Tak heran jika banyak orang ingin memanfaatkan waktu libur semaksimal mungkin untuk beristirahat. Tapi mengisi waktu libur dengan tidur seharian rasanya nggak bagus juga. Bisa-bisa tubuh Anda malah loyo karena kebanyakan berbaring. Tahukah Anda apa yang harus Anda lakukan untuk mengisi waktu libur? Yaitu dengan melakukan aktivitas yang ringan dan menyegarkan pikiran Anda. Di bawah ini adalah alternatif yang dapat Anda pilih:
* Berkumpul dengan orang-orang dekat Hari libur adalah kesempatan yang paling tepat untuk bertemu dengan orang-orang yang dekat di hati Anda. Seperti keluarga, kekasih atau sahabat. Lakukan kegiatan yang menyenangkan bersama mereka, misalnya memasak, berkebun, pesta 'barbeque', atau sekedar berbincang-bincang ringan. Hal ini terbukti mampu meredam stres akibat rutinitas kerja Anda.
* Olahraga Lakukan olahraga yang Anda gemari dan dapat menyegarkan. Misalnya berenang, fitness, bersepeda atau jogging. Ngaku deh, pasti di hari kerja Anda nggak sempet olahraga kan? Makanya waktu libur adalah saat yang tepat untuk olahraga. Tapi jangan terlalu diforsir, cukup melakukannya semampu Anda, yang penting 'fun'.
* Menikmati seni Kalau kebetulan Anda termasuk penikmat seni, lakukan kegiatan ini di waktu libur. Misalnya nonton film di bioskop, nonton konser musik, pertunjukan tari, teater, mengunjungi pameran lukisan, dsb. Atau jika Anda malas keluar rumah, cukup mendengarkan musik dari tape atau radio di rumah. Atau bisa juga sewa VCD dengan film terbaru yang Anda tonton di rumah. Bisa juga kalau Anda berkaraoke dengan keluarga di rumah. Sederhana tapi seru!
* Jalan-jalan Kegiatan yang satu ini banyak dipilih dalam rangka mengisi waktu libur. Nggak perlu jauh-jauh, cukup ke mal atau tempat rekreasi terdekat. Ke luar kota boleh aja, asal jaraknya tidak terlalu jauh dari kota Anda. Kalau jauh dikhawatir akan menguras energi dan tentu saja kocek Anda. Bepergian ke luar kota yang jauh dari tempat tinggal Anda dapat dilakukan kalau waktu libur Anda cukup panjang atau jika Anda mengambil 'cuti'.
* Membaca Membaca bacaan atau buku-buku yang ringan dan berguna seperti buku-buku psikologi dapat menambah kekayaan batin Anda. Kalau perlu carilah buku-buku yang berkaitan dengan hobi Anda misalnya buku tentang berkebun, karya sastra (novel), memancing, filateli, seni musik, dll. Lakukan dengan santai, misalnya di teras belakang sambil menikmati segelas susu dan sepiring pisang goreng. Hindari melahap bacaan berat yang membuat kening Anda berkerut!
Kalau Anda melakukannya dengan senang hati, tanpa beban dan pikiran yang berat, Anda serasa memiliki energi baru. Anda pun lebih 'siap tempur' ketika harus kembali ke kantor. So, happy holiday..!
Sumber: www.astaga.com
Kamis, 18 Desember 2008
Kamis, 11 Desember 2008
Meraih berkah dari sebuah apel
“Alhamdulillah, selama hidup saya tidak pernah makan sesuatu atau memberikan sesuatu yang dilarang Allah pada anak saya untuk dimakan. Anak perempuan saya baik dalam segala hal. Kalian adalah pasangan yang serasi. Semoga Allah Subhanahu wa ta`ala memberkati kalian dan menganugerahkan kalian anak yang shaleh. Saya memberikan kebun apel ini sebagai hadiah pernikahan kalian. Sekarang, pergilah menemui isterimu.”
Kalimat penuntas itu ditujukan kepada seorang lelaki Tsabit bin Ibrahim, yang tidak lain adalah ayah kandung Imam Abu Hanifah –seorang imam dan cendekiawan sepanjang masa– ketika masih muda telah menjadi seorang yang sangat shaleh, jujur dan suka menolong. Ia tidak pernah iri hati pada harta benda milik orang lain. Ia juga berusaha untuk tidak melanggar hak orang lain.
Siang itu udara panas sekali. Seorang anak muda berjalan sendiri, di tengah hutan gersang dengan pepohonan yang jarang. Tampak terseok-seok berjalan. Didera rasa haus dan lapar ia mencoba untuk tetap meneruskan perjalanan. Ternyata di hutan itu ia menemukan sebuah sungai kecil berair cukup jernih.
“Alhamdulillah air ini cukup membantu menghilangkan dahagaku.” Dia berkata dalam hati seraya membasuh mukanya.
Namun setelah air mengalir membasahi kerongkongannya, perutnya pun berteriak minta diisi. Sudah dua hari lebih ia belum makan. Sepanjang melintasi perjalanan tadi, ia belum menemukan makanan apapun. Jangankan hewan liar, pohon yang berbuah pun tak dijumpainya.
Sambil duduk memandangi sungai, ia merenungi perjalanannya, atau lebih tepat pengembaraannya. Telah beberapa waktu dilalui hidupnya untuk mengembara melintasi bumi Allah, sekedar mencari pengalaman hidup dan berguru pada mereka yang ditemuinya. Tanpa sadar karena lapar dan kantuk yang mulai menyerang, dilihatnya satu dua benda yang mengapung di sungai kecil itu. Dipandanginya lebih jelas. Ya, itu adalah buah, seperti buah apel karena merah warnanya. Bangkit dari duduknya kemudian mencari sebatang dahan kayu untuk menarik buah itu ke pinggir.
“Alhamdulillah, kalau rezeki tak akan kemana. Bismillahirrahmaanirrahiim….hmm, lezat sekali apel ini. Serasa masih baru dipetik dari pohonnya.” Gumamnya, setelah 3-4 gigitan yang telah ditelan, tiba-tiba anak muda itu berhenti mengunyah apel tersebut.
“Astaghfirullah, buah ini belum diketahui siapa yang empunya, kok sudah aku makan tanpa seijinnya.” Sejenak kemudian mengalir air matanya. Terisak ia.
“Buah ini belum halal bagiku. Duhai perutku maafkan diriku yang telah memberikan sesuatu yang belum jelas kehalalannya padamu.” Terdiam, buah apel yang sudah separuh dimakan itu kemudian ia pandangi, berpikir mencoba mengolah isi hatinya. Sebuah sikap langka untuk sekarang ini.
Saat ini kejujuran begitu sulit ditemui. Kejujuran sudah menjadi barang langka, jangankan untuk mengembalikan atau menghalalkan sepotong apel, uang triliunan rupiah dibawa kabur sambil tidak ada niat untuk mengembalikannya. Atau untuk hal-hal “kecil” seperti menggunakan aset kantor untuk keperluan pribadi, sudahkah kita menghalalkannya?
“Aku harus menemukan sumber dari buah apel ini. Bertemu dengan pemiliknya dan meminta kepadanya untuk mengikhlaskan satu buah apel ini untuk menjadi rezekiku.”
Bergegas ia membereskan perbekalannya dan kemudian berjalan menyusuri sungai kecil itu untuk menemukan sumber buah apel yang dimakannya. Hingga sampailah ia di sebuah kebun kecil di pinggir sungai yang disusurinya itu. Tampak ada beberapa ladang dengan beberapa jenis tanaman lain di dekat situ, juga sebuah gudang kecil. Sejurus kemudian tertahan pandangannya pada sebuah rumah yang sederhana namun cukup asri yang menunjukkan penghuninya adalah orang yang rajin merawatnya. Menujulah ia kesana dengan harap-harap cemas dapat bertemu pemiliknya.
Pemuda Tsabit sesekali membandingkan apel yang ada di tangannya dengan apel yang ada di sekitar kebun itu. Tsabit yakin apel yang ada di tangannya itu berasal dari kebun itu.
“Assalamu’alaikum..”“Wa alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh..”
Sesosok lelaki paruh baya muncul dari balik pintu.“Siapakah engkau wahai anak muda?”“Nama saya Tsabit bin Ibrahim, apakah bapak pemilik rumah ini, juga kebun dan ladang di dekat rumah ini?”“Betul, sayalah pemiliknya.”“Apakah kebun apel itu juga milik bapak?”“Iya, kebun itu milik saya, sekarang sedang berbuah.“hmm, silakan masuk dan duduk dulu.”
“Begini tuan, saya adalah seorang pengembara, ketika sedang dalam perjalanan, saya menemukan sungai kecil. Disitu kemudian saya temukan beberapa buah apel yang terapung. Karena lapar yang telah begitu mendera , saya ambil dan saya makan. Saya baru sadar bahwa buah ini pasti ada yang punya sebelumnya, hingga kemudian saya mengikuti sungai tadi dan menemukan kebun dan rumah Tuan” lanjutnya sambil memperlihatkan buah apel yang tinggal separuh.”
“Hmm….”, lelaki pemilik rumah itu bergumam pendek.“Maafkan saya, sudilah kiranya Tuan yang baik hati untuk mengikhlaskan buah apel ini untukku. Tanpa keikhlasan Tuan, niscaya buah apel ini akan menjadi barang haram yang saya makan, dan saya akan menyesalinya seumur hidup saya. Tak terperi rasanya dalam urat nadi saya mengalir darah yang yang disusupi ketidakhalalan. Bagaimana pertanggungjawaban saya terhadap keturunan saya, darah daging saya kelak??” Pemuda ini kembali menyaput air mata yang menggenang..
Pemilik kebun itu adalah seorang yang alim dan shaleh. Ia tahu, dalam pandangan agama tidak ada alasan untuk tidak mengizinkan seseorang makan apel yang ditemukan di pinggir sungai.
Ia merenung, “Saya ingin mengetahui, apakah anak muda ini benar-benar seorang yang ‘alim, yang takut pada Allah karena telah melakukan sesuatu yang ia tidak yakin apakah itu benar atau salah. Atau ia hanya seorang pembual bermuka dua, yang hanya ingin menarik perhatian?” Untuk bisa menjawab pertanyaan itu, akhirnya pemilik kebun apel memutuskan untuk menguji anak muda tersebut.
Setelah beberapa saat pemilik kebun apel berkata dengan roman muka yang masam. “Anak muda, saya tidak bisa begitu mudah memaafkan kamu, saya punya persyaratan untuk itu.” Tiba-tiba ia mendapat ide untuk menguji anak muda ini.
“Baiklah, tapi saya mengajukan persyaratan. Untuk apel yang telah engkau makan, engkau harus membayarnya dengan bekerja di kebunku selama 3 tahun tanpa bayaran. Jadi engkau hanya akan mendapat makanan dan minuman sehari-hari sebagai upah bekerja itu. Dan untuk itu, engkau boleh menempati gudang di sebelah itu sebagai tempat bernaungmu.”
Awalnya Tsabit muda bersiteguh untuk membayar apel itu, tetapi pemilik kebun apel tidak mengizinkannya. Tercekat pemuda itu mendengar ucapan si orang tua. Lama ia terdiam, kacau, kalut, menimbang-nimbang. Akhirnya, setelah menghela nafas sambil beristighfar berkali-kali, ia mengangguk. Tidak ada pilihan lain. Ia harus memperbaiki kesalahannya, agar dimaafkan. Tanpa berpikir panjang lagi segera ia menyetujui persyaratan yang sulit itu. Selama tiga tahun ia bekerja untuk pemilik kebun apel itu.
“Tuan, mungkin sudah ditakdirkan oleh Allah, ini sudah menjadi suratan nasib saya. Kiranya Allah mengetahui apa yang terbaik bagi saya demi halalnya makanan yang masuk ke dalam tubuh saya ini.”
Akhirnya bekerjalah sang anak muda itu di kebun dan ladang lelaki tua. Dengan giat dijalani hidupnya di ladang dan kebun tersebut. Seraya selalu memohon keberkahan dalam lakon hidup yang dijalaninya.
Setelah 3 tahun berjalan, anak muda itu kemudian menemui pemilik kebun.“Tuan, hari ini hari terakhir saya bekerja disini. Saya telah menyelesaikan janji saya memenuhi permintaan Tuan.”
Pemilik kebun apel sadar, bahwa anak muda ini, yang sedang berdiri di hadapannya, adalah orang yang luar biasa. Anak muda ini telah memikat hatinya dan karenanya ia tidak akan membiarkan anak muda ini pergi begitu saja.
Pemilik kebun apel sejenak kemudian menjawab, “Tunggu dulu anak muda, masa 3 tahun sudah engkau jalani, namun saya belum dapat memaafkan. Persayaratan terakhir adalah engkau harus menikahi putriku semata wayang. Yang perlu engkau ketahui bahwa ia tidak dapat menggerakkan tangannya, tidak bisa berjalan, tidak bisa mendengar dan tidak bisa melihat. Seandainya engkau menerimanya sebagai istri, maka kuikhlaskan buah apel dari kebunku yang engkau makan waktu itu.”
Jujur saja, menikahi seorang wanita cacat, adalah perkara yang sulit. Persyaratan ini sangat berat bagi Tsabit. Tapi hidup dengan mengabaikan suara hati nurani dan ketika kelak meninggal dan akan bertemu dengan Allah, tentunya lebih berat lagi. Tsabit merenung, begitu aneh perannya dalam kehidupan yang bisa terjadi, hanya karena menemukan apel yang sedang menggelinding di tepi sungai, lalu menggigitnya tanpa berpikir panjang. Sambil memandang tanah dengan wajah pucat pasi Tsabit berkata :
“Duhai, ujian apa lagi ini ya Allah, setiap lelaki tentu mengharapkan istri yang sempurna, secantik bidadari, bermata jeli dengan riasan mahkota permaisuri di kepalanya. Tak terbayang betapa berat semua ini.” Pilu doanya dalam hati.
Namun sebagai. “Ya, saya menyetujui persyaratan Tuan, dengan begitu sebaiknya Tuan memaafkan saya.” akhirnya lelaki yang teguh memegang janjinya itu mengangguk. Di dalam setiap ujian, ada hikmah yang semoga dapat meningkatkan ketakwaannya.
Beberapa hari kemudian, Tsabit menikah dengan anak perempuan si pemilik kebun apel secara sederhana. Pada malam harinya, Tsabit pergi menuju kamar pelaminan, dimana mempelai wanita telah menunggunya. Di sana ia melihat seorang muslimah impian yang cantik jelita, yang tersenyum padanya. Tsabit merasa takjub dan terheran-heran:
“Ya Allah, saya telah salah masuk kamar.” Tsabit bergegas meninggalkan kamar dan dalam sekejab ayah wanita itu datang menghampirinya.
“Maaf, saya telah salah masuk kamar.” Tsabit mencoba menjelaskan dengan wajah tersipu malu.
“Itu bukan kamar yang salah. Ia adalah anak perempuan saya.” jawab si pemilik kebun apel yang sekarang telah menjadi mertuanya.
“Saya sudah menemuinya. Tapi ia bukanlah anak perempuan seperti yang Tuan ceritakan pada saya. Ia sama sekali tidak cacat seperti yang Tuan katakan.”
Mertuanya berkata sambil tersenyum, “Anakku! Anak perempuan saya lumpuh, karena ia sampai saat ini tidak pernah memasuki tempat hiburan manapun, ia buta, karena sampai sekarang tidak pernah memandang laki-laki yang tak dikenalnya, ia juga tuli, karena ia selama ini tak pernah mendengar fitnah dan hanya mematuhi Al Qur’an dan kata-kata Rasululllah Shalallaahu Alaihi wa Sallam.”
Subhanallah sungguh keshalihahan seorang muslimah sejati. Hal Ini juga sudah langka. Saat ini kita begitu sulit menemukan seorang muslimah yang “buta, bisu, tuli, dan lumpuh” dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Mungkin ada, tetapi begitu sulit menemukannya. Mungkin, bagi seorang laki-laki yang menginginkan muslimah seperti ini, setidaknya harus memiliki kejujuran yang dimiliki oleh Tsabit.
Karena alasan itulah sang pemilik kebun mempertimbangkan secara mendalam dan akhirnya mengambil keputusan menyerahkan anak perempuannya kepada Tsabit, karena dia telah yakin bahwa Tsabit pantas mendapinginya. Karena takut pada sari apel yang telah masuk ke dalam perutnya, setuju untuk bekerja selama 3 tahun hanya agar kesalahannya dimaafkan.
“Alhamdulillah, selama hidup saya tidak pernah makan sesuatu atau memberikan sesuatu yang dilarang Allah pada anak saya untuk dimakan. Anak perempuan saya baik dalam segala hal. Kalian adalah pasangan yang serasi. Semoga Allah Subhanahu wa Ta`ala memberkati kalian dan menganugerahkan kalian anak yang shaleh. Saya memberikan kebun apel ini sebagai hadiah pernikahan kalian. Sekarang, pergilah menemui isterimu.”
Begitu mendengar kata-kata itu, Tsabit segera melupakan semua kegundahan di hatinya selama ini dan pergilah ia menuju pasangan hidupnya yang berharga dan sangat dikasihinya. Dari pernikahan ini lahirlah Imam besar Abu Hanifah, yang mengajarkan dasar-dasar Mahzab Hanafi.
Tsabit telah memakan setengah buah apel, terus mencari pemiliknya meskipun harus menempuh perjalanan sehari semalam. Kemudian dia sanggup untuk menikahi anak pemilik kebun meskipun dikatakan bahwa putrinya tersebut buta, tuli, bisu, dan lumpuh. Sungguh semua itu dilakukan Tsabit demi kehalalan sebuah apel. Namun karena ‘kehalalan’ inilah dia beroleh berkah dari Allah.
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.” (QS. Al Fathir:29)
Kalimat penuntas itu ditujukan kepada seorang lelaki Tsabit bin Ibrahim, yang tidak lain adalah ayah kandung Imam Abu Hanifah –seorang imam dan cendekiawan sepanjang masa– ketika masih muda telah menjadi seorang yang sangat shaleh, jujur dan suka menolong. Ia tidak pernah iri hati pada harta benda milik orang lain. Ia juga berusaha untuk tidak melanggar hak orang lain.
Siang itu udara panas sekali. Seorang anak muda berjalan sendiri, di tengah hutan gersang dengan pepohonan yang jarang. Tampak terseok-seok berjalan. Didera rasa haus dan lapar ia mencoba untuk tetap meneruskan perjalanan. Ternyata di hutan itu ia menemukan sebuah sungai kecil berair cukup jernih.
“Alhamdulillah air ini cukup membantu menghilangkan dahagaku.” Dia berkata dalam hati seraya membasuh mukanya.
Namun setelah air mengalir membasahi kerongkongannya, perutnya pun berteriak minta diisi. Sudah dua hari lebih ia belum makan. Sepanjang melintasi perjalanan tadi, ia belum menemukan makanan apapun. Jangankan hewan liar, pohon yang berbuah pun tak dijumpainya.
Sambil duduk memandangi sungai, ia merenungi perjalanannya, atau lebih tepat pengembaraannya. Telah beberapa waktu dilalui hidupnya untuk mengembara melintasi bumi Allah, sekedar mencari pengalaman hidup dan berguru pada mereka yang ditemuinya. Tanpa sadar karena lapar dan kantuk yang mulai menyerang, dilihatnya satu dua benda yang mengapung di sungai kecil itu. Dipandanginya lebih jelas. Ya, itu adalah buah, seperti buah apel karena merah warnanya. Bangkit dari duduknya kemudian mencari sebatang dahan kayu untuk menarik buah itu ke pinggir.
“Alhamdulillah, kalau rezeki tak akan kemana. Bismillahirrahmaanirrahiim….hmm, lezat sekali apel ini. Serasa masih baru dipetik dari pohonnya.” Gumamnya, setelah 3-4 gigitan yang telah ditelan, tiba-tiba anak muda itu berhenti mengunyah apel tersebut.
“Astaghfirullah, buah ini belum diketahui siapa yang empunya, kok sudah aku makan tanpa seijinnya.” Sejenak kemudian mengalir air matanya. Terisak ia.
“Buah ini belum halal bagiku. Duhai perutku maafkan diriku yang telah memberikan sesuatu yang belum jelas kehalalannya padamu.” Terdiam, buah apel yang sudah separuh dimakan itu kemudian ia pandangi, berpikir mencoba mengolah isi hatinya. Sebuah sikap langka untuk sekarang ini.
Saat ini kejujuran begitu sulit ditemui. Kejujuran sudah menjadi barang langka, jangankan untuk mengembalikan atau menghalalkan sepotong apel, uang triliunan rupiah dibawa kabur sambil tidak ada niat untuk mengembalikannya. Atau untuk hal-hal “kecil” seperti menggunakan aset kantor untuk keperluan pribadi, sudahkah kita menghalalkannya?
“Aku harus menemukan sumber dari buah apel ini. Bertemu dengan pemiliknya dan meminta kepadanya untuk mengikhlaskan satu buah apel ini untuk menjadi rezekiku.”
Bergegas ia membereskan perbekalannya dan kemudian berjalan menyusuri sungai kecil itu untuk menemukan sumber buah apel yang dimakannya. Hingga sampailah ia di sebuah kebun kecil di pinggir sungai yang disusurinya itu. Tampak ada beberapa ladang dengan beberapa jenis tanaman lain di dekat situ, juga sebuah gudang kecil. Sejurus kemudian tertahan pandangannya pada sebuah rumah yang sederhana namun cukup asri yang menunjukkan penghuninya adalah orang yang rajin merawatnya. Menujulah ia kesana dengan harap-harap cemas dapat bertemu pemiliknya.
Pemuda Tsabit sesekali membandingkan apel yang ada di tangannya dengan apel yang ada di sekitar kebun itu. Tsabit yakin apel yang ada di tangannya itu berasal dari kebun itu.
“Assalamu’alaikum..”“Wa alaikumussalam warahmatullahi wabarakatuh..”
Sesosok lelaki paruh baya muncul dari balik pintu.“Siapakah engkau wahai anak muda?”“Nama saya Tsabit bin Ibrahim, apakah bapak pemilik rumah ini, juga kebun dan ladang di dekat rumah ini?”“Betul, sayalah pemiliknya.”“Apakah kebun apel itu juga milik bapak?”“Iya, kebun itu milik saya, sekarang sedang berbuah.“hmm, silakan masuk dan duduk dulu.”
“Begini tuan, saya adalah seorang pengembara, ketika sedang dalam perjalanan, saya menemukan sungai kecil. Disitu kemudian saya temukan beberapa buah apel yang terapung. Karena lapar yang telah begitu mendera , saya ambil dan saya makan. Saya baru sadar bahwa buah ini pasti ada yang punya sebelumnya, hingga kemudian saya mengikuti sungai tadi dan menemukan kebun dan rumah Tuan” lanjutnya sambil memperlihatkan buah apel yang tinggal separuh.”
“Hmm….”, lelaki pemilik rumah itu bergumam pendek.“Maafkan saya, sudilah kiranya Tuan yang baik hati untuk mengikhlaskan buah apel ini untukku. Tanpa keikhlasan Tuan, niscaya buah apel ini akan menjadi barang haram yang saya makan, dan saya akan menyesalinya seumur hidup saya. Tak terperi rasanya dalam urat nadi saya mengalir darah yang yang disusupi ketidakhalalan. Bagaimana pertanggungjawaban saya terhadap keturunan saya, darah daging saya kelak??” Pemuda ini kembali menyaput air mata yang menggenang..
Pemilik kebun itu adalah seorang yang alim dan shaleh. Ia tahu, dalam pandangan agama tidak ada alasan untuk tidak mengizinkan seseorang makan apel yang ditemukan di pinggir sungai.
Ia merenung, “Saya ingin mengetahui, apakah anak muda ini benar-benar seorang yang ‘alim, yang takut pada Allah karena telah melakukan sesuatu yang ia tidak yakin apakah itu benar atau salah. Atau ia hanya seorang pembual bermuka dua, yang hanya ingin menarik perhatian?” Untuk bisa menjawab pertanyaan itu, akhirnya pemilik kebun apel memutuskan untuk menguji anak muda tersebut.
Setelah beberapa saat pemilik kebun apel berkata dengan roman muka yang masam. “Anak muda, saya tidak bisa begitu mudah memaafkan kamu, saya punya persyaratan untuk itu.” Tiba-tiba ia mendapat ide untuk menguji anak muda ini.
“Baiklah, tapi saya mengajukan persyaratan. Untuk apel yang telah engkau makan, engkau harus membayarnya dengan bekerja di kebunku selama 3 tahun tanpa bayaran. Jadi engkau hanya akan mendapat makanan dan minuman sehari-hari sebagai upah bekerja itu. Dan untuk itu, engkau boleh menempati gudang di sebelah itu sebagai tempat bernaungmu.”
Awalnya Tsabit muda bersiteguh untuk membayar apel itu, tetapi pemilik kebun apel tidak mengizinkannya. Tercekat pemuda itu mendengar ucapan si orang tua. Lama ia terdiam, kacau, kalut, menimbang-nimbang. Akhirnya, setelah menghela nafas sambil beristighfar berkali-kali, ia mengangguk. Tidak ada pilihan lain. Ia harus memperbaiki kesalahannya, agar dimaafkan. Tanpa berpikir panjang lagi segera ia menyetujui persyaratan yang sulit itu. Selama tiga tahun ia bekerja untuk pemilik kebun apel itu.
“Tuan, mungkin sudah ditakdirkan oleh Allah, ini sudah menjadi suratan nasib saya. Kiranya Allah mengetahui apa yang terbaik bagi saya demi halalnya makanan yang masuk ke dalam tubuh saya ini.”
Akhirnya bekerjalah sang anak muda itu di kebun dan ladang lelaki tua. Dengan giat dijalani hidupnya di ladang dan kebun tersebut. Seraya selalu memohon keberkahan dalam lakon hidup yang dijalaninya.
Setelah 3 tahun berjalan, anak muda itu kemudian menemui pemilik kebun.“Tuan, hari ini hari terakhir saya bekerja disini. Saya telah menyelesaikan janji saya memenuhi permintaan Tuan.”
Pemilik kebun apel sadar, bahwa anak muda ini, yang sedang berdiri di hadapannya, adalah orang yang luar biasa. Anak muda ini telah memikat hatinya dan karenanya ia tidak akan membiarkan anak muda ini pergi begitu saja.
Pemilik kebun apel sejenak kemudian menjawab, “Tunggu dulu anak muda, masa 3 tahun sudah engkau jalani, namun saya belum dapat memaafkan. Persayaratan terakhir adalah engkau harus menikahi putriku semata wayang. Yang perlu engkau ketahui bahwa ia tidak dapat menggerakkan tangannya, tidak bisa berjalan, tidak bisa mendengar dan tidak bisa melihat. Seandainya engkau menerimanya sebagai istri, maka kuikhlaskan buah apel dari kebunku yang engkau makan waktu itu.”
Jujur saja, menikahi seorang wanita cacat, adalah perkara yang sulit. Persyaratan ini sangat berat bagi Tsabit. Tapi hidup dengan mengabaikan suara hati nurani dan ketika kelak meninggal dan akan bertemu dengan Allah, tentunya lebih berat lagi. Tsabit merenung, begitu aneh perannya dalam kehidupan yang bisa terjadi, hanya karena menemukan apel yang sedang menggelinding di tepi sungai, lalu menggigitnya tanpa berpikir panjang. Sambil memandang tanah dengan wajah pucat pasi Tsabit berkata :
“Duhai, ujian apa lagi ini ya Allah, setiap lelaki tentu mengharapkan istri yang sempurna, secantik bidadari, bermata jeli dengan riasan mahkota permaisuri di kepalanya. Tak terbayang betapa berat semua ini.” Pilu doanya dalam hati.
Namun sebagai. “Ya, saya menyetujui persyaratan Tuan, dengan begitu sebaiknya Tuan memaafkan saya.” akhirnya lelaki yang teguh memegang janjinya itu mengangguk. Di dalam setiap ujian, ada hikmah yang semoga dapat meningkatkan ketakwaannya.
Beberapa hari kemudian, Tsabit menikah dengan anak perempuan si pemilik kebun apel secara sederhana. Pada malam harinya, Tsabit pergi menuju kamar pelaminan, dimana mempelai wanita telah menunggunya. Di sana ia melihat seorang muslimah impian yang cantik jelita, yang tersenyum padanya. Tsabit merasa takjub dan terheran-heran:
“Ya Allah, saya telah salah masuk kamar.” Tsabit bergegas meninggalkan kamar dan dalam sekejab ayah wanita itu datang menghampirinya.
“Maaf, saya telah salah masuk kamar.” Tsabit mencoba menjelaskan dengan wajah tersipu malu.
“Itu bukan kamar yang salah. Ia adalah anak perempuan saya.” jawab si pemilik kebun apel yang sekarang telah menjadi mertuanya.
“Saya sudah menemuinya. Tapi ia bukanlah anak perempuan seperti yang Tuan ceritakan pada saya. Ia sama sekali tidak cacat seperti yang Tuan katakan.”
Mertuanya berkata sambil tersenyum, “Anakku! Anak perempuan saya lumpuh, karena ia sampai saat ini tidak pernah memasuki tempat hiburan manapun, ia buta, karena sampai sekarang tidak pernah memandang laki-laki yang tak dikenalnya, ia juga tuli, karena ia selama ini tak pernah mendengar fitnah dan hanya mematuhi Al Qur’an dan kata-kata Rasululllah Shalallaahu Alaihi wa Sallam.”
Subhanallah sungguh keshalihahan seorang muslimah sejati. Hal Ini juga sudah langka. Saat ini kita begitu sulit menemukan seorang muslimah yang “buta, bisu, tuli, dan lumpuh” dari hal-hal yang diharamkan oleh Allah. Mungkin ada, tetapi begitu sulit menemukannya. Mungkin, bagi seorang laki-laki yang menginginkan muslimah seperti ini, setidaknya harus memiliki kejujuran yang dimiliki oleh Tsabit.
Karena alasan itulah sang pemilik kebun mempertimbangkan secara mendalam dan akhirnya mengambil keputusan menyerahkan anak perempuannya kepada Tsabit, karena dia telah yakin bahwa Tsabit pantas mendapinginya. Karena takut pada sari apel yang telah masuk ke dalam perutnya, setuju untuk bekerja selama 3 tahun hanya agar kesalahannya dimaafkan.
“Alhamdulillah, selama hidup saya tidak pernah makan sesuatu atau memberikan sesuatu yang dilarang Allah pada anak saya untuk dimakan. Anak perempuan saya baik dalam segala hal. Kalian adalah pasangan yang serasi. Semoga Allah Subhanahu wa Ta`ala memberkati kalian dan menganugerahkan kalian anak yang shaleh. Saya memberikan kebun apel ini sebagai hadiah pernikahan kalian. Sekarang, pergilah menemui isterimu.”
Begitu mendengar kata-kata itu, Tsabit segera melupakan semua kegundahan di hatinya selama ini dan pergilah ia menuju pasangan hidupnya yang berharga dan sangat dikasihinya. Dari pernikahan ini lahirlah Imam besar Abu Hanifah, yang mengajarkan dasar-dasar Mahzab Hanafi.
Tsabit telah memakan setengah buah apel, terus mencari pemiliknya meskipun harus menempuh perjalanan sehari semalam. Kemudian dia sanggup untuk menikahi anak pemilik kebun meskipun dikatakan bahwa putrinya tersebut buta, tuli, bisu, dan lumpuh. Sungguh semua itu dilakukan Tsabit demi kehalalan sebuah apel. Namun karena ‘kehalalan’ inilah dia beroleh berkah dari Allah.
“Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca kitab Allah dan mendirikan shalat dan menafkahkan sebahagian dari rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.” (QS. Al Fathir:29)
jadilah seperti Lebah
Rasulullah saw. bersabda, “Perumpamaan orang beriman itu bagaikan lebah. Ia makan yang bersih, mengeluarkan sesuatu yang bersih, hinggap di tempat yang bersih dan tidak merusak atau mematahkan (yang dihinggapinya).” (Ahmad, Al-Hakim, dan Al-Bazzar)
Seorang mukmin adalah manusia yang memiliki sifat-sifat unggul. Sifat-sifat itu membuatnya memiliki keistimewaan dibandingkan dengan manusia lain. Sehingga di mana pun dia berada, kemana pun dia pergi, apa yang dia lakukan, peran dan tugas apa pun yang dia emban akan selalu membawa manfaat dan maslahat bagi manusia lain. Maka jadilah dia orang yang seperti dijelaskan Rasulullah saw., “Manusia paling baik adalah yang paling banyak memberikan manfaat bagi manusia lain.”
Kehidupan ini agar menjadi indah, menyenangkan, dan sejahtera membutuhkan manusia-manusia seperti itu. Menjadi apa pun, ia akan menjadi yang terbaik; apa pun peran dan fungsinya maka segala yang ia lakukan adalah hal-hal yang membuat orang lain, lingkungannya menjadi bahagia dan sejahtera.
Nah, sifat-sifat yang baik itu antara lain terdapat pada lebah. Rasulullah saw. dengan pernyataanya dalam hadits di atas mengisyaratkan agar kita meniru sifat-sifat positif yang dimiliki oleh lebah. Tentu saja, sifat-sifat itu sendiri memang merupakan ilham dari Allah swt. seperti yang Dia firmankan, “Dan Rabbmu mewahyukan (mengilhamkan) kepada lebah: ‘Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu).’ Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan.” (An-Nahl: 68-69)
Sekarang, bandingkanlah apa yang dilakukan lebah dengan apa yang seharusnya dilakukan seorang mukmin, seperti berikut ini:
Hinggap di tempat yang bersih dan menyerap hanya yang bersih.
Lebah hanya hinggap di tempat-tempat pilihan. Dia sangat jauh berbeda dengan lalat. Serangga yang terakhir amat mudah ditemui di tempat sampah, kotoran, dan tempat-tempat yang berbau busuk. Tapi lebah, ia hanya akan mendatangi bunga-bunga atau buah-buahan atau tempat-tempat bersih lainnya yang mengandung bahan madu atau nektar.
Begitulah pula sifat seorang mukmin. Allah swt. berfirman:
Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagimu. (Al-Baqarah: 168)
(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Al-A’raf: 157)
Karenanya, jika ia mendapatkan amanah dia akan menjaganya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan melakukan korupsi, pencurian, penyalahgunaan wewenang, manipulasi, penipuan, dan dusta. Sebab, segala kekayaan hasil perbuatan-perbuatan tadi adalah merupakan khabaits (kebusukan).
Mengeluarkan yang bersih.
Siapa yang tidak kenal madu lebah. Semuanya tahu bahwa madu mempunyai khasiat untuk kesehatan manusia. Tapi dari organ tubuh manakah keluarnya madu itu? Itulah salah satu keistimewaan lebah. Dia produktif dengan kebaikan, bahkan dari organ tubuh yang pada binatang lain hanya melahirkan sesuatu yang menjijikan. Belakangan, ditemukan pula produk lebah selain madu yang juga diyakini mempunyai khasiat tertentu untuk kesehatan: liurnya!
Seorang mukmin adalah orang yang produktif dengan kebajikan. “Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.” (Al-Hajj: 77)
Al-khair adalah kebaikan atau kebajikan. Akan tetapi al-khair dalam ayat di atas bukan merujuk pada kebaikan dalam bentuk ibadah ritual. Sebab, perintah ke arah ibadah ritual sudah terwakili dengan kalimat “rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmu” (irka’u, wasjudu, wa’budu rabbakum). Al-khair di dalam ayat itu justru bermakna kebaikan atau kebajikan yang buahnya dirasakan oleh manusia dan makhluk lainnya.
Segala yang keluar dari dirinya adalah kebaikan. Hatinya jauh dari prasangka buruk, iri, dengki; lidahnya tidak mengeluarkan kata-kata kecuali yang baik; perilakunya tidak menyengsarakan orang lain melainkan justru membahagiakan; hartanya bermanfaat bagi banyak manusia; kalau dia berkuasa atau memegang amanah tertentu, dimanfaatkannya untuk sebesar-besar kemanfaat manusia.
Tidak pernah merusakSeperti yang disebutkan dalam hadits yang sedang kita bahas ini, lebah tidak pernah merusak atau mematahkan ranting yang dia hinggapi. Begitulah seorang mukmin. Dia tidak pernah melakukan perusakan dalam hal apa pun: baik material maupun nonmaterial. Bahkan dia selalu melakukan perbaikan-perbaikan terhadap yang dilakukan orang lain dengan cara-cara yang tepat. Dia melakukan perbaikan akidah, akhlak, dan ibadah dengan cara berdakwah. Mengubah kezaliman apa pun bentuknya dengan cara berusaha menghentikan kezaliman itu. Jika kerusakan terjadi akibat korupsi, ia memberantasnya dengan menjauhi perilaku buruk itu dan mengajukan koruptor ke pengadilan.Bekerja keras
Lebah adalah pekerja keras. Ketika muncul pertama kali dari biliknya (saat “menetas”), lebah pekerja membersihkan bilik sarangnya untuk telur baru dan setelah berumur tiga hari ia memberi makan larva, dengan membawakan serbuk sari madu. Dan begitulah, hari-harinya penuh semangat berkarya dan beramal. Bukankah Allah pun memerintahkan umat mukmin untuk bekerja keras? “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (Alam Nasyrah: 7)
Kerja keras dan semangat pantang kendur itu lebih dituntut lagi dalam upaya menegakkan keadilan. Karena, meskipun memang banyak yang cinta keadilan, namun kebanyakan manusia –kecuali yang mendapat rahmat Allah– tidak suka jika dirinya “dirugikan” dalam upaya penegakkan keadilan.
Bekerja secara jama’i dan tunduk pada satu pimpinan
Lebah selalu hidup dalam koloni besar, tidak pernah menyendiri. Mereka pun bekerja secara kolektif, dan masing-masing mempunyai tugas sendiri-sendiri. Ketika mereka mendapatkan sumber sari madu, mereka akan memanggil teman-temannya untuk menghisapnya. Demikian pula ketika ada bahaya, seekor lebah akan mengeluarkan feromon (suatu zat kimia yang dikeluarkan oleh binatang tertentu untuk memberi isyarat tertentu) untuk mengudang teman-temannya agar membantu dirinya. Itulah seharusnya sikap orang-orang beriman. “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (Ash-Shaff: 4)Tidak pernah melukai kecuali kalau diganggu
Lebah tidak pernah memulai menyerang. Ia akan menyerang hanya manakala merasa terganggu atau terancam. Dan untuk mempertahankan “kehormatan” umat lebah itu, mereka rela mati dengan melepas sengatnya di tubuh pihak yang diserang. Sikap seorang mukmin: musuh tidak dicari. Tapi jika ada, tidak lari.
Itulah beberapa karakter lebah yang patut ditiru oleh orang-orang beriman. Bukanlah sia-sia Allah menyebut-nyebut dan mengabadikan binatang kecil itu dalam Al-Quran sebagai salah satu nama surah: An-Nahl. Allahu a’lam.
Seorang mukmin adalah manusia yang memiliki sifat-sifat unggul. Sifat-sifat itu membuatnya memiliki keistimewaan dibandingkan dengan manusia lain. Sehingga di mana pun dia berada, kemana pun dia pergi, apa yang dia lakukan, peran dan tugas apa pun yang dia emban akan selalu membawa manfaat dan maslahat bagi manusia lain. Maka jadilah dia orang yang seperti dijelaskan Rasulullah saw., “Manusia paling baik adalah yang paling banyak memberikan manfaat bagi manusia lain.”
Kehidupan ini agar menjadi indah, menyenangkan, dan sejahtera membutuhkan manusia-manusia seperti itu. Menjadi apa pun, ia akan menjadi yang terbaik; apa pun peran dan fungsinya maka segala yang ia lakukan adalah hal-hal yang membuat orang lain, lingkungannya menjadi bahagia dan sejahtera.
Nah, sifat-sifat yang baik itu antara lain terdapat pada lebah. Rasulullah saw. dengan pernyataanya dalam hadits di atas mengisyaratkan agar kita meniru sifat-sifat positif yang dimiliki oleh lebah. Tentu saja, sifat-sifat itu sendiri memang merupakan ilham dari Allah swt. seperti yang Dia firmankan, “Dan Rabbmu mewahyukan (mengilhamkan) kepada lebah: ‘Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia. Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Rabbmu yang telah dimudahkan (bagimu).’ Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Rabb) bagi orang-orang yang memikirkan.” (An-Nahl: 68-69)
Sekarang, bandingkanlah apa yang dilakukan lebah dengan apa yang seharusnya dilakukan seorang mukmin, seperti berikut ini:
Hinggap di tempat yang bersih dan menyerap hanya yang bersih.
Lebah hanya hinggap di tempat-tempat pilihan. Dia sangat jauh berbeda dengan lalat. Serangga yang terakhir amat mudah ditemui di tempat sampah, kotoran, dan tempat-tempat yang berbau busuk. Tapi lebah, ia hanya akan mendatangi bunga-bunga atau buah-buahan atau tempat-tempat bersih lainnya yang mengandung bahan madu atau nektar.
Begitulah pula sifat seorang mukmin. Allah swt. berfirman:
Hai manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata bagimu. (Al-Baqarah: 168)
(Yaitu) orang-orang yang mengikut Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis di dalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka, yang menyuruh mereka mengerjakan yang ma’ruf dan melarang mereka dari mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu-belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya, memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang yang diturunkan kepadanya (Al-Qur’an), mereka itulah orang-orang yang beruntung. (Al-A’raf: 157)
Karenanya, jika ia mendapatkan amanah dia akan menjaganya dengan sebaik-baiknya. Ia tidak akan melakukan korupsi, pencurian, penyalahgunaan wewenang, manipulasi, penipuan, dan dusta. Sebab, segala kekayaan hasil perbuatan-perbuatan tadi adalah merupakan khabaits (kebusukan).
Mengeluarkan yang bersih.
Siapa yang tidak kenal madu lebah. Semuanya tahu bahwa madu mempunyai khasiat untuk kesehatan manusia. Tapi dari organ tubuh manakah keluarnya madu itu? Itulah salah satu keistimewaan lebah. Dia produktif dengan kebaikan, bahkan dari organ tubuh yang pada binatang lain hanya melahirkan sesuatu yang menjijikan. Belakangan, ditemukan pula produk lebah selain madu yang juga diyakini mempunyai khasiat tertentu untuk kesehatan: liurnya!
Seorang mukmin adalah orang yang produktif dengan kebajikan. “Hai orang-orang yang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmu dan perbuatlah kebajikan, supaya kamu mendapat kemenangan.” (Al-Hajj: 77)
Al-khair adalah kebaikan atau kebajikan. Akan tetapi al-khair dalam ayat di atas bukan merujuk pada kebaikan dalam bentuk ibadah ritual. Sebab, perintah ke arah ibadah ritual sudah terwakili dengan kalimat “rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmu” (irka’u, wasjudu, wa’budu rabbakum). Al-khair di dalam ayat itu justru bermakna kebaikan atau kebajikan yang buahnya dirasakan oleh manusia dan makhluk lainnya.
Segala yang keluar dari dirinya adalah kebaikan. Hatinya jauh dari prasangka buruk, iri, dengki; lidahnya tidak mengeluarkan kata-kata kecuali yang baik; perilakunya tidak menyengsarakan orang lain melainkan justru membahagiakan; hartanya bermanfaat bagi banyak manusia; kalau dia berkuasa atau memegang amanah tertentu, dimanfaatkannya untuk sebesar-besar kemanfaat manusia.
Tidak pernah merusakSeperti yang disebutkan dalam hadits yang sedang kita bahas ini, lebah tidak pernah merusak atau mematahkan ranting yang dia hinggapi. Begitulah seorang mukmin. Dia tidak pernah melakukan perusakan dalam hal apa pun: baik material maupun nonmaterial. Bahkan dia selalu melakukan perbaikan-perbaikan terhadap yang dilakukan orang lain dengan cara-cara yang tepat. Dia melakukan perbaikan akidah, akhlak, dan ibadah dengan cara berdakwah. Mengubah kezaliman apa pun bentuknya dengan cara berusaha menghentikan kezaliman itu. Jika kerusakan terjadi akibat korupsi, ia memberantasnya dengan menjauhi perilaku buruk itu dan mengajukan koruptor ke pengadilan.Bekerja keras
Lebah adalah pekerja keras. Ketika muncul pertama kali dari biliknya (saat “menetas”), lebah pekerja membersihkan bilik sarangnya untuk telur baru dan setelah berumur tiga hari ia memberi makan larva, dengan membawakan serbuk sari madu. Dan begitulah, hari-harinya penuh semangat berkarya dan beramal. Bukankah Allah pun memerintahkan umat mukmin untuk bekerja keras? “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” (Alam Nasyrah: 7)
Kerja keras dan semangat pantang kendur itu lebih dituntut lagi dalam upaya menegakkan keadilan. Karena, meskipun memang banyak yang cinta keadilan, namun kebanyakan manusia –kecuali yang mendapat rahmat Allah– tidak suka jika dirinya “dirugikan” dalam upaya penegakkan keadilan.
Bekerja secara jama’i dan tunduk pada satu pimpinan
Lebah selalu hidup dalam koloni besar, tidak pernah menyendiri. Mereka pun bekerja secara kolektif, dan masing-masing mempunyai tugas sendiri-sendiri. Ketika mereka mendapatkan sumber sari madu, mereka akan memanggil teman-temannya untuk menghisapnya. Demikian pula ketika ada bahaya, seekor lebah akan mengeluarkan feromon (suatu zat kimia yang dikeluarkan oleh binatang tertentu untuk memberi isyarat tertentu) untuk mengudang teman-temannya agar membantu dirinya. Itulah seharusnya sikap orang-orang beriman. “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berperang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tersusun kokoh.” (Ash-Shaff: 4)Tidak pernah melukai kecuali kalau diganggu
Lebah tidak pernah memulai menyerang. Ia akan menyerang hanya manakala merasa terganggu atau terancam. Dan untuk mempertahankan “kehormatan” umat lebah itu, mereka rela mati dengan melepas sengatnya di tubuh pihak yang diserang. Sikap seorang mukmin: musuh tidak dicari. Tapi jika ada, tidak lari.
Itulah beberapa karakter lebah yang patut ditiru oleh orang-orang beriman. Bukanlah sia-sia Allah menyebut-nyebut dan mengabadikan binatang kecil itu dalam Al-Quran sebagai salah satu nama surah: An-Nahl. Allahu a’lam.
Minggu, 07 Desember 2008
kiSAh sEpOTOnG kUE...
Seorang wanita sedang menunggu di bandara suatu malam. Masih ada beberapa jam sebelum jadwal terbangnya tiba. Untuk membuang waktu,Ia membeli buku dan sekantong kue di toko bandara, lalu menemukan tempat untuk duduk. Sambil duduk wanita itu membaca buku yang baru saja dibelinya.Dalam keasyikannya , ia melihat lelaki disebelahnya dengan begitu berani mengambil satu atau dua dari kue yang berada diantara mereka. Wanita tersebut mencoba mengabaikan agar tidak terjadi keributan. Ia membaca, mengunyah kue dan melihat jam. Sementara si Pencuri Kue yang pemberani menghabiskan persediaannya. Ia semakin kesal sementara menit-menit berlalu. Wanita itupun sempat berpikir: "Kalau aku bukan orang baik sudah kutonjok dia!“. Setiap ia mengambil satu kue, Si lelaki juga mengambil satu. Ketika hanya satu kue tersisa, ia bertanya-tanya apa yang akan dilakukan lelaki itu. Dengan senyum tawa di wajahnya dan tawa gugup, Si lelaki mengambil kue terakhir dan membaginya dua. Si lelaki menawarkan separo miliknya sementara ia makan yang separonya lagi. Si wanita pun merebut kue itu dan berpikir : “Ya ampun orang ini berani sekali, dan ia juga kasar malah ia tidak kelihatan berterima kasih”. Belum pernah rasanya ia begitu kesal. Ia menghela napas lega saat penerbangannya diumumkan. Ia mengumpulkan barang miliknya dan menuju pintu gerbang. Menolak untuk menoleh pada si "Pencuri tak tahu terima kasih". Ia naik pesawat dan duduk di kursinya, lalu mencari bukunya, yang hampir selesai dibacanya. Saat ia merogoh tasnya, ia menahan nafas dengan kaget. Disitu ada kantong kuenya, di depan matanya !!! Koq milikku ada disini erangnya dengan patah hati. Jadi kue tadi adalah milik lelaki itu dan ia mencoba berbagi. Terlambat untuk minta maaf, ia tersandar sedih. Bahwa sesungguhnya dialah yang kasar, tak tahu terima kasih, dan dialah pencuri kue itu !
Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi. Kita sering berprasangka dan melihat orang lain dengan kacamata kita sendiri serta tak jarang kita berprasangka buruk terhadapnya. Orang lainlah yang selalu salah, Orang lainlah yang patut disingkirkan, Orang lainlah yang tak tahu diri, Orang lainlah yang berdosa, Orang lainlah yang selalu bikin masalah, Orang lainlah yang pantas diberi pelajaran.Padahal Kita sendiri yang mencuri kue tadi, Kita sendiri yang tidak tahu terima kasih.
Kita sering mempengaruhi, mengomentari , mencemooh pendapat, penilaian atau gagasan orang lain . Sementara sebetulnya kita tidak tahu betul permasalahannya
Dalam hidup ini kisah pencuri kue seperti tadi sering terjadi. Kita sering berprasangka dan melihat orang lain dengan kacamata kita sendiri serta tak jarang kita berprasangka buruk terhadapnya. Orang lainlah yang selalu salah, Orang lainlah yang patut disingkirkan, Orang lainlah yang tak tahu diri, Orang lainlah yang berdosa, Orang lainlah yang selalu bikin masalah, Orang lainlah yang pantas diberi pelajaran.Padahal Kita sendiri yang mencuri kue tadi, Kita sendiri yang tidak tahu terima kasih.
Kita sering mempengaruhi, mengomentari , mencemooh pendapat, penilaian atau gagasan orang lain . Sementara sebetulnya kita tidak tahu betul permasalahannya
aKu BeRmiMPi mELiHat SuRGa
Aku bermimpi suatu hari aku pergi ke surga dan seorang malaikat menemaniku serta menunjukkan keadaan di surga.
Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja yang penuh denganpara malaikat. Malaikat yang mengantarku berhenti di depanruang kerja pertama dan berkata,”
Ini adalah Seksi Penerimaan.Disini, semua permintaanyang ditujukan pada Allah, diterima”.
Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia.
Kemudian,….aku dan malaikat-ku berjalan lagi melaluikoridor yang panjang.lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua.
Malaikat-ku berkata,“Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman.Disini, kemuliaan dan rahmat yang diminta manusia diprosesdan dikirim ke manusia-manusia yang masihhidup yang memintanya”.
Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu.Ada banyak malaikat yang bekerja begitu keras karenaada begitu banyaknya permohonan yang dimintakandan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi.
Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai padaujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti padasebuah pintu ruang kerja yang sangat kecil.
Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satumalaikat yang duduk disana, hampir tidak melakukan apapun.
“Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih”, kata Malaikatku pelan.Dia tampak malu.
“Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaandisini?”, tanyaku.
“Menyedihkan”, Malaikat-ku menghela napas. ”Setelah manusia menerima rahmat yang mereka minta,sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataanterima kasih”.
“Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atasrahmat Tuhan?”, tanyaku.
“Sederhana sekali”,jawab Malaikat.“Cukup berkata,‘ALHAMDULILLAHI RABBIL AALAMIIN,Terima kasih, Tuhan’ “.
“Lalu,rahmat apa saja yang perlu kita syukuri?”, tanyaku.
Malaikat-ku menjawab,“Jika engkau mempunyai makanan di lemari es,Pakaian yang menutup tubuhmu, atap di atas kepalamu dantempat untuk tidur,Maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini.
“Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu,dan uang-uang receh, maka engkau beradadiantara 8% kesejahteraan dunia.
“Dan jika engkau mendapatkan pesan ini di komputermu,engkau adalah bagian dari 1% di dunia yang memilikikesempatan itu.
Juga…. “Jika engkau bangun pagi ini dengan lebihbanyak kesehatan daripada kesakitan …engkau lebih dirahmati daripada begitu banyak orangdi dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hinggahari ini.
“Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalamperang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan,atau kelaparan yang amat sangat ….Maka, engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia”.
“Jika,……..engkau dapat menghadiri Masjid atau pertemuan religius tanpa adaketakutan akan penyerangan, penangkapan, penyiksaan,atau kematian …M a k a,….engkau lebih dirahmati daripada 3 milyar orang didunia.
“Jika,….orangtuamu masih hidup dan masih berada dalamikatan pernikahan …Maka,…..engkau termasuk orang yang sangat jarang.
“Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum,maka,…..engkau bukanlah seperti orang kebanyakan,engkau unik dibandingkan semua mereka yang beradadalam keraguan dan keputusasaan.
“Jika,…engkau dapat membaca pesan ini,maka engkau menerima rahmat ganda yaitubahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu,berpikir bahwa engkau orang yang sangat istimewa baginya,dan bahwa, engkau lebih dirahmati daripadalebih dari 2 juta orang di dunia yang bahkan tidak dapatmembaca sama sekali”.
Nikmatilah hari-harimu, hitunglah rahmatyang telah Allah anugerahkan kepadamu.Dan jika engkau berkenan, kirimkan pesan ini ke semuateman-temanmu untuk mengingatkan mereka betapadirahmatiNya kita semua.
“Dan ingatlah tatkala Tuhanmumenyatakan bahwa,‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak nikmat kepadamu’ “.(QS:Ibrahim (14) :7 )
Ditujukan pada :Departemen Pernyataan Terima Kasih:“Terima kasih, Allah!Terima kasih, Allah,Atas anugerahmu berupa kemampuanuntuk menerjemahkan dan membagi pesan ini danmemberikan aku begitu banyakteman-teman yang istimewa untuk saling berbagi”.
Kami berjalan memasuki suatu ruang kerja yang penuh denganpara malaikat. Malaikat yang mengantarku berhenti di depanruang kerja pertama dan berkata,”
Ini adalah Seksi Penerimaan.Disini, semua permintaanyang ditujukan pada Allah, diterima”.
Aku melihat-lihat sekeliling tempat ini dan aku dapati tempat ini begitu sibuk dengan begitu banyak malaikat yang memilah-milah seluruh permohonan yang tertulis pada kertas dari manusia di seluruh dunia.
Kemudian,….aku dan malaikat-ku berjalan lagi melaluikoridor yang panjang.lalu sampailah kami pada ruang kerja kedua.
Malaikat-ku berkata,“Ini adalah Seksi Pengepakan dan Pengiriman.Disini, kemuliaan dan rahmat yang diminta manusia diprosesdan dikirim ke manusia-manusia yang masihhidup yang memintanya”.
Aku perhatikan lagi betapa sibuknya ruang kerja itu.Ada banyak malaikat yang bekerja begitu keras karenaada begitu banyaknya permohonan yang dimintakandan sedang dipaketkan untuk dikirim ke bumi.
Kami melanjutkan perjalanan lagi hingga sampai padaujung terjauh koridor panjang tersebut dan berhenti padasebuah pintu ruang kerja yang sangat kecil.
Yang sangat mengejutkan aku, hanya ada satumalaikat yang duduk disana, hampir tidak melakukan apapun.
“Ini adalah Seksi Pernyataan Terima Kasih”, kata Malaikatku pelan.Dia tampak malu.
“Bagaimana ini? Mengapa hampir tidak ada pekerjaandisini?”, tanyaku.
“Menyedihkan”, Malaikat-ku menghela napas. ”Setelah manusia menerima rahmat yang mereka minta,sangat sedikit manusia yang mengirimkan pernyataanterima kasih”.
“Bagaimana manusia menyatakan terima kasih atasrahmat Tuhan?”, tanyaku.
“Sederhana sekali”,jawab Malaikat.“Cukup berkata,‘ALHAMDULILLAHI RABBIL AALAMIIN,Terima kasih, Tuhan’ “.
“Lalu,rahmat apa saja yang perlu kita syukuri?”, tanyaku.
Malaikat-ku menjawab,“Jika engkau mempunyai makanan di lemari es,Pakaian yang menutup tubuhmu, atap di atas kepalamu dantempat untuk tidur,Maka engkau lebih kaya dari 75% penduduk dunia ini.
“Jika engkau memiliki uang di bank, di dompetmu,dan uang-uang receh, maka engkau beradadiantara 8% kesejahteraan dunia.
“Dan jika engkau mendapatkan pesan ini di komputermu,engkau adalah bagian dari 1% di dunia yang memilikikesempatan itu.
Juga…. “Jika engkau bangun pagi ini dengan lebihbanyak kesehatan daripada kesakitan …engkau lebih dirahmati daripada begitu banyak orangdi dunia ini yang tidak dapat bertahan hidup hinggahari ini.
“Jika engkau tidak pernah mengalami ketakutan dalamperang, kesepian dalam penjara, kesengsaraan penyiksaan,atau kelaparan yang amat sangat ….Maka, engkau lebih beruntung dari 700 juta orang di dunia”.
“Jika,……..engkau dapat menghadiri Masjid atau pertemuan religius tanpa adaketakutan akan penyerangan, penangkapan, penyiksaan,atau kematian …M a k a,….engkau lebih dirahmati daripada 3 milyar orang didunia.
“Jika,….orangtuamu masih hidup dan masih berada dalamikatan pernikahan …Maka,…..engkau termasuk orang yang sangat jarang.
“Jika engkau dapat menegakkan kepala dan tersenyum,maka,…..engkau bukanlah seperti orang kebanyakan,engkau unik dibandingkan semua mereka yang beradadalam keraguan dan keputusasaan.
“Jika,…engkau dapat membaca pesan ini,maka engkau menerima rahmat ganda yaitubahwa seseorang yang mengirimkan ini padamu,berpikir bahwa engkau orang yang sangat istimewa baginya,dan bahwa, engkau lebih dirahmati daripadalebih dari 2 juta orang di dunia yang bahkan tidak dapatmembaca sama sekali”.
Nikmatilah hari-harimu, hitunglah rahmatyang telah Allah anugerahkan kepadamu.Dan jika engkau berkenan, kirimkan pesan ini ke semuateman-temanmu untuk mengingatkan mereka betapadirahmatiNya kita semua.
“Dan ingatlah tatkala Tuhanmumenyatakan bahwa,‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak nikmat kepadamu’ “.(QS:Ibrahim (14) :7 )
Ditujukan pada :Departemen Pernyataan Terima Kasih:“Terima kasih, Allah!Terima kasih, Allah,Atas anugerahmu berupa kemampuanuntuk menerjemahkan dan membagi pesan ini danmemberikan aku begitu banyakteman-teman yang istimewa untuk saling berbagi”.
Saat Jatuh Cinta...
Pernah jatuh cinta? Bagaimana rasanya? Pasti senang dong ya. Enak aja bawaannya. Hidup berasa nikmat banget. Rasanya nggak mantep kalo nggak cerita kepada teman-teman kalo kita sedang jatuh cinta. Biar teman-teman juga merasakan apa yang sedang kita rasakan. Bila perlu, kita cerita kepada siapa saja tentang orang yang sedang kita cintai meski orang yang kita cintai itu tak tahu bahwa dia sedang kita cintai. Kita begitu percaya diri dan mulai mencari cara untuk mendekatinya.
Sobat muda muslim, kenapa kita merasa senang dan bahagia kalo jatuh cinta? Menurut Robert Sternberg, cinta adalah sebuah kisah, kisah yang ditulis oleh setiap orang. Kisah tersebut merefleksikan kepribadian, minat dan perasaan seseorang terhadap suatu hubungan. Ada kisah tentang perang memperebutkan kekuasaan, misteri, permainan dan sebagainya. Kisah pada setiap orang berasal dari “skenario” yang sudah dikenalnya, apakah dari orangtua, pengalaman, cerita dan sebagainya. Kisah ini biasanya mempengaruhi orang bagaimana ia bersikap dan bertindak dalam sebuah hubungan. (http://e-psikologi.com, pada pembahasan tentang “Cinta”)
Ketika jatuh cinta, kita tiba-tiba merasakan dorongan ingin bertemu dengan orang yang kita cintai. Dorongan itu bahkan sangat kuat menekan kita manakala ada orang yang membicarakan si dia, atau ada orang yang menyebutkan namanya, lebih lucunya ketika membaca tulisan yang kemudian menuliskan sebuah nama yang sama dengan nama orang yang kita cintai. Kita jadi rindu berat ingin bertemu, atau sekadar ingin berkomunikasi dengannya. BTW, ngerasain kayak gini nggak?
Tapi anehnya, seringkali kita juga merasa harus jaim alias jaga imej. Pura-pura jual mahal ketika berkomunikasi atau kebetulan bertemu dengan orang yang kita cintai. Meski rasa ingin mencurahkan perasaan itu begitu kuat menekan. Lucu juga memang. Itu artinya, bahwa jatuh cinta memang unik. Tapi dengan catatan nih, biasanya jika yang jatuh cintanya itu masih malu-malu. Eh, umumnya memang malu-malu kan? Jarang yang agre, gitu deh. Meski ketika jaman sudah berubah kayak sekarang, banyak pula yang agre (baca: agresif) untuk ngungkapin cintanya. Ya, seperti pada reality show, “Katakan Cinta” itu.
Sobat muda muslim, ketika jatuh cinta, kita jadi merasa lembut. Baik lisan kita atau saat kita menulis. Kita mulai belajar mengatur pilihan kata saat bicara. Terutama ketika bicara dengan si dia yang telah membuat kita jatuh hati. Itu kita lakukan biasanya untuk mendapat perhatiannya. Untuk memberikan imej bahwa kita baik di hadapannya. Ujungnya, bukan tak mungkin kalo akhirnya kita mendapat simpati darinya. Awalnya memang simpati, siapa tahu lama-kelamaan menumbuhkan empati dan akhirnya jatuh hati. Bukan tak mungkin kan?
Karakter cintaJatuh cinta membuat kita merasa harus menumbuhkan perhatian, merasa harus bertanggung jawab, merasa harus hormat di hadapan orang yang kita cintai, dan merasa harus mengetahui segala seluk-beluk tentang dirinya. Erich From, murid kesayangan Sigmund Freud pernah menyampaikan bahwa dalam cinta itu harus ada empat unsur yang perlu dimiliki, yakni:
Pertama, Care (perhatian). Cinta harus melahirkan perhatian pada objek yang dicintai. Kalau kita mencintai diri sendiri, maka kita akan memperhatikan kesehatan dan kebersihan diri. Kalau kita mencintai orang lain, maka kita akan memperhatikan kesulitan yang dihadapi orang tersebut dan akan berusaha meringankan bebannya. Termasuk jika kita jatuh cinta dengan mencintai lawan jenis kita, maka segala bentuk perhatian akan kita tunjukkin sama si dia. Kita jadi sering menulis namanya, menyebutkan namanya, mungkin diam-diam mengoleksi fotonya. Apalagi dengan berkembangnya teknologi informasi kita bisa mengintip diary online (blog) dirinya yang mungkin saja memajang foto dirinya. Diam-diam kita menjadi secret admirer-nya. Minimal itu. Karena tujuan mulianya adalah mendapat perhatiannya sebagai seorang kekasih.
Kedua, Responsibility (tanggung jawab). Cinta harus melahirkan sikap bertanggungjawab terhadap objek yang dicintai. Orangtua yang mencintai anaknya, akan bertanggung jawab akan kesejahteraan material, spiritual dan masa depan anaknya. Suami yang mencintai istrinya, akan bertanggung jawab akan kesejahteraan dan kebahagiaan rumah tangganya. Seorang jejaka atau gadis yang saling jatuh cinta, ia akan berusaha untuk memposisikan bahwa mereka bertanggung jawab terhadap hubungannya. Menjaganya dan merawatnya jangan sampai kebablasan. Mereka yang ngerti ajaran Islam, maka jatuh cinta itu bukan untuk melakukan perbuatan yang dibenci oleh Sang Pemilik Cinta, yakni Allah Swt. Ia akan menjaga pandangannya, perasaan, hatinya, dan juga aktivitasnya agar tak kebablasan. Tapi, cinta bukan lagi tanggung jawab jika sepasang remaja yang dilanda cinta itu mengekspresikannya dengan cara yang membuat mereka dibenci Allah Swt, seperti seks bebas misalnya.
Ketiga, Respect (hormat). Cinta harus melahirkan sikap menerima apa adanya objek yang dicintai, kelebihannya kita syukuri, kekurangannya kita terima dan perbaiki. Tidak bersikap sewenang-wenang dan selalu berikhtiar agar tidak mengecewakannya. Inilah yang disebut respect. Itu sebabnya, seringkali kita mendengar cerita ada orang yang saling jatuh cinta itu meski berbeda etnis, berbeda bahasa, berbeda budaya, bahkan ada yang sampe cinta buta, yakni berbeda agama. Itu karena merasa bahwa cinta akan melahirkan sikap menerima apa adanya. Wah, jika tak ada filter akidah memang akhirnya akan hancur. But, ini kita bicara secara umumnya lho. Bahwa cinta akan melahirkan respect kepada obyek yang kita cintai. Betul nggak?
Keempat, Knowledge (pengetahuan). Cinta harus melahirkan minat untuk memahami seluk beluk objek yang dicintai. Kalau kita mencintai seorang wanita atau pria untuk dijadikan isteri atau suami, maka kita harus berusaha memahami kepribadian, latar belakang keluarga, minat, dan ketaatan beragamanya. Nggak asal jatuh cinta juga. Eh, kalo kita bicara secara umum pun, sebenarnya ketika jatuh cinta kita bakalan nyari tahu dari obyek yang kita cintai. Nah, tentu standar yang diinginkan dalam pencarian itu tergantung kepribadian orang yang bersangkutan. Ada yang merasa agama tak perlu menjadi pertimbangan, tapi ada pula yang merasa bahwa agama harus menjadi pertimbangan saat jatuh cinta. Kepada siapa kita harus mencintai. Begitu kan? But, intinya secara umum, cinta memang akan melahirkan rasa ingin tahu untuk menyelidiki si dia yang kita cintai, yang telah membuat kita jatuh hati dan jatuh cinta kepadanya. Setuju?
Tetap iffah selama jatuh cintaMenurut Hamka, “Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan menimbulkan tangis sedu sedan. Tetapi cinta menghidupkan penghargaan, menguatkan hati dalam perjuangan, menempuh onak dan duri penghidupan.”
Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyah, ada persoalan besar yang harus diperhatikan oleh orang yang cerdas, yaitu bahwa puncak kesempurnaan, kenikmatan, kesenangan, dan kebahagiaan yang ada dalam hati dan ruh tergantung pada dua hal. Pertama, karena kesempurnaan dan keindahan sesuatu yang dicintai, dalam hal ini hanya ada Allah, karenanya hanya Allah yang paling utama dicintai. Kedua, puncak kesempurnaan cinta itu sendiri, artinya derajat cinta itu yang mencapai puncak kesempurnaan dan kesungguhan. (dalam kitab al-Jawabul Kafi Liman Saala’ Anid Dawaaisy-syafi, edisi terjemah. hlm. 255)
Lebih lanjut Ibnu Qayyim menjelaskan, “Semua orang yang berakal sehat menyadari bahwa kenikmatan dan kelezatan yang diperoleh dari sesuatu yang dicintai, bergantung kepada kekuatan dorongan cintanya. Jika dorongan cintanya sangat kuat, kenikmatan yang diperoleh ketika mendapatkan yang dicintainya tersebut lebih sempurna.”
Mungkin kayak kita lagi haus nih, udah gitu di siang hari dengan terik matahari yang menyengat, maka kita akan semakin haus dan semakin ingin mencari air untuk memenuhi rasa haus kita. Nah, begitu dapetin air, maka nikmatnya bener-bener terasa. Tanya kenapa? (Yee.. jadi malah ngikutin iklan?)
Sobat muda muslim, kita sering mendengar bahwa jatuh cinta dan akhirnya mencintai orang yang kita cintai adalah sebagai anugerah terindah. Mungkin ada benarnya juga. Meski menurut saya itu terlalu didramatisir. Sebab, urusan cinta ini sangat kompleks, sobat. Tidak seperti hitungan matematika yang serba pasti. Tapi yang jelas dan yang paling utama, cinta bagi kita sebagai Muslim, harus sesuai sudut pandang Islam. Bukan yang lain.
Guys, setiap perbuatan yang kita lakuin tuh pasti sesuai dengan cara pandang kita terhadap perbuatan tersebut. Lebih luas lagi cara pandang kita tentang hidup. Kalo kita memandang hidup tuh sekadar tumbuh, berkembang, lalu sampai titik tertentu mati (dan nggak ada kehidupan akhirat), maka perbuatan kita pun bakalan ngikutin apa yang kita pahami tentang kehidupan tersebut. Kita bisa bebas berbuat apa saja sesuai keinginan kita, karena kita merasa bahwa hidup cuma di dunia. Kehidupan setelah dunia kita anggap nggak ada. Artinya, kita jadi nggak kenal ada istilah pahala dan dosa.
Sebaliknya, bagi kita yang meyakini bahwa kita berasal dari Allah Swt. yang menciptakan kita semua, maka hidup di dunia juga adalah untuk ibadah kepadaNya, dan setelah kematian kita akan hidup di alam akhirat sesuai dengan amalan yang kita lakukan di dunia. Kalo banyak amal baik yang kita lakukan, insya Allah balasannya pahala dan di tempatkan di surga. Sebaliknya, kalo lebih banyak atau selama hidup kita maksiat dan nggak sempat bertobat, jelas dosa dan kita ditempatkan di akhirat di tempat yang buruk, yakni neraka. Naudzubillahi min dzalik.
Nah, dengan sudut pandang terhadap kehidupan yang benar, maka ketika berbuat apapun kita akan menyesuaikan dengan cara pandang kita tentang kehidupan yang benar itu. Termasuk ketika kita jatuh cinta. Jangan mentang-mentang jatuh cinta, lalu mengekspresikan cinta seenak hawa nafsu kita. Nggak dong, Brur. Nggak asal seneng ngeliat enak dipandang mata lalu main tubruk. Nggak banget. Tapi intinya sih, kita bakalan berpikir gimana seharusnya menurut aturan Islam. Bukan berpikir sebagaimana adanya kehidupan yang saat ini dilakoni. Tolong dicatet ye.
Ini penting dan perlu. Sebab, kalo yang berpikirnya “sebagaimana adanya kehidupan”, ya akan berpikir bebas nilai. Misalnya ketika manusia itu dianggap berhak melakukan apa saja dalam kehidupan yagn ada sekarang, yakni Kapitalisme-Sekularisme, maka tentu akan berbuat apa saja sesukanya (berzina, minum khamr, konsumsi narkoba, judi, pacaran dsb). Karena merasa mereka berhak ngelakuin hal tersebut. Nggak terikat aturan yang benar. Bahaya besar, Bro!
Sementara yang berpikirnya “sebagaimana seharusnya”, maka ia akan nyocokkin dengan aturan yang benar. Karena menganggap kehidupan yang ada ini harus sesuai aturan yang benar, gitu lho. Dan Islamlah yang benar. Bukan yang lain.
Itu sebabnya, ketika jatuh cinta pun kita harus tetap iffah alias menjaga kehormatan dan kesucian diri. Ibnu Abbas berkata bahwa orang yang jatuh cinta tidak akan masuk surga kecuali ia bersabar dan bersikap iffah karena Allah dan menyimpan cintanya karena Allah. Dan, ini tidak akan terjadi kecuali bila ia mampu menahan perasaannya kepada ma’syuq-nya (kepada orang yang dicintainya), mengutamakan cinta kepada Allah, takut kepadaNya, dan ridha denganNya. Orang seperti ini yang paling berhak mendapat derajat yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam al-Quran:
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal (nya).” (QS an-Naazi’aat [79]: 40-41)
Kita boleh dan wajar-wajar aja untuk jatuh cinta. Tapi, tetap harus menjaga kehormatan dan kesucian diri. Yakni dengan cara tetap menjadikan Allah dan RasulNya sebagai pemandu hidup kita. Kita melakukan perbuatan atas dasar petunjuk dari Allah lewat al-Quran dan petunjuk dari Rasulullah saw. berupa as-Sunnah. Inilah pedoman hidup kita. Oke?
diambil dari: Hayatulislam.wordpress.com
Sobat muda muslim, kenapa kita merasa senang dan bahagia kalo jatuh cinta? Menurut Robert Sternberg, cinta adalah sebuah kisah, kisah yang ditulis oleh setiap orang. Kisah tersebut merefleksikan kepribadian, minat dan perasaan seseorang terhadap suatu hubungan. Ada kisah tentang perang memperebutkan kekuasaan, misteri, permainan dan sebagainya. Kisah pada setiap orang berasal dari “skenario” yang sudah dikenalnya, apakah dari orangtua, pengalaman, cerita dan sebagainya. Kisah ini biasanya mempengaruhi orang bagaimana ia bersikap dan bertindak dalam sebuah hubungan. (http://e-psikologi.com, pada pembahasan tentang “Cinta”)
Ketika jatuh cinta, kita tiba-tiba merasakan dorongan ingin bertemu dengan orang yang kita cintai. Dorongan itu bahkan sangat kuat menekan kita manakala ada orang yang membicarakan si dia, atau ada orang yang menyebutkan namanya, lebih lucunya ketika membaca tulisan yang kemudian menuliskan sebuah nama yang sama dengan nama orang yang kita cintai. Kita jadi rindu berat ingin bertemu, atau sekadar ingin berkomunikasi dengannya. BTW, ngerasain kayak gini nggak?
Tapi anehnya, seringkali kita juga merasa harus jaim alias jaga imej. Pura-pura jual mahal ketika berkomunikasi atau kebetulan bertemu dengan orang yang kita cintai. Meski rasa ingin mencurahkan perasaan itu begitu kuat menekan. Lucu juga memang. Itu artinya, bahwa jatuh cinta memang unik. Tapi dengan catatan nih, biasanya jika yang jatuh cintanya itu masih malu-malu. Eh, umumnya memang malu-malu kan? Jarang yang agre, gitu deh. Meski ketika jaman sudah berubah kayak sekarang, banyak pula yang agre (baca: agresif) untuk ngungkapin cintanya. Ya, seperti pada reality show, “Katakan Cinta” itu.
Sobat muda muslim, ketika jatuh cinta, kita jadi merasa lembut. Baik lisan kita atau saat kita menulis. Kita mulai belajar mengatur pilihan kata saat bicara. Terutama ketika bicara dengan si dia yang telah membuat kita jatuh hati. Itu kita lakukan biasanya untuk mendapat perhatiannya. Untuk memberikan imej bahwa kita baik di hadapannya. Ujungnya, bukan tak mungkin kalo akhirnya kita mendapat simpati darinya. Awalnya memang simpati, siapa tahu lama-kelamaan menumbuhkan empati dan akhirnya jatuh hati. Bukan tak mungkin kan?
Karakter cintaJatuh cinta membuat kita merasa harus menumbuhkan perhatian, merasa harus bertanggung jawab, merasa harus hormat di hadapan orang yang kita cintai, dan merasa harus mengetahui segala seluk-beluk tentang dirinya. Erich From, murid kesayangan Sigmund Freud pernah menyampaikan bahwa dalam cinta itu harus ada empat unsur yang perlu dimiliki, yakni:
Pertama, Care (perhatian). Cinta harus melahirkan perhatian pada objek yang dicintai. Kalau kita mencintai diri sendiri, maka kita akan memperhatikan kesehatan dan kebersihan diri. Kalau kita mencintai orang lain, maka kita akan memperhatikan kesulitan yang dihadapi orang tersebut dan akan berusaha meringankan bebannya. Termasuk jika kita jatuh cinta dengan mencintai lawan jenis kita, maka segala bentuk perhatian akan kita tunjukkin sama si dia. Kita jadi sering menulis namanya, menyebutkan namanya, mungkin diam-diam mengoleksi fotonya. Apalagi dengan berkembangnya teknologi informasi kita bisa mengintip diary online (blog) dirinya yang mungkin saja memajang foto dirinya. Diam-diam kita menjadi secret admirer-nya. Minimal itu. Karena tujuan mulianya adalah mendapat perhatiannya sebagai seorang kekasih.
Kedua, Responsibility (tanggung jawab). Cinta harus melahirkan sikap bertanggungjawab terhadap objek yang dicintai. Orangtua yang mencintai anaknya, akan bertanggung jawab akan kesejahteraan material, spiritual dan masa depan anaknya. Suami yang mencintai istrinya, akan bertanggung jawab akan kesejahteraan dan kebahagiaan rumah tangganya. Seorang jejaka atau gadis yang saling jatuh cinta, ia akan berusaha untuk memposisikan bahwa mereka bertanggung jawab terhadap hubungannya. Menjaganya dan merawatnya jangan sampai kebablasan. Mereka yang ngerti ajaran Islam, maka jatuh cinta itu bukan untuk melakukan perbuatan yang dibenci oleh Sang Pemilik Cinta, yakni Allah Swt. Ia akan menjaga pandangannya, perasaan, hatinya, dan juga aktivitasnya agar tak kebablasan. Tapi, cinta bukan lagi tanggung jawab jika sepasang remaja yang dilanda cinta itu mengekspresikannya dengan cara yang membuat mereka dibenci Allah Swt, seperti seks bebas misalnya.
Ketiga, Respect (hormat). Cinta harus melahirkan sikap menerima apa adanya objek yang dicintai, kelebihannya kita syukuri, kekurangannya kita terima dan perbaiki. Tidak bersikap sewenang-wenang dan selalu berikhtiar agar tidak mengecewakannya. Inilah yang disebut respect. Itu sebabnya, seringkali kita mendengar cerita ada orang yang saling jatuh cinta itu meski berbeda etnis, berbeda bahasa, berbeda budaya, bahkan ada yang sampe cinta buta, yakni berbeda agama. Itu karena merasa bahwa cinta akan melahirkan sikap menerima apa adanya. Wah, jika tak ada filter akidah memang akhirnya akan hancur. But, ini kita bicara secara umumnya lho. Bahwa cinta akan melahirkan respect kepada obyek yang kita cintai. Betul nggak?
Keempat, Knowledge (pengetahuan). Cinta harus melahirkan minat untuk memahami seluk beluk objek yang dicintai. Kalau kita mencintai seorang wanita atau pria untuk dijadikan isteri atau suami, maka kita harus berusaha memahami kepribadian, latar belakang keluarga, minat, dan ketaatan beragamanya. Nggak asal jatuh cinta juga. Eh, kalo kita bicara secara umum pun, sebenarnya ketika jatuh cinta kita bakalan nyari tahu dari obyek yang kita cintai. Nah, tentu standar yang diinginkan dalam pencarian itu tergantung kepribadian orang yang bersangkutan. Ada yang merasa agama tak perlu menjadi pertimbangan, tapi ada pula yang merasa bahwa agama harus menjadi pertimbangan saat jatuh cinta. Kepada siapa kita harus mencintai. Begitu kan? But, intinya secara umum, cinta memang akan melahirkan rasa ingin tahu untuk menyelidiki si dia yang kita cintai, yang telah membuat kita jatuh hati dan jatuh cinta kepadanya. Setuju?
Tetap iffah selama jatuh cintaMenurut Hamka, “Cinta bukan melemahkan hati, bukan membawa putus asa, bukan menimbulkan tangis sedu sedan. Tetapi cinta menghidupkan penghargaan, menguatkan hati dalam perjuangan, menempuh onak dan duri penghidupan.”
Menurut Ibnu Qayyim al-Jauziyah, ada persoalan besar yang harus diperhatikan oleh orang yang cerdas, yaitu bahwa puncak kesempurnaan, kenikmatan, kesenangan, dan kebahagiaan yang ada dalam hati dan ruh tergantung pada dua hal. Pertama, karena kesempurnaan dan keindahan sesuatu yang dicintai, dalam hal ini hanya ada Allah, karenanya hanya Allah yang paling utama dicintai. Kedua, puncak kesempurnaan cinta itu sendiri, artinya derajat cinta itu yang mencapai puncak kesempurnaan dan kesungguhan. (dalam kitab al-Jawabul Kafi Liman Saala’ Anid Dawaaisy-syafi, edisi terjemah. hlm. 255)
Lebih lanjut Ibnu Qayyim menjelaskan, “Semua orang yang berakal sehat menyadari bahwa kenikmatan dan kelezatan yang diperoleh dari sesuatu yang dicintai, bergantung kepada kekuatan dorongan cintanya. Jika dorongan cintanya sangat kuat, kenikmatan yang diperoleh ketika mendapatkan yang dicintainya tersebut lebih sempurna.”
Mungkin kayak kita lagi haus nih, udah gitu di siang hari dengan terik matahari yang menyengat, maka kita akan semakin haus dan semakin ingin mencari air untuk memenuhi rasa haus kita. Nah, begitu dapetin air, maka nikmatnya bener-bener terasa. Tanya kenapa? (Yee.. jadi malah ngikutin iklan?)
Sobat muda muslim, kita sering mendengar bahwa jatuh cinta dan akhirnya mencintai orang yang kita cintai adalah sebagai anugerah terindah. Mungkin ada benarnya juga. Meski menurut saya itu terlalu didramatisir. Sebab, urusan cinta ini sangat kompleks, sobat. Tidak seperti hitungan matematika yang serba pasti. Tapi yang jelas dan yang paling utama, cinta bagi kita sebagai Muslim, harus sesuai sudut pandang Islam. Bukan yang lain.
Guys, setiap perbuatan yang kita lakuin tuh pasti sesuai dengan cara pandang kita terhadap perbuatan tersebut. Lebih luas lagi cara pandang kita tentang hidup. Kalo kita memandang hidup tuh sekadar tumbuh, berkembang, lalu sampai titik tertentu mati (dan nggak ada kehidupan akhirat), maka perbuatan kita pun bakalan ngikutin apa yang kita pahami tentang kehidupan tersebut. Kita bisa bebas berbuat apa saja sesuai keinginan kita, karena kita merasa bahwa hidup cuma di dunia. Kehidupan setelah dunia kita anggap nggak ada. Artinya, kita jadi nggak kenal ada istilah pahala dan dosa.
Sebaliknya, bagi kita yang meyakini bahwa kita berasal dari Allah Swt. yang menciptakan kita semua, maka hidup di dunia juga adalah untuk ibadah kepadaNya, dan setelah kematian kita akan hidup di alam akhirat sesuai dengan amalan yang kita lakukan di dunia. Kalo banyak amal baik yang kita lakukan, insya Allah balasannya pahala dan di tempatkan di surga. Sebaliknya, kalo lebih banyak atau selama hidup kita maksiat dan nggak sempat bertobat, jelas dosa dan kita ditempatkan di akhirat di tempat yang buruk, yakni neraka. Naudzubillahi min dzalik.
Nah, dengan sudut pandang terhadap kehidupan yang benar, maka ketika berbuat apapun kita akan menyesuaikan dengan cara pandang kita tentang kehidupan yang benar itu. Termasuk ketika kita jatuh cinta. Jangan mentang-mentang jatuh cinta, lalu mengekspresikan cinta seenak hawa nafsu kita. Nggak dong, Brur. Nggak asal seneng ngeliat enak dipandang mata lalu main tubruk. Nggak banget. Tapi intinya sih, kita bakalan berpikir gimana seharusnya menurut aturan Islam. Bukan berpikir sebagaimana adanya kehidupan yang saat ini dilakoni. Tolong dicatet ye.
Ini penting dan perlu. Sebab, kalo yang berpikirnya “sebagaimana adanya kehidupan”, ya akan berpikir bebas nilai. Misalnya ketika manusia itu dianggap berhak melakukan apa saja dalam kehidupan yagn ada sekarang, yakni Kapitalisme-Sekularisme, maka tentu akan berbuat apa saja sesukanya (berzina, minum khamr, konsumsi narkoba, judi, pacaran dsb). Karena merasa mereka berhak ngelakuin hal tersebut. Nggak terikat aturan yang benar. Bahaya besar, Bro!
Sementara yang berpikirnya “sebagaimana seharusnya”, maka ia akan nyocokkin dengan aturan yang benar. Karena menganggap kehidupan yang ada ini harus sesuai aturan yang benar, gitu lho. Dan Islamlah yang benar. Bukan yang lain.
Itu sebabnya, ketika jatuh cinta pun kita harus tetap iffah alias menjaga kehormatan dan kesucian diri. Ibnu Abbas berkata bahwa orang yang jatuh cinta tidak akan masuk surga kecuali ia bersabar dan bersikap iffah karena Allah dan menyimpan cintanya karena Allah. Dan, ini tidak akan terjadi kecuali bila ia mampu menahan perasaannya kepada ma’syuq-nya (kepada orang yang dicintainya), mengutamakan cinta kepada Allah, takut kepadaNya, dan ridha denganNya. Orang seperti ini yang paling berhak mendapat derajat yang disebutkan oleh Allah Swt. dalam al-Quran:
“Dan adapun orang-orang yang takut kepada kebesaran Tuhannya dan menahan diri dari keinginan hawa nafsunya, maka sesungguhnya surgalah tempat tinggal (nya).” (QS an-Naazi’aat [79]: 40-41)
Kita boleh dan wajar-wajar aja untuk jatuh cinta. Tapi, tetap harus menjaga kehormatan dan kesucian diri. Yakni dengan cara tetap menjadikan Allah dan RasulNya sebagai pemandu hidup kita. Kita melakukan perbuatan atas dasar petunjuk dari Allah lewat al-Quran dan petunjuk dari Rasulullah saw. berupa as-Sunnah. Inilah pedoman hidup kita. Oke?
diambil dari: Hayatulislam.wordpress.com
Selasa, 02 Desember 2008
Hubbu Fillah wa Lillah
Iman adalah sesuatu yang hidup dan dinamis. Iman yang benar, keyakinan yang kuat akan mengantarkan pemiliknya merasakan halawatul iman -kelezatan dan manisnya iman-. Rasulullah saw. telah berjanji kepada siapa saja yang mampu melaksanakan tiga perkara, ia pasti akan mereguk lezatnya iman. Rasulullah saw. bersabda:
عن أنس بن مالك ـ رضي الله عنه ـ قال : قال النبي ـ صلى الله عليه وسلم ـ : ” لا يجد أحد حلاوة الإيمان ، حتى يحب المرء لا يحبه إلا لله،
وحتى أن يقذف في النار أحب إليه من أن يرجع إلى الكفر بعد إذ أنقذه الله ، وحتى يكون الله ورسوله أحب إليه مما سواهما ” . رواه البخاري
Dari Anas bin Malik ra berkata: Nabi Muhammad saw bersabda: “Seseorang tidak akan pernah mendapatkan manisnya iman sehingga ia mencintai seseorang, tidak mencintainya kecuali karena Allah; sehingga ia dilemparkan ke dalam api lebih ia sukai daripada kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan darinya; dan sehingga Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selainnya.” Imam Al Bukhari.
Penjelasan:
باب : الحب في الله : Mencintai karena Allah, tidak bercampur aduk dengan riya dan nafsu.
ولا يجد أحد حلاوة الإيمان : Seseorang tidak akan mendapatkan manisnya iman. Iman diserupakan dengan madu, karena keduanya memiliki kesamaan; Manis. Iman yang benar dalam hati akan mewujudkan rasa manis layaknya madu.
وحتى يكون الله ورسوله أحب إليه مما سواهما ” : Sehingga Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari pada selainnya.
محبة الله : إرادة طاعته ، ومحبة رسوله : متابعته : Mencintai Allah adalah dengan mentaati-Nya, sedangkan mencintai Rasulullah adalah dengan mengikutinya.
Cinta alami tidak masuk dalam bab ikhtiar (pilihan), maka yang dimaksudkan adalah cinta ‘aqli (logis) yaitu mendahulukan apa yang dikehendaki akal, dan yang menjadi pilihannya, meskipun bertentangan dengan hawa nafsu. Seperti orang sakit yang minum obat, ia mengambil dengan pilihannya, karena mengharapkan kesembuhan.
Penggunaan dhamir (kata ganti) pada kalimat سواهما selain keduanya, menunjukkan satu kesatuan.
Karena pernah ada seorang khatib (penceramah) yang mentatsniyahkan dhamir dalam ucapannya:
ومن عصاهما فقد غوى “Dan barang siapa yang mendurhakai keduanya maka ia telah tersesat.” Seketika Rasulullah saw. menyuruhnya untuk menggunakan dhamir mufrad yaitu dengan mengucapkan:
من عصى الله فقد غوى “Barang siapa yang mendurhakai Allah maka ia tersesat. Dipisah,
من عصى الرسول فقد غوى “Dan barang siapa yang mendurhakai Rasulullah maka ia tersesat.”
Penggabungan di sini menunjukkan bahwa yang diperhitungkan adalah kumpulan dua cinta. Berbeda dengan ungkapan khatib tadi, masing-masing maksiat berdiri sendiri.
Dari hadits ini dapat diambil pelajaran:
Mencintai seseorang karena mencari ridha Allah, bukan cinta hafa nafsu dan melanggar syariat. Seperti cinta seseorang dalam ikut serta berjihad di jalan Allah, tidak untuk tujuan duniawi. Seperti cinta seseorang untuk beramal dan berjuang dalam organisasi. Dilakukan hanya untuk mencari keridhoan Allah swt
Memilih dilemparkan ke dalam api daripada kembali menjadi kafir. Orang yang telah sempurna imannya tidak akan ada yang bisa merubahnya menjadi kafir lagi. Ia tidak mengingkari ajaran agama yang telah diyakini seperti shalat yang telah Allah wajibkan, tidak menghalalkan apa yang telah Allah haramkan, seperti khamr, atau mengharamkan yang halal.
Mendahulukan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya mengalahkan selainnya. Orang yang sempurna imannya kepada Allah dan Rasul-Nya lebih kuat baginya daripada hak ayahnya, ibunya, anaknya, isterinya dan semua manusia. Karena mendapatkan petunjuk dari kesesatan, terbebaskan dari neraka hanya bisa karena Allah lewat seruan Rasul-Nya. Dan di antara ciri hal ini adalah membela Islam dengan ucapan dan perbuatan, mengamalkan syariat Islam, mengikuti sunnah dan berakhlak dengan akhlak Rasulullah saw. Allahu a’lam..
عن أنس بن مالك ـ رضي الله عنه ـ قال : قال النبي ـ صلى الله عليه وسلم ـ : ” لا يجد أحد حلاوة الإيمان ، حتى يحب المرء لا يحبه إلا لله،
وحتى أن يقذف في النار أحب إليه من أن يرجع إلى الكفر بعد إذ أنقذه الله ، وحتى يكون الله ورسوله أحب إليه مما سواهما ” . رواه البخاري
Dari Anas bin Malik ra berkata: Nabi Muhammad saw bersabda: “Seseorang tidak akan pernah mendapatkan manisnya iman sehingga ia mencintai seseorang, tidak mencintainya kecuali karena Allah; sehingga ia dilemparkan ke dalam api lebih ia sukai daripada kembali kepada kekufuran setelah Allah selamatkan darinya; dan sehingga Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai daripada selainnya.” Imam Al Bukhari.
Penjelasan:
باب : الحب في الله : Mencintai karena Allah, tidak bercampur aduk dengan riya dan nafsu.
ولا يجد أحد حلاوة الإيمان : Seseorang tidak akan mendapatkan manisnya iman. Iman diserupakan dengan madu, karena keduanya memiliki kesamaan; Manis. Iman yang benar dalam hati akan mewujudkan rasa manis layaknya madu.
وحتى يكون الله ورسوله أحب إليه مما سواهما ” : Sehingga Allah dan Rasul-Nya lebih ia cintai dari pada selainnya.
محبة الله : إرادة طاعته ، ومحبة رسوله : متابعته : Mencintai Allah adalah dengan mentaati-Nya, sedangkan mencintai Rasulullah adalah dengan mengikutinya.
Cinta alami tidak masuk dalam bab ikhtiar (pilihan), maka yang dimaksudkan adalah cinta ‘aqli (logis) yaitu mendahulukan apa yang dikehendaki akal, dan yang menjadi pilihannya, meskipun bertentangan dengan hawa nafsu. Seperti orang sakit yang minum obat, ia mengambil dengan pilihannya, karena mengharapkan kesembuhan.
Penggunaan dhamir (kata ganti) pada kalimat سواهما selain keduanya, menunjukkan satu kesatuan.
Karena pernah ada seorang khatib (penceramah) yang mentatsniyahkan dhamir dalam ucapannya:
ومن عصاهما فقد غوى “Dan barang siapa yang mendurhakai keduanya maka ia telah tersesat.” Seketika Rasulullah saw. menyuruhnya untuk menggunakan dhamir mufrad yaitu dengan mengucapkan:
من عصى الله فقد غوى “Barang siapa yang mendurhakai Allah maka ia tersesat. Dipisah,
من عصى الرسول فقد غوى “Dan barang siapa yang mendurhakai Rasulullah maka ia tersesat.”
Penggabungan di sini menunjukkan bahwa yang diperhitungkan adalah kumpulan dua cinta. Berbeda dengan ungkapan khatib tadi, masing-masing maksiat berdiri sendiri.
Dari hadits ini dapat diambil pelajaran:
Mencintai seseorang karena mencari ridha Allah, bukan cinta hafa nafsu dan melanggar syariat. Seperti cinta seseorang dalam ikut serta berjihad di jalan Allah, tidak untuk tujuan duniawi. Seperti cinta seseorang untuk beramal dan berjuang dalam organisasi. Dilakukan hanya untuk mencari keridhoan Allah swt
Memilih dilemparkan ke dalam api daripada kembali menjadi kafir. Orang yang telah sempurna imannya tidak akan ada yang bisa merubahnya menjadi kafir lagi. Ia tidak mengingkari ajaran agama yang telah diyakini seperti shalat yang telah Allah wajibkan, tidak menghalalkan apa yang telah Allah haramkan, seperti khamr, atau mengharamkan yang halal.
Mendahulukan cinta kepada Allah dan Rasul-Nya mengalahkan selainnya. Orang yang sempurna imannya kepada Allah dan Rasul-Nya lebih kuat baginya daripada hak ayahnya, ibunya, anaknya, isterinya dan semua manusia. Karena mendapatkan petunjuk dari kesesatan, terbebaskan dari neraka hanya bisa karena Allah lewat seruan Rasul-Nya. Dan di antara ciri hal ini adalah membela Islam dengan ucapan dan perbuatan, mengamalkan syariat Islam, mengikuti sunnah dan berakhlak dengan akhlak Rasulullah saw. Allahu a’lam..
Film Hollywood "Rasulus Salam"
Beragam cara untuk membela kemuliaan Rasulullah saw., menepis gelombang issu dan pencitraan buruk di negara-negara Eropa, yang berusaha memposisikan Nabi Muhammad saw. sebagai teroris dan terbelakang.
Yaitu dengan penyebaran dan pengiriman biografi Rasulullah saw. secara objektif di internet.
Selain lewat internet, cara lain pembelaan terhadap kemuliaan Rasul lewat bidang seni, cara ini sangat efektif dan kuat pengaruhnya.
Adalah pembuatan film “Rasulus Salam” terjemahnya adalah “Rasul Pembawa Kedamaian” (The Messenger of Peace), berusaha menembus industri perfilman Amerika “Hollywood”, sebuah kiblat perfilman dunia. Film ini disiapkan oleh para seniman dan perfilman Amerika dan Arab.
Film ini termasuk pengalaman atau generasi kedua setelah film “Ar Risalah” karya seniman muslim Moustapha Akkad, yang juga bercerita tentang sejarah kehidupan Muhammad saw..
Film yang sekarang diproduksi ini kira-kira akan menelan biaya 127 juta dollar Amerika dengan setting pengambilan gambarnya di Emirat dan Maroko, dan akan kelar pada tahun 2010, biidznillah.
Film ini bercerita awal mula tersebarnya Islam, dengan target menampakkan nilai-nilai yang sebenarnya dari ajaran Islam, untuk menjembatani dua dunia, Islam dan Barat.
Produser film ini, Oscar Zoghbi, seorang warga negara Amerika, berkebangsaan Libanon- mengatakan:
“Sejarah kehidupan kenabian akan menjadi titik tekan penggarapan film ini, namun tentu kepribadian Muhammad saw. tidak akan diperankan dalam bentuk apa pun dalam film ini. Juga akan ditampilkan beberapa figur yang berinteraksi dengan kehidupan Muhammad dan mereka terpesona dengan kepribadian dan risalahnya.”
Zoghbi melanjutkan:
“Film ini akan menjawab tudingan keliru terhadap pribadi Muhammad saw. yang dikesankan miring oleh kalangan Barat. Tentu film ini akan sangat ditunggu lebih dari satu setengah milyar muslim di seluruh dunia, belum lagi non muslim yang selama ini objektif menggali dan belajar tentang Islam.”
Ia juga menegaskan bahwa film ini nantinya akan laku di pasaran, dan memberikan peluang bisnis perfilman nyang menguntungkan, sebagaimana film-film hollywood lainya.
Sebagaimana ia juga menegaskan bahwa film ini tidak sekedar buah karya dari seorang muslim untuk umat muslim di dunia, namun film ini adalah persembahan bagi seluruh penjuru dunia berikut keluarga besarnya.
“Ini film hollywood namun dengan nilai-nilai Islam, sebagaimana juga akan diangkat cerita tentang tersebarnya Islam di Bizantium dan Paris.” tambahnya.
Disebutkan juga bahwa pemain film ini boleh jadi sosok yang sudah terkenal atau tokoh-tokoh yang pernah tampil dalam film meskipun baru sekali, namun sangat berbakat dan bagus perannya.
Pembuatan film ini dikawal langsung oleh “Darus Syari’ah” semacam lembaga sensor film yang syar’i dan sekaligus menjadi konsultan dalam hal boleh-tidaknya menurut kaca mata syari’ah Islam.
Siapa menyusul membuat gebrakan perfilman Islami di Nusantara ini?, setelah sebelumnya dimeriahkan dengan film-film fenomenal; “Fatahillah”, “Ayat-Ayat Cinta”, “Laskar Pelangi”, “Sang Murabbi”, dan yang insya Allah akan tayang dilayar lebar pada bulan Mei 2009 adalah “Ketika Cinta Bertasbih”, kata penulis novelnya, Kang Abik. Namun film yang bercerita tentang sejarah Rasulullah saw. hasil karya putra Indonesia sepertinya belum ada, siapa tergerakkan untuk membuatnya?!
Yaitu dengan penyebaran dan pengiriman biografi Rasulullah saw. secara objektif di internet.
Selain lewat internet, cara lain pembelaan terhadap kemuliaan Rasul lewat bidang seni, cara ini sangat efektif dan kuat pengaruhnya.
Adalah pembuatan film “Rasulus Salam” terjemahnya adalah “Rasul Pembawa Kedamaian” (The Messenger of Peace), berusaha menembus industri perfilman Amerika “Hollywood”, sebuah kiblat perfilman dunia. Film ini disiapkan oleh para seniman dan perfilman Amerika dan Arab.
Film ini termasuk pengalaman atau generasi kedua setelah film “Ar Risalah” karya seniman muslim Moustapha Akkad, yang juga bercerita tentang sejarah kehidupan Muhammad saw..
Film yang sekarang diproduksi ini kira-kira akan menelan biaya 127 juta dollar Amerika dengan setting pengambilan gambarnya di Emirat dan Maroko, dan akan kelar pada tahun 2010, biidznillah.
Film ini bercerita awal mula tersebarnya Islam, dengan target menampakkan nilai-nilai yang sebenarnya dari ajaran Islam, untuk menjembatani dua dunia, Islam dan Barat.
Produser film ini, Oscar Zoghbi, seorang warga negara Amerika, berkebangsaan Libanon- mengatakan:
“Sejarah kehidupan kenabian akan menjadi titik tekan penggarapan film ini, namun tentu kepribadian Muhammad saw. tidak akan diperankan dalam bentuk apa pun dalam film ini. Juga akan ditampilkan beberapa figur yang berinteraksi dengan kehidupan Muhammad dan mereka terpesona dengan kepribadian dan risalahnya.”
Zoghbi melanjutkan:
“Film ini akan menjawab tudingan keliru terhadap pribadi Muhammad saw. yang dikesankan miring oleh kalangan Barat. Tentu film ini akan sangat ditunggu lebih dari satu setengah milyar muslim di seluruh dunia, belum lagi non muslim yang selama ini objektif menggali dan belajar tentang Islam.”
Ia juga menegaskan bahwa film ini nantinya akan laku di pasaran, dan memberikan peluang bisnis perfilman nyang menguntungkan, sebagaimana film-film hollywood lainya.
Sebagaimana ia juga menegaskan bahwa film ini tidak sekedar buah karya dari seorang muslim untuk umat muslim di dunia, namun film ini adalah persembahan bagi seluruh penjuru dunia berikut keluarga besarnya.
“Ini film hollywood namun dengan nilai-nilai Islam, sebagaimana juga akan diangkat cerita tentang tersebarnya Islam di Bizantium dan Paris.” tambahnya.
Disebutkan juga bahwa pemain film ini boleh jadi sosok yang sudah terkenal atau tokoh-tokoh yang pernah tampil dalam film meskipun baru sekali, namun sangat berbakat dan bagus perannya.
Pembuatan film ini dikawal langsung oleh “Darus Syari’ah” semacam lembaga sensor film yang syar’i dan sekaligus menjadi konsultan dalam hal boleh-tidaknya menurut kaca mata syari’ah Islam.
Siapa menyusul membuat gebrakan perfilman Islami di Nusantara ini?, setelah sebelumnya dimeriahkan dengan film-film fenomenal; “Fatahillah”, “Ayat-Ayat Cinta”, “Laskar Pelangi”, “Sang Murabbi”, dan yang insya Allah akan tayang dilayar lebar pada bulan Mei 2009 adalah “Ketika Cinta Bertasbih”, kata penulis novelnya, Kang Abik. Namun film yang bercerita tentang sejarah Rasulullah saw. hasil karya putra Indonesia sepertinya belum ada, siapa tergerakkan untuk membuatnya?!
Sabtu, 29 November 2008
Awas! Makan terburu-buru memicu obesitas!
Anda terbiasa makan dengan cepat hingga kekenyangan ? Mulai sekarang hindari kebiasaan tersebut jika tak ingin kegemukan.
Sebuah riset yang dilakukan oleh Professor Hiroyasu Iso, dari Osaka University Jepang menunjukkan bahwa mereka yang makan dengan cepat sampai kekenyangan lebih berisiko mengalami kegemukan.Riset yang dilakukan pada 1122 pria dan 2165 wanita dengan rentang usia 30-69 tahun tersebut meneliti sejarah kebiasaan makan yang menyebabkan kegemukan. Hasilnya, 50,9% responden pria dan 58,4 responden wanita mengaku memiliki kebiasaan makan hingga kenyang. Sedangkan 45,6% responden pria dan 36 % responden wanita mengatakan mempunyai kebiasaan makan cepat.Laporan penelitian yang dimuat di British Medical Journal tersebut menunjukkan, responden dengan kebiasaan makan cepat dan kekenyangan memiliki indeks massa tubuh dan asupan energi lebih besar. Hal ini menyebabkan risiko kegemukan tiga kali lipat lebih besar daripada mereka yang makan dengan lambat dan tidak sampai kekenyangan.Kebiasaan makan cepat hingga kekenyangan ini dipicu juga dengan kesalahan pola makan yang diterapkan dalam keluarga. Misalnya makan dengan porsi berlebihan, fast food, dan makan sambil melakukan kegiatan lain misalnya menonton televisi.Elizabeth Denney-Wilson dari University of New South Wales dan Karen Campbell dari Deakin University Australia mengungkapkan, para orang tua di seluruh dunia saat ini memiliki peran besar sebagai pemicu kegemukan.Banyak orang tua yang memarahi anaknya jika makan lambat-lambat. Mereka mengira, makan dengan cepat lebih baik untuk kesehatan. Menurut Denney-Wilson dan Campbell, dokter seharusnya menganjurkan para orang tua untuk memperbaiki kebiasaan makan anaknya.Jadi, mulai sekarang, hilangkan kebiasaan makan dengan cepat dan terburu-buru. Terapkan cara makan yang benar pada Anda dan keluarga. Makanlah dengan tenang, kunyahlah hingga makanan tercerna dengan benar. Risiko obesitas pun berkurang.
Sebuah riset yang dilakukan oleh Professor Hiroyasu Iso, dari Osaka University Jepang menunjukkan bahwa mereka yang makan dengan cepat sampai kekenyangan lebih berisiko mengalami kegemukan.Riset yang dilakukan pada 1122 pria dan 2165 wanita dengan rentang usia 30-69 tahun tersebut meneliti sejarah kebiasaan makan yang menyebabkan kegemukan. Hasilnya, 50,9% responden pria dan 58,4 responden wanita mengaku memiliki kebiasaan makan hingga kenyang. Sedangkan 45,6% responden pria dan 36 % responden wanita mengatakan mempunyai kebiasaan makan cepat.Laporan penelitian yang dimuat di British Medical Journal tersebut menunjukkan, responden dengan kebiasaan makan cepat dan kekenyangan memiliki indeks massa tubuh dan asupan energi lebih besar. Hal ini menyebabkan risiko kegemukan tiga kali lipat lebih besar daripada mereka yang makan dengan lambat dan tidak sampai kekenyangan.Kebiasaan makan cepat hingga kekenyangan ini dipicu juga dengan kesalahan pola makan yang diterapkan dalam keluarga. Misalnya makan dengan porsi berlebihan, fast food, dan makan sambil melakukan kegiatan lain misalnya menonton televisi.Elizabeth Denney-Wilson dari University of New South Wales dan Karen Campbell dari Deakin University Australia mengungkapkan, para orang tua di seluruh dunia saat ini memiliki peran besar sebagai pemicu kegemukan.Banyak orang tua yang memarahi anaknya jika makan lambat-lambat. Mereka mengira, makan dengan cepat lebih baik untuk kesehatan. Menurut Denney-Wilson dan Campbell, dokter seharusnya menganjurkan para orang tua untuk memperbaiki kebiasaan makan anaknya.Jadi, mulai sekarang, hilangkan kebiasaan makan dengan cepat dan terburu-buru. Terapkan cara makan yang benar pada Anda dan keluarga. Makanlah dengan tenang, kunyahlah hingga makanan tercerna dengan benar. Risiko obesitas pun berkurang.
tips aman buat perempuan
Saat ini, penjahat lebih banyak mengancam perempuan. Mengapa? Sebab para penjahat cenderung berpikir bahwa perempuan terlihat sebagai korban yang lemah. Nah, agar Anda selalu aman, baik ketika Anda sedang berada dalam ruangan atau di perjalanan. Semoga kiat berikut ini bisa membantu Anda:
Cobalah peka terhadap suara hati. Biasanya kita cenderung mengabaikan feeling, tak dihiraukan jika ingin melakukan sesuatu. Feeling yang tidak enak, serta perut yang tiba-tiba tegang tanpa sebab atau rasa debar aneh, adalah alarm alami untuk memberitahukan akan ketidakpastian. Hal ini terjadi bukan tanpa sebab, Anda bisa menghindari kejadian buruk jika Anda merespon insting Anda.
Selalu waspada. Jika Anda ingin ke pesta, dan bertemu orang-orang baru, no problem. Tetapi ingat, tidak semua orang yang ada di sana Anda ketahui latar belakangnya sebaiknya Anda tetap waspada. Jangan tinggalkan minuman Anda, dan terimalah minuman dari orang yang benar-benar Anda kenal untuk menghindari hal-hal yang tidak Anda kehendaki. Walaupun begitu, sebaiknya dalam rombongan Anda, setidaknya Anda punya teman pria yang bisa menjaga Anda dari orang-orang asing yang mungkin saja akan menggangu.
Merencanakan perjalanan secara cermat. Jika Anda ingin melakukan perjalanan, baik dalam kota atau luar kota. Pikirkanlah segala kemungkinan, misalkan untuk traveling, jangan lupa membawa senter, peta juga kotak P3K. Tinggalkan pesan dan tujuan kemana Anda pergi pada orang-orang di rumah, bawa daftar nama yang bisa Anda hubungi dalam keadaan darurat. Misalkan Anda harus menaik taksi, carilah perusahaan yang sudah cukup terkenal, catat nomor taksi dan nama supir taksi tersebut. Jangan naik taksi di tempat gelap atau tempat agak terpencil. Jika Anda dihotel, pilihlah kamar yang dekat dengan lift atau tangga jika masih bisa. Ceklah dahulu seluruh kamar sebelum Anda masuk ke kamar tersebut.
Jangan berikan akses pada penguntit. Hal yang paling sering dialami perempuan adalah dikuntit orang yang tidak dikenal. Anda harus hati-hati dalam perjalanan pulang, jika Anda merasa diikuti seseorang, pergilah ketempat ramai, atau langsung ke pos polisi terdekat. Tidak usah panik, yang penting Anda sudah tahu apa yang harus Anda lakukan.
Cobalah peka terhadap suara hati. Biasanya kita cenderung mengabaikan feeling, tak dihiraukan jika ingin melakukan sesuatu. Feeling yang tidak enak, serta perut yang tiba-tiba tegang tanpa sebab atau rasa debar aneh, adalah alarm alami untuk memberitahukan akan ketidakpastian. Hal ini terjadi bukan tanpa sebab, Anda bisa menghindari kejadian buruk jika Anda merespon insting Anda.
Selalu waspada. Jika Anda ingin ke pesta, dan bertemu orang-orang baru, no problem. Tetapi ingat, tidak semua orang yang ada di sana Anda ketahui latar belakangnya sebaiknya Anda tetap waspada. Jangan tinggalkan minuman Anda, dan terimalah minuman dari orang yang benar-benar Anda kenal untuk menghindari hal-hal yang tidak Anda kehendaki. Walaupun begitu, sebaiknya dalam rombongan Anda, setidaknya Anda punya teman pria yang bisa menjaga Anda dari orang-orang asing yang mungkin saja akan menggangu.
Merencanakan perjalanan secara cermat. Jika Anda ingin melakukan perjalanan, baik dalam kota atau luar kota. Pikirkanlah segala kemungkinan, misalkan untuk traveling, jangan lupa membawa senter, peta juga kotak P3K. Tinggalkan pesan dan tujuan kemana Anda pergi pada orang-orang di rumah, bawa daftar nama yang bisa Anda hubungi dalam keadaan darurat. Misalkan Anda harus menaik taksi, carilah perusahaan yang sudah cukup terkenal, catat nomor taksi dan nama supir taksi tersebut. Jangan naik taksi di tempat gelap atau tempat agak terpencil. Jika Anda dihotel, pilihlah kamar yang dekat dengan lift atau tangga jika masih bisa. Ceklah dahulu seluruh kamar sebelum Anda masuk ke kamar tersebut.
Jangan berikan akses pada penguntit. Hal yang paling sering dialami perempuan adalah dikuntit orang yang tidak dikenal. Anda harus hati-hati dalam perjalanan pulang, jika Anda merasa diikuti seseorang, pergilah ketempat ramai, atau langsung ke pos polisi terdekat. Tidak usah panik, yang penting Anda sudah tahu apa yang harus Anda lakukan.
Klasifikasi jatuh cinta
Setiap orang sering kali tidak menduga bisa mengalami perasaan jatuh cinta kepada seseorang. Orang yang jatuh cinta pun akan terlihat lebih ceria dan bersemangat menjalani hari-harinya.
Menurut Health24, wajah orang yang jatuh cinta biasanya terlihat berseri-seri dan merah merona ketika kedua bola matanya bertatapan langsung dengan bola mata orang yang dicintainya. Tetapi sampai kini pun orang masih bingung mengartikan perasaanya apakah sekadar cinta pada padangan pertama ataukah cinta tulus ingin menjadikannya sebagai kekasih hati.Berikut ini akan dijelaskan klasifikasi jatuh cinta yang sering dialami seorang wanita ataupun pria, seperti:Cinta pada padangan pertamaBiasanya pria ataupun wanita mengaku sangat bahagia saat mengalami cinta pada pandangan pertama. Bahkan, mereka pun mengalami pengalaman batin yang begitu mendebarkan setiap kali berpapasan dengan sang pujaan hati.Nah, apabila Anda juga mengalami pengalaman yang sama dan mengaku cocok dengannya, tidak ada salahnya Anda melanjutkan hubungan tersebut ke tahap yang lebih serius.Cinta bermula dari persahabatanMungkin banyak orang awalnya menepis perasaan cinta kepada sahabatnya. Mereka sering kali memendam rasa malu ataupun takut dengan mencintainya malah akan merusak persahabatan yang sudah lama terjalin dengan baik.Tetapi cinta itu memang bisa datang kapan saja. Anda yang jatuh cinta kepada sahabat tidak perlu panik ataupun malu, karena dia adalah sahabat Anda sendiri. Anda tentu lebih tahu bagaimana caranya untuk menaklukkan hatinya.Cinta monyetCinta monyet sering kali diartikan sebagai cinta sebatas angin lalu saja dan dialami oleh anak-anak berusia belia. Sehingga tak sedikit orang yang percaya dengan cinta monyet.Tetapi jika Anda kembali bertemu dengan seseorang yang pernah Anda sukai di masa kecil, Anda tidak perlu ragu lagi menggaetnya menjadi kekasih hati. Siapa tahu jika sebenarnya sang pujaan hati juga memendam perasaan yang sama dengan Anda.
Menurut Health24, wajah orang yang jatuh cinta biasanya terlihat berseri-seri dan merah merona ketika kedua bola matanya bertatapan langsung dengan bola mata orang yang dicintainya. Tetapi sampai kini pun orang masih bingung mengartikan perasaanya apakah sekadar cinta pada padangan pertama ataukah cinta tulus ingin menjadikannya sebagai kekasih hati.Berikut ini akan dijelaskan klasifikasi jatuh cinta yang sering dialami seorang wanita ataupun pria, seperti:Cinta pada padangan pertamaBiasanya pria ataupun wanita mengaku sangat bahagia saat mengalami cinta pada pandangan pertama. Bahkan, mereka pun mengalami pengalaman batin yang begitu mendebarkan setiap kali berpapasan dengan sang pujaan hati.Nah, apabila Anda juga mengalami pengalaman yang sama dan mengaku cocok dengannya, tidak ada salahnya Anda melanjutkan hubungan tersebut ke tahap yang lebih serius.Cinta bermula dari persahabatanMungkin banyak orang awalnya menepis perasaan cinta kepada sahabatnya. Mereka sering kali memendam rasa malu ataupun takut dengan mencintainya malah akan merusak persahabatan yang sudah lama terjalin dengan baik.Tetapi cinta itu memang bisa datang kapan saja. Anda yang jatuh cinta kepada sahabat tidak perlu panik ataupun malu, karena dia adalah sahabat Anda sendiri. Anda tentu lebih tahu bagaimana caranya untuk menaklukkan hatinya.Cinta monyetCinta monyet sering kali diartikan sebagai cinta sebatas angin lalu saja dan dialami oleh anak-anak berusia belia. Sehingga tak sedikit orang yang percaya dengan cinta monyet.Tetapi jika Anda kembali bertemu dengan seseorang yang pernah Anda sukai di masa kecil, Anda tidak perlu ragu lagi menggaetnya menjadi kekasih hati. Siapa tahu jika sebenarnya sang pujaan hati juga memendam perasaan yang sama dengan Anda.
menjaga kesehatan gigi
Manfaat Garam untuk Kesehatan Gigi
Garam ternyata tak hanya bermanfaat sebagai penyedap rasa. Butiran mungil berwarna putih itu juga bisa digunakan untuk kesehatan mata dan gigi.
1. Pembasuh Mata. Untuk meredakan sakit mata, dalam keadaan darurat gunakan air garam untuk membasuh mata. Bila keluhan tak berkurang, segeralah memeriksakannya ke dokter mata.
2. Obat Kumur. Air hangat yang telah dibubuhi sedikit garam merupakan pencuci mulut yang efektif. Begitu juga bila terkena radang tenggorokan. Masukkan sedikit garam ke dalam air panas, aduk perlahan lalu gunakan sebagai obat kumur.
3. Gigi Putih. Gigi yang terlihat kusam akan kembali cemerlang dengan cara menaburkan garam kering ke ujung bulu-bulu sikat gigi Anda saat akan menggosok gigi.
4. Sikat Gigi Awet. Merendam sikat gigi yang masih baru dalam larutan air garam akan membuat sikat gigi menjadi lebih awet dipakai.
Garam ternyata tak hanya bermanfaat sebagai penyedap rasa. Butiran mungil berwarna putih itu juga bisa digunakan untuk kesehatan mata dan gigi.
1. Pembasuh Mata. Untuk meredakan sakit mata, dalam keadaan darurat gunakan air garam untuk membasuh mata. Bila keluhan tak berkurang, segeralah memeriksakannya ke dokter mata.
2. Obat Kumur. Air hangat yang telah dibubuhi sedikit garam merupakan pencuci mulut yang efektif. Begitu juga bila terkena radang tenggorokan. Masukkan sedikit garam ke dalam air panas, aduk perlahan lalu gunakan sebagai obat kumur.
3. Gigi Putih. Gigi yang terlihat kusam akan kembali cemerlang dengan cara menaburkan garam kering ke ujung bulu-bulu sikat gigi Anda saat akan menggosok gigi.
4. Sikat Gigi Awet. Merendam sikat gigi yang masih baru dalam larutan air garam akan membuat sikat gigi menjadi lebih awet dipakai.
Jumat, 28 November 2008
Humor !
Dua orang sahabat sedang ngomongin tanda-tanda cinta.
"Kelihatannya aku pernah jatuh cinta sebanyak tiga kali," kata salah satunya.
"Kok bisa?" tanya temannya.
"Lima tahun lalu, aku benar-benar sayang sama cewek yang nggak mau berurusan denganku."
"Apa itu cinta?"
"Bukan," jawabnya. "Itu obsesi. Lalu dua tahun lalu, aku bener-bener sayang sama seorang cewek seksi yang nggak ngerti aku."
"Apa itu cinta?"
"Bukan," jawabnya. "Itu nafsu. Dan tahun lalu, aku ketemu cewek di kapal menuju Karibia. Doi cerdas, pinter, dan ramah. Dan setiap aku buntutin doi di atas kapal, perutku mual."
"Apa itu cinta?"
"Bukan," jawabnya. "Itu mabuk laut."
"Aku berkata kepada pembual-pembual: "Jangan membual." Dan kepada orang-orang fasik: "Jangan meninggikan tanduk!" (Mazmur 75:4)
"Kelihatannya aku pernah jatuh cinta sebanyak tiga kali," kata salah satunya.
"Kok bisa?" tanya temannya.
"Lima tahun lalu, aku benar-benar sayang sama cewek yang nggak mau berurusan denganku."
"Apa itu cinta?"
"Bukan," jawabnya. "Itu obsesi. Lalu dua tahun lalu, aku bener-bener sayang sama seorang cewek seksi yang nggak ngerti aku."
"Apa itu cinta?"
"Bukan," jawabnya. "Itu nafsu. Dan tahun lalu, aku ketemu cewek di kapal menuju Karibia. Doi cerdas, pinter, dan ramah. Dan setiap aku buntutin doi di atas kapal, perutku mual."
"Apa itu cinta?"
"Bukan," jawabnya. "Itu mabuk laut."
"Aku berkata kepada pembual-pembual: "Jangan membual." Dan kepada orang-orang fasik: "Jangan meninggikan tanduk!" (Mazmur 75:4)
sms merah jambu
> Got a little couch potato?
> Check out fun summer activities for kids.
> Tetap istiqomah, Ukhti. Selamat berjuang. Semoga Allah menyertai anti.
> Sender : Ikhwan +62817xxx
> Senyum timbul dari cakrawalanya dengan malu-malu. Serasa ada hangat
> menyelusup dada dan membuat jantung berdegup lebih cepat. Otaknya pun
> sekejap bertanya, "Ada apa? Sungguh, bukan apa-apa. Aku hanya senang
> karena ada saudara yang menyemangatiku." Si akhwat menyangkal hatinya
> cepat-cepat. Dan ia bergegas meninggalkan kamarnya, ada dauroh. Ia
> berlari sambil membawa sekeping rasa bahagia membaca SMS tadi yang
> sebagian besar bukan karena isinya, melainkan karena nama pengirimnya.
> > Ana lagi di bundaran HI, Ukhti. Doakan kami bisa memperjuangkan ini.
> Sender : Ikhwan +628179823xxx
> Untuk apa dia memberitahukan ini padaku. Bukankah banyak ikhwan atau
> akhwat lain? Nada protes bergema di benaknya. Tapi di suatu tempat,
> entah di mana ada derak-derak yang berhembus lalu. Derak samar bangga
> menjadi perempuan yang terpilih yang di-SMS-nya.
> > Pagi itu, handphone kesayangannya berbunyi.
> Ukhti, Selamat hari lahir. Semoga hari-hari yang dijalani lebih memberi arti.
> Dada membuncah hampir meledak bahagia. Dia bahkan ingat hari lahirku!
> Dibacanya dengan berbunga-bunga.
> Tapi pengirimnya Sender : Akhwat +6281349696xxx
> Senyum tergurat memudar. Tarikan napas panjang. Kecewa, bukan dari dia.
> Ringtone-nya berbunyi lagi.
> Ukhti, Selamat hari lahir. Semoga hari-hari yang dijalani lebih memberi arti.
> Sender : Ikhwan +628179823xxx
> Dia! Semburat jingga pagi jadi lebih indah berlipat kali.
>Senyumnya mengembang lagi. Dan bunga-bunga itu mekar-lah pula.
> > Cerita di atas tadi selurik gerak hati seorang akhwat di negeri antah berantah yang sangat dekat dengan kita. Gerak hati yang mungkin pernah bersemayam di dada kita juga. Bisa jadi kita mengangguk-angguk tertawa kecil atau berceletuk pelan, "Seperti aku nih," saat membacanya. Hayo ngaku! He.... he.... he.........
Mari kita cermati fragmen terakhir dari cerita tadi. Kalimat SMS keduanya persis sama, yang intinya mengucapkan dan mendoakan atas hari lahir (mungkin mencontek dari sumber yang sama he..... he.... he...). SMS sama tapi berhasil menimbulkan rasa yang jelas berbeda. Karena memang ternyata lebih berarti bagi si akhwat adalah pengirimnya, bukan apa yang dikatakannya. Namun sebenarnya, apakah Allah membedakan doa laki-laki dan perempuan? Mengapa menjadi lebih bahagia saat si Gagah yang mendoakan? Semoga selain mengangguk-angguk dan tertawa kecil, kita juga berani memandang dari sudut pandang orang ketiga. Dengan memandang tanpa melibatkan rasa (atau nafsu?), kita akan bisa berpikir dengan cita rasa lebih bermakna.
Konon, cerita tadi terus berlanjut. Suatu hari yang cerah, sang akhwat mendapat kiriman dari si ikhwan itu. Sebuah kartu biru yang sangat cantik. Tapi sayang, isinya tidak>secantik itu. Menghancurkan hati akhwat menjadi berkeping-keping tak berbentuk lagi. Kartu biru itu adalah kartu undangan pernikahan si ikhwan. Dengan akhwat lain, tentu saja. Berbagai Tanya ditelannya. Mengapa dia menikah dengan akhwat lain? Bukankah dia sering mengirim SMS padaku? Bukankah dia sering me-miscall ku untuk qiyamull lail? Bukankah dia ingat hari lahirku? Bukankah dia suka padaku? Mengapa?Mengapa??> Dan air mata berjatuhan di atas bantal yang diam. Teman, jangan bilang, yaa!!! dia hanya tidak tahu, ikhwan itu juga mengirimkan SMS, miscall, mengucapkan selamat hari lahir dan bersikap yang sama ke berpuluh akhwat lainnya! Ironis. Sedih, tapi menggelikan, menggelikan tapi menyedihkan. Sekarang siapa yang bisa disalahkan? Akhwat memang seyogiyanya menyadari dari awal, SMS-SMS yang terasa indah itu bukan tanda ikatan yang punya kekuatan apa-apa. Siapa yang menjamin bahwa ikhwan itu ingin menikahinya? Bila ia berharap, maka harapanlah yang akan menyuarakan penderitaan itu lebih nyaring. Tetapi para ikhwan juga tak bisa lari dari tanggung jawab ini. Wallahualam apapun niatnya, semurni apapun itu, ingatlah, SMS melibatkan dua orang, pengirim dan penerima. Putih si pengirim, tak menjamin putihnya juga si penerima. Bisa jadi ia akan berwarna merah muda. Merah muda di suatu tempat di hati atau menjadi rona di pipi yang tak akan bisa disembunyikan di depan Allah. Bagi perempuan, SMS-SMS dan bentuk perhatian sejenis dari laki-laki bisa menimbulkan rasa yang sama bentuknya dengan senyuman, kedipan menggoda, dan daya tarik fisik perempuan lainnya bagi laki-laki. Menimbulkan sensasi yang sama. Ketika perempuan bertanya berbagai masalah pribadinya padamu, seringkali bukan solusi yang ingin dicari utamanya. Melainkan dirimu. Ya, sebenarnya perempuan ingin tahu pendapatmu tentang dia, apakah dirimu memperhatikannya, bagaimana caramu memandang dirinya. Dirimu, dirimu, dan dirimu, dan kami "kaum hawa"- sayangnya, juga memiliki percaya diri yang berlebihan, atau bisa dibahasakan lain dengan mudah Ge-Er Jadi, tolong hati-hati dengan perhatianmu itu. Paling menyedihkan saat ada seorang aktivis yang tiba-tiba berkembang gerak dakwahnya atau semangat qiyamul lailnya karena terkait satu nama. Naudzubillah tsumma naudzubillah. Ketika kita menyandingkan niat tidak karena Allah semata, maka apalah harganya! Apa harganya berpeluh-payah bukan karena Dia, tapi karena dia. Seseorang yang sama sekali bukan apa-apa, lemah seperti manusia lainnya. Laki-laki dan wanita diciptakan berbeda bukan saling memusuhi, bukan juga saling bercampur tak bertepi, tapi semestinya saling menjaga diri. Secara fisik, emosional, atau kedua-duanya. SMS tampak aman dari pandangan orang lain, hubungan itu tak terlihat mata. Tapi wahai akhi-ukhti, syetan semakin menyukainya. Mereka berbaris di antara dua handphone itu. Maka dimanapun mereka berada, syaitan tetaplah musuh yang nyata!
> Wahai akhwat, bila kau menginginkan SMS-SMS itu, tengoklah inbox-mu. Bukankah disana tersusun dengan manis SMS-SMS dari saudarimu. Saudari-saudarimu yang dengan begitu banyak aktivitas, amanah, kelelahan, dan kesedihan yang sangat memerlukan perhatianmu. Juga begitu banyak teman-temanmu yang belum mengenal Islam menunggu kau bawakan SMS-SMS cahaya untuk mereka. Ada saatnya. Ya, ada saatnya nanti handphone kita dihiasi SMS-SMS romantis. SMS-SMS yang walaupun hurufnya berwarna hitam semua, tapi tetap bernadakan merah muda. Untuk seseorang dan dari seseorang yang sudah dihalalkan kita berbagi hidup, dan segala kata cinta di alam semesta. Cinta yang bermuara pada penciptaNya. Cinta dalam Cinta. Bersabarlah untuk indah itu.
> > Ummi, abi lagi ngisi ta'lim di kampus pelangi. Di depan abi ada beribu bidadari-bidadari berjilbab rapi, tapi tak ada yang secantik bidadariku di istana Baiti Jannati. Miss u my sweety.
> Abi, yang teguh ya, pangeranku, rumah ini terasa gersang tanpa teduh wajahmu. Luv U yaa
Ya, hanya untuk dia kita tulis the Pinkest Short Massage Services.> SMS-SMS paling merah muda.
> Check out fun summer activities for kids.
> Tetap istiqomah, Ukhti. Selamat berjuang. Semoga Allah menyertai anti.
> Sender : Ikhwan +62817xxx
> Senyum timbul dari cakrawalanya dengan malu-malu. Serasa ada hangat
> menyelusup dada dan membuat jantung berdegup lebih cepat. Otaknya pun
> sekejap bertanya, "Ada apa? Sungguh, bukan apa-apa. Aku hanya senang
> karena ada saudara yang menyemangatiku." Si akhwat menyangkal hatinya
> cepat-cepat. Dan ia bergegas meninggalkan kamarnya, ada dauroh. Ia
> berlari sambil membawa sekeping rasa bahagia membaca SMS tadi yang
> sebagian besar bukan karena isinya, melainkan karena nama pengirimnya.
> > Ana lagi di bundaran HI, Ukhti. Doakan kami bisa memperjuangkan ini.
> Sender : Ikhwan +628179823xxx
> Untuk apa dia memberitahukan ini padaku. Bukankah banyak ikhwan atau
> akhwat lain? Nada protes bergema di benaknya. Tapi di suatu tempat,
> entah di mana ada derak-derak yang berhembus lalu. Derak samar bangga
> menjadi perempuan yang terpilih yang di-SMS-nya.
> > Pagi itu, handphone kesayangannya berbunyi.
> Ukhti, Selamat hari lahir. Semoga hari-hari yang dijalani lebih memberi arti.
> Dada membuncah hampir meledak bahagia. Dia bahkan ingat hari lahirku!
> Dibacanya dengan berbunga-bunga.
> Tapi pengirimnya Sender : Akhwat +6281349696xxx
> Senyum tergurat memudar. Tarikan napas panjang. Kecewa, bukan dari dia.
> Ringtone-nya berbunyi lagi.
> Ukhti, Selamat hari lahir. Semoga hari-hari yang dijalani lebih memberi arti.
> Sender : Ikhwan +628179823xxx
> Dia! Semburat jingga pagi jadi lebih indah berlipat kali.
>Senyumnya mengembang lagi. Dan bunga-bunga itu mekar-lah pula.
> > Cerita di atas tadi selurik gerak hati seorang akhwat di negeri antah berantah yang sangat dekat dengan kita. Gerak hati yang mungkin pernah bersemayam di dada kita juga. Bisa jadi kita mengangguk-angguk tertawa kecil atau berceletuk pelan, "Seperti aku nih," saat membacanya. Hayo ngaku! He.... he.... he.........
Mari kita cermati fragmen terakhir dari cerita tadi. Kalimat SMS keduanya persis sama, yang intinya mengucapkan dan mendoakan atas hari lahir (mungkin mencontek dari sumber yang sama he..... he.... he...). SMS sama tapi berhasil menimbulkan rasa yang jelas berbeda. Karena memang ternyata lebih berarti bagi si akhwat adalah pengirimnya, bukan apa yang dikatakannya. Namun sebenarnya, apakah Allah membedakan doa laki-laki dan perempuan? Mengapa menjadi lebih bahagia saat si Gagah yang mendoakan? Semoga selain mengangguk-angguk dan tertawa kecil, kita juga berani memandang dari sudut pandang orang ketiga. Dengan memandang tanpa melibatkan rasa (atau nafsu?), kita akan bisa berpikir dengan cita rasa lebih bermakna.
Konon, cerita tadi terus berlanjut. Suatu hari yang cerah, sang akhwat mendapat kiriman dari si ikhwan itu. Sebuah kartu biru yang sangat cantik. Tapi sayang, isinya tidak>secantik itu. Menghancurkan hati akhwat menjadi berkeping-keping tak berbentuk lagi. Kartu biru itu adalah kartu undangan pernikahan si ikhwan. Dengan akhwat lain, tentu saja. Berbagai Tanya ditelannya. Mengapa dia menikah dengan akhwat lain? Bukankah dia sering mengirim SMS padaku? Bukankah dia sering me-miscall ku untuk qiyamull lail? Bukankah dia ingat hari lahirku? Bukankah dia suka padaku? Mengapa?Mengapa??> Dan air mata berjatuhan di atas bantal yang diam. Teman, jangan bilang, yaa!!! dia hanya tidak tahu, ikhwan itu juga mengirimkan SMS, miscall, mengucapkan selamat hari lahir dan bersikap yang sama ke berpuluh akhwat lainnya! Ironis. Sedih, tapi menggelikan, menggelikan tapi menyedihkan. Sekarang siapa yang bisa disalahkan? Akhwat memang seyogiyanya menyadari dari awal, SMS-SMS yang terasa indah itu bukan tanda ikatan yang punya kekuatan apa-apa. Siapa yang menjamin bahwa ikhwan itu ingin menikahinya? Bila ia berharap, maka harapanlah yang akan menyuarakan penderitaan itu lebih nyaring. Tetapi para ikhwan juga tak bisa lari dari tanggung jawab ini. Wallahualam apapun niatnya, semurni apapun itu, ingatlah, SMS melibatkan dua orang, pengirim dan penerima. Putih si pengirim, tak menjamin putihnya juga si penerima. Bisa jadi ia akan berwarna merah muda. Merah muda di suatu tempat di hati atau menjadi rona di pipi yang tak akan bisa disembunyikan di depan Allah. Bagi perempuan, SMS-SMS dan bentuk perhatian sejenis dari laki-laki bisa menimbulkan rasa yang sama bentuknya dengan senyuman, kedipan menggoda, dan daya tarik fisik perempuan lainnya bagi laki-laki. Menimbulkan sensasi yang sama. Ketika perempuan bertanya berbagai masalah pribadinya padamu, seringkali bukan solusi yang ingin dicari utamanya. Melainkan dirimu. Ya, sebenarnya perempuan ingin tahu pendapatmu tentang dia, apakah dirimu memperhatikannya, bagaimana caramu memandang dirinya. Dirimu, dirimu, dan dirimu, dan kami "kaum hawa"- sayangnya, juga memiliki percaya diri yang berlebihan, atau bisa dibahasakan lain dengan mudah Ge-Er Jadi, tolong hati-hati dengan perhatianmu itu. Paling menyedihkan saat ada seorang aktivis yang tiba-tiba berkembang gerak dakwahnya atau semangat qiyamul lailnya karena terkait satu nama. Naudzubillah tsumma naudzubillah. Ketika kita menyandingkan niat tidak karena Allah semata, maka apalah harganya! Apa harganya berpeluh-payah bukan karena Dia, tapi karena dia. Seseorang yang sama sekali bukan apa-apa, lemah seperti manusia lainnya. Laki-laki dan wanita diciptakan berbeda bukan saling memusuhi, bukan juga saling bercampur tak bertepi, tapi semestinya saling menjaga diri. Secara fisik, emosional, atau kedua-duanya. SMS tampak aman dari pandangan orang lain, hubungan itu tak terlihat mata. Tapi wahai akhi-ukhti, syetan semakin menyukainya. Mereka berbaris di antara dua handphone itu. Maka dimanapun mereka berada, syaitan tetaplah musuh yang nyata!
> Wahai akhwat, bila kau menginginkan SMS-SMS itu, tengoklah inbox-mu. Bukankah disana tersusun dengan manis SMS-SMS dari saudarimu. Saudari-saudarimu yang dengan begitu banyak aktivitas, amanah, kelelahan, dan kesedihan yang sangat memerlukan perhatianmu. Juga begitu banyak teman-temanmu yang belum mengenal Islam menunggu kau bawakan SMS-SMS cahaya untuk mereka. Ada saatnya. Ya, ada saatnya nanti handphone kita dihiasi SMS-SMS romantis. SMS-SMS yang walaupun hurufnya berwarna hitam semua, tapi tetap bernadakan merah muda. Untuk seseorang dan dari seseorang yang sudah dihalalkan kita berbagi hidup, dan segala kata cinta di alam semesta. Cinta yang bermuara pada penciptaNya. Cinta dalam Cinta. Bersabarlah untuk indah itu.
> > Ummi, abi lagi ngisi ta'lim di kampus pelangi. Di depan abi ada beribu bidadari-bidadari berjilbab rapi, tapi tak ada yang secantik bidadariku di istana Baiti Jannati. Miss u my sweety.
> Abi, yang teguh ya, pangeranku, rumah ini terasa gersang tanpa teduh wajahmu. Luv U yaa
Ya, hanya untuk dia kita tulis the Pinkest Short Massage Services.> SMS-SMS paling merah muda.
Hidup Sehat sesuai dengan Golongan darah
Tampaknya memilih makanan sesuai dengan golongan darah diri sendiri, akan menjadi sehat, dan itu tentu, tapi jika sudah berpenyakit menahun, tetap harus berkonsultasi dengan dokter anda agar tidak menjadi parah. Sebab terapi alami adalah untuk membentuk tubuh sehat, tetapi jika sudah tidak sehat, harus berhati-hati dan membutuhkan advis dokter.
Pertama bagaimana caranya mengetahui golongan darah kita, ada beberapa cara mudah yaitu :
1. Menjadi donor darah, dan biasanya bank donor darah akan mengetest darah anda secara cuma-cuma di beberapa negara, meskipun anda belum tentu ingin menjadi donor. Karena tidak setiap orang berhak menjadi donor, misalnya bertekanan darah rendah dan berpenyakit menular seperti hepatitis B, AIDS, TBC dll.
2. Bertanya kepada dokter anda, dan jangan kaget kalau mereka tidak tahu. Meskipun anda sering cek-up.
3. Pergi ke klinik khusus mengetest darah dengan bayar tentunya.
Secara umum jika jenis golongan darah anda adalah :
1. Golongan darah O: maka akan sangat prima jika mengonsumsi makanan protein tinggi, yaitu daging, unggas, ikan dan aneka ragam buah-buahan dan sayur-sayuran. Tetapi jangan lupa beras, biji-bijian, kacang-kacangan dan produk susu tidak cocok untuk kesehatan gol O.
2. Golongan darah A: lebih dianjurkan menjadi vegetarian, yaitu memakan produk kacang kedelai, kacang-kacangan, biji-bijian, beras, sayur-sayuran, buah-buahan dan porsi kecil untuk ikan laut.
3. Golongan darah B: menu makanan anda yang paling bagus adalah daging kelinci, kambing dan domba. Tapi hendaknya menghindari ayam. Tidak seperti gol darah O dan A, tipe B akan sehat dengan mengonsumsi produk susu. Tapi akan terganggu jika terlalu banyak makan biji-bijian, beras, kacang-kacangan, karena itu menu tipe B harus sangat bervariasi.
4. Golongan darah AB: menu anda tambah komplex, karena berupa kombinasi antara tipe A dan tipe B. meskipun gol AB bisa mengonsumsi semua makanan dari tipe A dan B, tetapi harus membatasi. Jadi tipe AB harus seimbang dalam memakan sayur-sayuran, daging dan produk susu.
Jika anda mengikuti diet ini, akan segera mengalami perubahan dalam diri anda, misalnya, berat badan menurun, dan energi bertambah atau stamina menjadi kuat.
Dan jika dituruti jangka panjang akan lebih jelas manfaatnya. Menuruti cara makan seperti ini akan menghindarkan diri kita dari penyakit seperti kanker, dan pembuluh darah, bisa menghindari virus dan infeksi yang umum, dan juga menawarkan racun dan lemak yang bisa mengakibatkan kegemukan, dan perlahan-lahan akan menjurus pada penuaan yang cepat.
Dan yang paling menarik adalah, tidak perlu menambah anggaran ekonomi dalam mengikuti menu diet ini, sebab kita toh harus makan setiap hari. Dan bahkan menikmati hidup dengan kesehatan yang prima. Dalam hal ini makanan dibagi menjadi makanan yang paling efisien, netral dan harus dihindari. Jadi hanya tiga macam, tapi sesekali makan yang tabu tidak akan mematikan, jadi mengapa tidak, toh hidup hanya sekali bukan.
Selain makanan, anda juga dituntut berolah raga, dan tampaknya setiap jenis golongan darah, mempunyai olah raga yang cocok untuk masing-masing.
1. Tipe O: lebih disarankan berolah raga yang menguras tenaga misalnya, aerobics atau berlari-lari jogging.
2. Tipe A : membutuhkan olah raga yang lebih kalem, seperti olah raga yang menurunkan stress seperti yoga, berjalan kaki atau Tai Chi.
3. Tipe B: olah raga yang moderat, misalnya mendaki gunung, bersepeda.
4. Tipe AB: sama dengan tipe A.
Jadi jika anda adalah bergolongan darah A, dan terbiasa makan daging banyak, maka bisa dimulai dari mengurangi jumlah daging kambing dan sapi, dan menggantikannya dengan daging ayam atau ikan. Dan sasaran kita semua adalah secara sukses menghindari semua makanan yang buruk terhadap kita. Dan bisa dimulai dari makanan netral sedikit dan makanan efisien lebih banyak.
Tentu anda tidak perlu seperti seorang ahli sains yang kemana-mana membaca tabel makanan, dan kalkulator menghitung berapa kalori yang dimakan hari ini. Tetapi cukup kita fokuskan diri ke makanan segar yang tidak jauh berbeda dari faktor alamiahnya.
Maka ada beberapa tips untuk memulai hidup dengan prisip sehat cara ini yaitu :
1. Menghindari daging yang berlemak tinggi, dan memilih binatang yang diternak secara alamiah dan bukan dengan cara suntikan antibiotik, maka kita memilih ayam kampung misalnya. Dan untuk daging sapi atau kambing, kita pilih yang bagian lulur atau bebas lemak tinggi, maka semakin empuk dagingnya, semakin merah maka semakin sedikit kadar lemaknya, seperti daging bagian lulur.
2. Pilih semua jenis makanan dalam keadaan segar, misalnya daging ikan, kalau kencang ketika ditusuk dengan jari telunjuk maka artinya masih segar, tetapi kalau lembek dan membekas tekanan jari anda berarti sudah tidak segar lagi. Dan juga baunya kalau berbau laut tidak amis berarti masih segar pula.
3. Hindarilah makanan kaleng. Sebab makanan kaleng bisanya sudah mengalami tekanan dan panas tinggi, sehingga kehilangan kadar vitaminnya, terutama sifat antioksidasinya seperti vitamin C. dan juga makanan kaleng sangat rendah kadar seratnya tapi tinggi natriumnya yaitu garam.
4. Maka makanan yang sudah difrozen yaitu dibekukan di lemari es juga merupakan pilihan tepat, karena kandungan nutrisinya tidak banyak terganggu, apalagi sistem pembekuan dewasa ini sudah sangat canggih, makanan beku dalam waktu singkat.
5. Dan tentu untuk sayur-sayuran, anda dianjurkan membeli sayuran organik, yaitu ditanam tanpa menggunakan pestisida. Dan kalau masih belum ada sayur-sayuran organik, maka cucilah sayur-sayuran anda dengan air yang banyak untuk menghilangkan kadar pestisidanya.
6. Di Taiwan sudah menjadi mode membeli sayur-sayuran organik, yaitu sayuran dan buah-buahan yang ditanam diatas lahan yang bebas pestisida. Meskipun di dunia barat, AS dan Eropa juga sudah bertiup musim ini, tapi masih diargumentasikan keabsahan lahan tanam organik. Karena untuk benar-benar autentik organik, lahan harus dibiarkan selama 7 tahun baru boleh ditanami sayur-sayuran organik, kalau tidak kadar pestisida masih tetap berada di dalam tanah dan hasil pertanian tidak akan murni organik.
7. Maka disarankan untuk tidak melalap mentah sayuran meskipun organik, karena banyak bakteri dan juga belum murni.
8. Yang bisa dimakan mentah adalah sayur-sayuran yang diselur seperti kecambah dll. Timun, tomat dan paprika yang ditanam khusus dalam ruang kaca atau hidroponik.
Golongan darah O, yang dianjurkan untuk menghindari nasi, untuk mengubah kebiasaan ini amatlah sulit dan perlu masa peralihan yang sangat lama dan pengorbanan besar. Demikian juga golongan darah A, yang suka makan daging, akhirnya harus memilih hidup vegetarian. Tapi kalau ingin hidup sehat, mengapa tidak kita berjalan ke arah itu.
Kedokteran barat dan timur berpandangan sama, hanya saja di bidang kedokteran tiongkok, dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil tergantung dari jenis kondisi tubuh masing-masing. Dan setiap jenis tubuh memilih sayuran yang cocok baginya. Dan jika dipadukan, antara barat dan timur, hidup kita akan sehat selalu dan akan jarang sakit.
Maka sampai disini mungkin anda sudah faham, yaitu kalau melulu makan sayuran hijau tanpa memilih yang tepat, akan buruk pula kesehatan kita dan bahkan mendatangkan malapetaka.
Mari kita mengenal sifat tubuh kita masing-masing, dan sebelumnya kita mengenal dulu 4 sifat dari sayuran hijau, yaitu dingin menjurus kering 寒 dingin biasa 涼 hangat moderat 溫 dan panas 熱.
Ilmu kedokteran tiongkok membagi sayuran menjadi 4 macam dan ini berdasarkan reaksi yang terjadi setelah masuk ke tubuh manusia. Jadi misalnya, setelah makan cabe, dan jahe, badan akan hangat, maka kedua sayuran ini termasuk sayuran sifat hangat dan panas. Tapi jika setelah makan pare, dan asparagus badan terasa segar, maka sayuran ini termasuk jenis han liang yaitu dingin. Maka setelah mengetahui sifat-sifat sayuran tadi, kita mencari daftar sayuran yang cocok tubuh kita sendiri dan dengan demikian hidup akan lebih sehat.
Sebenarnya sifat Han dan Liang yang saya terjemahkan sebagai dingin kering dan dingin basah tidak besar bedanya, karena Han dan liang yang dingin artinya bersifat bisa menurunkan panas dalam tubuh yang sering kita sebut sebagai panas dalam, dan jenis sayuran dingin ini lebih cocok untuk orang yang bersifat tubuh panas, misalnya orang yang sering merasa haus, mulut sering kering, takut panas, suka meminum minuman dingin.
Dan sayuran yang bersifat dingin han 寒 adalah: Selederi, asparagus, pare, sawi putih 大白菜, kangkung.
Dan sayuran yang bersifat dingin 涼 adalah: Labu air, lobak putih, oyong dan selada air.
Wen dan Re hangat dan panas juga berkasiat untuk menangkal rasa dingin tadi, jadi badan yang suak dingin bisa diobati. Sifat tubuh seperti ini adalah takut dingin, tangan dan kaki lebih sering dingin tidak hangat, suka minuman hangat atau panas.
Dan sayuran yang bersifat panas moderat 溫 adalah: jahe, kembang bawang, bawang putih, daun peterseli atau daun ketumbar, bawang prey. Dan sayuran yang bersifat panas 熱 adalah: cabe
Biasa yaitu 平 ping sifat speerti ini biasanya mudah dicerna, menambah selera, menyehatkan organ tubuh, memperkuat tubuh yang suak. Sayuran yang biasa atau umum biasanya cocok untuk segala jenis tubuh, dan sayur-sayuran yang umum ini adalah jamur kuping putih, wortel, kubis.
Sedangkan makanan juga terbagi menjadi 5 aroma yaitu 五味, yaitu terbagi menjadi asam, pahit, manis, pedas dan asin. Yaitu langsung tersirat dalam organ tubuh manusia, seperti ginjal, hati, empedu, paru-paru, jantung. Jadi rasa yang berbeda akan membawa dampak berbeda pula bagi organ tubuh kita. Meskipun ke 5 rasa tadi bermanfaat baik, tetapiu jika kelebihan porsinya akan mendatangkan dampak negatif. Dan juga harus dikonsumsi sesuai dengan kadar jenis tubuh, jadi misalnya jenis tubuh yang panas, kalau sering makan makanan yang panas dan pedas, akan sering sakit tenggorokkan, berambeien atau gampang marah. Maka untuk hidup sehat kita harus menyerapnya secara seimbang.
Pahit 苦 khu, Sifatnya : menurunkan panas dalam, menawarkan racun, menghilangkan emosi tinggi, cocok untuk tubuh panas. Dampak ke organ: jantung. Yang patut diperhatikan adalah: jika kelebihan konsumsi, akan mengakibatkan pencernaan terganggun, jadi penderita sakit lambung harus berhati-hati. Jangan makan terlalu banyak. Sayuran: pare dan kailan.
Manis 甘 gan. Sifatnya : menyehatkan lambung dan empedu, menambah otot, menghilangkan rasa suak. Dampak ke organ: empedu. Yang patut diperhatikan: kalau terlalu banyak akan menggemukkan, merusak gisi, maka penderita diabetes harus berhati-hati. Sayuran: ketela rambat, jagung.
Pedas 辣 la. Bisa memperlancar darah dan chi/Qi, bisa menambah rangsangan di tubuh sehingga memperlacar peredaran darah dan chi, cocok untuk meningkatkan metabolisma. Dampak ke organ: paru-paru. Yang patut diperhatikan adalah jika berlebihan akan mengakibatkan sembelit sulit buang air besar, dan panas dalam. Sayuran: cabe, bawang prey, jahe.
Asam 酸 suan. Bersifat seperti astringen, maka jika asam lambung kurang, dan mengalami kulit kering mudah gatal, bisa sering makan sayuran bersifat asam untuk menyelaraskannya. Dampak ke organ: hati. Yang patut diperhatikan adalah kelebihan akan merusak otot dan tulang. Sayuran: kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Asin 鹹 sian : bisa memperlancar pembuangan kotoran dalam tubuh, organ: ginjal. Jika kelebihan akan menciptakan gumpalan darah dalam nadi, meningkatkan tekanan darah. Sayuran: ganggang ( rumput ) laut atau nori.
Hambar 淡 dan berkasiat untuk memperlancar urine, menghilangkan bengkak di tubuh karena kadar air tidak bisa keluar. Cocok untuk setiap jenis tubuh. Sayuran: labu air
Pertama bagaimana caranya mengetahui golongan darah kita, ada beberapa cara mudah yaitu :
1. Menjadi donor darah, dan biasanya bank donor darah akan mengetest darah anda secara cuma-cuma di beberapa negara, meskipun anda belum tentu ingin menjadi donor. Karena tidak setiap orang berhak menjadi donor, misalnya bertekanan darah rendah dan berpenyakit menular seperti hepatitis B, AIDS, TBC dll.
2. Bertanya kepada dokter anda, dan jangan kaget kalau mereka tidak tahu. Meskipun anda sering cek-up.
3. Pergi ke klinik khusus mengetest darah dengan bayar tentunya.
Secara umum jika jenis golongan darah anda adalah :
1. Golongan darah O: maka akan sangat prima jika mengonsumsi makanan protein tinggi, yaitu daging, unggas, ikan dan aneka ragam buah-buahan dan sayur-sayuran. Tetapi jangan lupa beras, biji-bijian, kacang-kacangan dan produk susu tidak cocok untuk kesehatan gol O.
2. Golongan darah A: lebih dianjurkan menjadi vegetarian, yaitu memakan produk kacang kedelai, kacang-kacangan, biji-bijian, beras, sayur-sayuran, buah-buahan dan porsi kecil untuk ikan laut.
3. Golongan darah B: menu makanan anda yang paling bagus adalah daging kelinci, kambing dan domba. Tapi hendaknya menghindari ayam. Tidak seperti gol darah O dan A, tipe B akan sehat dengan mengonsumsi produk susu. Tapi akan terganggu jika terlalu banyak makan biji-bijian, beras, kacang-kacangan, karena itu menu tipe B harus sangat bervariasi.
4. Golongan darah AB: menu anda tambah komplex, karena berupa kombinasi antara tipe A dan tipe B. meskipun gol AB bisa mengonsumsi semua makanan dari tipe A dan B, tetapi harus membatasi. Jadi tipe AB harus seimbang dalam memakan sayur-sayuran, daging dan produk susu.
Jika anda mengikuti diet ini, akan segera mengalami perubahan dalam diri anda, misalnya, berat badan menurun, dan energi bertambah atau stamina menjadi kuat.
Dan jika dituruti jangka panjang akan lebih jelas manfaatnya. Menuruti cara makan seperti ini akan menghindarkan diri kita dari penyakit seperti kanker, dan pembuluh darah, bisa menghindari virus dan infeksi yang umum, dan juga menawarkan racun dan lemak yang bisa mengakibatkan kegemukan, dan perlahan-lahan akan menjurus pada penuaan yang cepat.
Dan yang paling menarik adalah, tidak perlu menambah anggaran ekonomi dalam mengikuti menu diet ini, sebab kita toh harus makan setiap hari. Dan bahkan menikmati hidup dengan kesehatan yang prima. Dalam hal ini makanan dibagi menjadi makanan yang paling efisien, netral dan harus dihindari. Jadi hanya tiga macam, tapi sesekali makan yang tabu tidak akan mematikan, jadi mengapa tidak, toh hidup hanya sekali bukan.
Selain makanan, anda juga dituntut berolah raga, dan tampaknya setiap jenis golongan darah, mempunyai olah raga yang cocok untuk masing-masing.
1. Tipe O: lebih disarankan berolah raga yang menguras tenaga misalnya, aerobics atau berlari-lari jogging.
2. Tipe A : membutuhkan olah raga yang lebih kalem, seperti olah raga yang menurunkan stress seperti yoga, berjalan kaki atau Tai Chi.
3. Tipe B: olah raga yang moderat, misalnya mendaki gunung, bersepeda.
4. Tipe AB: sama dengan tipe A.
Jadi jika anda adalah bergolongan darah A, dan terbiasa makan daging banyak, maka bisa dimulai dari mengurangi jumlah daging kambing dan sapi, dan menggantikannya dengan daging ayam atau ikan. Dan sasaran kita semua adalah secara sukses menghindari semua makanan yang buruk terhadap kita. Dan bisa dimulai dari makanan netral sedikit dan makanan efisien lebih banyak.
Tentu anda tidak perlu seperti seorang ahli sains yang kemana-mana membaca tabel makanan, dan kalkulator menghitung berapa kalori yang dimakan hari ini. Tetapi cukup kita fokuskan diri ke makanan segar yang tidak jauh berbeda dari faktor alamiahnya.
Maka ada beberapa tips untuk memulai hidup dengan prisip sehat cara ini yaitu :
1. Menghindari daging yang berlemak tinggi, dan memilih binatang yang diternak secara alamiah dan bukan dengan cara suntikan antibiotik, maka kita memilih ayam kampung misalnya. Dan untuk daging sapi atau kambing, kita pilih yang bagian lulur atau bebas lemak tinggi, maka semakin empuk dagingnya, semakin merah maka semakin sedikit kadar lemaknya, seperti daging bagian lulur.
2. Pilih semua jenis makanan dalam keadaan segar, misalnya daging ikan, kalau kencang ketika ditusuk dengan jari telunjuk maka artinya masih segar, tetapi kalau lembek dan membekas tekanan jari anda berarti sudah tidak segar lagi. Dan juga baunya kalau berbau laut tidak amis berarti masih segar pula.
3. Hindarilah makanan kaleng. Sebab makanan kaleng bisanya sudah mengalami tekanan dan panas tinggi, sehingga kehilangan kadar vitaminnya, terutama sifat antioksidasinya seperti vitamin C. dan juga makanan kaleng sangat rendah kadar seratnya tapi tinggi natriumnya yaitu garam.
4. Maka makanan yang sudah difrozen yaitu dibekukan di lemari es juga merupakan pilihan tepat, karena kandungan nutrisinya tidak banyak terganggu, apalagi sistem pembekuan dewasa ini sudah sangat canggih, makanan beku dalam waktu singkat.
5. Dan tentu untuk sayur-sayuran, anda dianjurkan membeli sayuran organik, yaitu ditanam tanpa menggunakan pestisida. Dan kalau masih belum ada sayur-sayuran organik, maka cucilah sayur-sayuran anda dengan air yang banyak untuk menghilangkan kadar pestisidanya.
6. Di Taiwan sudah menjadi mode membeli sayur-sayuran organik, yaitu sayuran dan buah-buahan yang ditanam diatas lahan yang bebas pestisida. Meskipun di dunia barat, AS dan Eropa juga sudah bertiup musim ini, tapi masih diargumentasikan keabsahan lahan tanam organik. Karena untuk benar-benar autentik organik, lahan harus dibiarkan selama 7 tahun baru boleh ditanami sayur-sayuran organik, kalau tidak kadar pestisida masih tetap berada di dalam tanah dan hasil pertanian tidak akan murni organik.
7. Maka disarankan untuk tidak melalap mentah sayuran meskipun organik, karena banyak bakteri dan juga belum murni.
8. Yang bisa dimakan mentah adalah sayur-sayuran yang diselur seperti kecambah dll. Timun, tomat dan paprika yang ditanam khusus dalam ruang kaca atau hidroponik.
Golongan darah O, yang dianjurkan untuk menghindari nasi, untuk mengubah kebiasaan ini amatlah sulit dan perlu masa peralihan yang sangat lama dan pengorbanan besar. Demikian juga golongan darah A, yang suka makan daging, akhirnya harus memilih hidup vegetarian. Tapi kalau ingin hidup sehat, mengapa tidak kita berjalan ke arah itu.
Kedokteran barat dan timur berpandangan sama, hanya saja di bidang kedokteran tiongkok, dibagi lagi menjadi kelompok-kelompok yang lebih kecil tergantung dari jenis kondisi tubuh masing-masing. Dan setiap jenis tubuh memilih sayuran yang cocok baginya. Dan jika dipadukan, antara barat dan timur, hidup kita akan sehat selalu dan akan jarang sakit.
Maka sampai disini mungkin anda sudah faham, yaitu kalau melulu makan sayuran hijau tanpa memilih yang tepat, akan buruk pula kesehatan kita dan bahkan mendatangkan malapetaka.
Mari kita mengenal sifat tubuh kita masing-masing, dan sebelumnya kita mengenal dulu 4 sifat dari sayuran hijau, yaitu dingin menjurus kering 寒 dingin biasa 涼 hangat moderat 溫 dan panas 熱.
Ilmu kedokteran tiongkok membagi sayuran menjadi 4 macam dan ini berdasarkan reaksi yang terjadi setelah masuk ke tubuh manusia. Jadi misalnya, setelah makan cabe, dan jahe, badan akan hangat, maka kedua sayuran ini termasuk sayuran sifat hangat dan panas. Tapi jika setelah makan pare, dan asparagus badan terasa segar, maka sayuran ini termasuk jenis han liang yaitu dingin. Maka setelah mengetahui sifat-sifat sayuran tadi, kita mencari daftar sayuran yang cocok tubuh kita sendiri dan dengan demikian hidup akan lebih sehat.
Sebenarnya sifat Han dan Liang yang saya terjemahkan sebagai dingin kering dan dingin basah tidak besar bedanya, karena Han dan liang yang dingin artinya bersifat bisa menurunkan panas dalam tubuh yang sering kita sebut sebagai panas dalam, dan jenis sayuran dingin ini lebih cocok untuk orang yang bersifat tubuh panas, misalnya orang yang sering merasa haus, mulut sering kering, takut panas, suka meminum minuman dingin.
Dan sayuran yang bersifat dingin han 寒 adalah: Selederi, asparagus, pare, sawi putih 大白菜, kangkung.
Dan sayuran yang bersifat dingin 涼 adalah: Labu air, lobak putih, oyong dan selada air.
Wen dan Re hangat dan panas juga berkasiat untuk menangkal rasa dingin tadi, jadi badan yang suak dingin bisa diobati. Sifat tubuh seperti ini adalah takut dingin, tangan dan kaki lebih sering dingin tidak hangat, suka minuman hangat atau panas.
Dan sayuran yang bersifat panas moderat 溫 adalah: jahe, kembang bawang, bawang putih, daun peterseli atau daun ketumbar, bawang prey. Dan sayuran yang bersifat panas 熱 adalah: cabe
Biasa yaitu 平 ping sifat speerti ini biasanya mudah dicerna, menambah selera, menyehatkan organ tubuh, memperkuat tubuh yang suak. Sayuran yang biasa atau umum biasanya cocok untuk segala jenis tubuh, dan sayur-sayuran yang umum ini adalah jamur kuping putih, wortel, kubis.
Sedangkan makanan juga terbagi menjadi 5 aroma yaitu 五味, yaitu terbagi menjadi asam, pahit, manis, pedas dan asin. Yaitu langsung tersirat dalam organ tubuh manusia, seperti ginjal, hati, empedu, paru-paru, jantung. Jadi rasa yang berbeda akan membawa dampak berbeda pula bagi organ tubuh kita. Meskipun ke 5 rasa tadi bermanfaat baik, tetapiu jika kelebihan porsinya akan mendatangkan dampak negatif. Dan juga harus dikonsumsi sesuai dengan kadar jenis tubuh, jadi misalnya jenis tubuh yang panas, kalau sering makan makanan yang panas dan pedas, akan sering sakit tenggorokkan, berambeien atau gampang marah. Maka untuk hidup sehat kita harus menyerapnya secara seimbang.
Pahit 苦 khu, Sifatnya : menurunkan panas dalam, menawarkan racun, menghilangkan emosi tinggi, cocok untuk tubuh panas. Dampak ke organ: jantung. Yang patut diperhatikan adalah: jika kelebihan konsumsi, akan mengakibatkan pencernaan terganggun, jadi penderita sakit lambung harus berhati-hati. Jangan makan terlalu banyak. Sayuran: pare dan kailan.
Manis 甘 gan. Sifatnya : menyehatkan lambung dan empedu, menambah otot, menghilangkan rasa suak. Dampak ke organ: empedu. Yang patut diperhatikan: kalau terlalu banyak akan menggemukkan, merusak gisi, maka penderita diabetes harus berhati-hati. Sayuran: ketela rambat, jagung.
Pedas 辣 la. Bisa memperlancar darah dan chi/Qi, bisa menambah rangsangan di tubuh sehingga memperlacar peredaran darah dan chi, cocok untuk meningkatkan metabolisma. Dampak ke organ: paru-paru. Yang patut diperhatikan adalah jika berlebihan akan mengakibatkan sembelit sulit buang air besar, dan panas dalam. Sayuran: cabe, bawang prey, jahe.
Asam 酸 suan. Bersifat seperti astringen, maka jika asam lambung kurang, dan mengalami kulit kering mudah gatal, bisa sering makan sayuran bersifat asam untuk menyelaraskannya. Dampak ke organ: hati. Yang patut diperhatikan adalah kelebihan akan merusak otot dan tulang. Sayuran: kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Asin 鹹 sian : bisa memperlancar pembuangan kotoran dalam tubuh, organ: ginjal. Jika kelebihan akan menciptakan gumpalan darah dalam nadi, meningkatkan tekanan darah. Sayuran: ganggang ( rumput ) laut atau nori.
Hambar 淡 dan berkasiat untuk memperlancar urine, menghilangkan bengkak di tubuh karena kadar air tidak bisa keluar. Cocok untuk setiap jenis tubuh. Sayuran: labu air
Terapi air putih
Tuhan telah memberi kita air yang banyak dan gratis. Tanpa mengeluarkan uang untuk obat-obatan, tablet, suntikan, diagnosa, upah dokter,dll. Hanya minum air minum, penyakit di bawah ini bisa disembuhkan. Anda tak akan percaya sebelum melakukannya. Di bawah ini daftar penyakit yang dapat disembuhkan oleh terapi ini:
Tuhan telah memberi kita air yang banyak dan gratis. Tanpa mengeluarkan uang untuk obat-obatan, tablet, suntikan, diagnosa, upah dokter,dll. Hanya minum air minum, penyakit di bawah ini bisa disembuhkan. Anda tak akan percaya sebelum melakukannya. Di bawah ini daftar penyakit yang dapat disembuhkan oleh terapi ini:
Sakit Kepala
Asma
Hosthortobics
Darah Tinggi
Bronchitis
Kencing Manis
Kurang Darah
TBC
Paru-paru
Penyakit Mata
Rematik
Radang Otak
Lumpuh
Batu Ginjal
Haid Tidak Teratur
Kegemukan
Penyakit Saluran Kencing
Leukimia
Radang/Sakit Persendian
Kelebihan Asam Urat
Kanker Peranakan
Radang Selaput Lendir
Mencret
Kanker Payudara
Gangguan Jantung
Disentri
Radang Tenggorokan
Mabuk, Pusing, Gamang
Ambeien
Sembelit
Batuk
Bagaimana Air Minum Itu Bekerja?
Meminum air minum biasa dengan metode yang benar, memurnikan tubuh manusia. Hal itu membuat usus besar bekerja dengan lebih efektif dengan cara membentuk darah baru, dalam istilah medis dikenal sebagai aematopaises. Bahwa mucousal fold pada usus besar dan usus kecil diaktifkan oleh metode ini, merupakan fakta tak terbantah, seperti teori yang menyatakan bahwa darah segar baru diproduksi oleh mucousal fold ini. Bila usus bersih, maka gizi makanan yang dimakan beberapa kali dalam sehari akan diserap dan dengan kerja mucousal fold, gizi makanan itu diubah menjadi darah baru.
Darah merupakan hal paling penting dalam menyembuhkan penyakit dan memelihara kesehatan, dan karena itu air hendaknya dikonsumsi dengan teratur.
Bagaimana Melakukan Terapi Air ini ?
Pagi hari ketika anda baru bangun tidur (bahkan tanpa gosok gigi terlebih dahulu) minumlah 1.5 liter air, yaitu 5 sampai 6 gelas. Lebih baik airnya ditakar dahulu sebanyak 1.5 liter. Ketahuilah bahwa nenek moyang kami menamakan terapi ini sebagai "usha paana chikitsa".
Setelah itu anda boleh mencuci muka. Hal yang sangat penting untuk diketahui bahwa jangan minum atau makan apapun satu jam sebelum dan sesudah minum 1.5 liter air ini. Juga telah diteliti dengan seksama bahwa tidak boleh minum minuman beralkohol pada malam sebelumnya. Bila perlu, gunakanlah air rebus atau air yang sudah disaring.
Apakah mungkin Minum 1.5 Liter Air Sekaligus?
Untuk permulaan, mungkin akan terasa sulit meminum 1.5 liter air sekaligus, tapi lambat laun akan terbiasa juga. Mula-mula, ketika latihan, anda boleh minum 4 gelas dulu dan sisanya yang 2 gelas diminum dua menit kemudian. Awalnya anda akan buang air kecil 2 sampai 3 kali dalam satu jam, tapi setelah beberapa lama, akan normal kembali. Menurut penelitian dan pengalaman, penyakit-penyakit berikut diketahui dapat disembuhkan dengan terapi ini, dalam waktu seperti tertulis di bawah ini:
Sembelit - 1 Hari TBC Paru-Paru - 3 Bulan Kencing Manis - 7 Hari Asam Urat - 2 Hari Tekanan Darah - 4 Minggu Kanker - 4 Minggu
Catatan : Disarankan agar penderita radang / sakit persendian dan rematik melaksanakan terapi ini tiga kali sehari, yaitu pagi, siang, dan malam satu jam sebelum makan-selama satu minggu, setelah itu dua kali sehari sampai penyakitnya sembuh.
Kami mohon dengan sangat, metode di atas dibaca dan dipraktekkan dengan seksama. Sebar luaskanlah pesan ini kepada teman-teman, sanak saudara dan tetangga karena hal ini merupakan persembahan pada kemanusiaan. Dengan rahmat Tuhan, setiap orang hendaknya menjalani hidup sehat
" BILAMANA ANDA BERPARTISIPASI DALAM PENEBARAN INFORMASI INI ANDA BAGAIKAN SEORANG DOKTER YANG TELAH MENYEMBUHKAN BERIBU-RIBU BAHKAN BERJUTA-JUTA MANUSIA
Tuhan telah memberi kita air yang banyak dan gratis. Tanpa mengeluarkan uang untuk obat-obatan, tablet, suntikan, diagnosa, upah dokter,dll. Hanya minum air minum, penyakit di bawah ini bisa disembuhkan. Anda tak akan percaya sebelum melakukannya. Di bawah ini daftar penyakit yang dapat disembuhkan oleh terapi ini:
Sakit Kepala
Asma
Hosthortobics
Darah Tinggi
Bronchitis
Kencing Manis
Kurang Darah
TBC
Paru-paru
Penyakit Mata
Rematik
Radang Otak
Lumpuh
Batu Ginjal
Haid Tidak Teratur
Kegemukan
Penyakit Saluran Kencing
Leukimia
Radang/Sakit Persendian
Kelebihan Asam Urat
Kanker Peranakan
Radang Selaput Lendir
Mencret
Kanker Payudara
Gangguan Jantung
Disentri
Radang Tenggorokan
Mabuk, Pusing, Gamang
Ambeien
Sembelit
Batuk
Bagaimana Air Minum Itu Bekerja?
Meminum air minum biasa dengan metode yang benar, memurnikan tubuh manusia. Hal itu membuat usus besar bekerja dengan lebih efektif dengan cara membentuk darah baru, dalam istilah medis dikenal sebagai aematopaises. Bahwa mucousal fold pada usus besar dan usus kecil diaktifkan oleh metode ini, merupakan fakta tak terbantah, seperti teori yang menyatakan bahwa darah segar baru diproduksi oleh mucousal fold ini. Bila usus bersih, maka gizi makanan yang dimakan beberapa kali dalam sehari akan diserap dan dengan kerja mucousal fold, gizi makanan itu diubah menjadi darah baru.
Darah merupakan hal paling penting dalam menyembuhkan penyakit dan memelihara kesehatan, dan karena itu air hendaknya dikonsumsi dengan teratur.
Bagaimana Melakukan Terapi Air ini ?
Pagi hari ketika anda baru bangun tidur (bahkan tanpa gosok gigi terlebih dahulu) minumlah 1.5 liter air, yaitu 5 sampai 6 gelas. Lebih baik airnya ditakar dahulu sebanyak 1.5 liter. Ketahuilah bahwa nenek moyang kami menamakan terapi ini sebagai "usha paana chikitsa".
Setelah itu anda boleh mencuci muka. Hal yang sangat penting untuk diketahui bahwa jangan minum atau makan apapun satu jam sebelum dan sesudah minum 1.5 liter air ini. Juga telah diteliti dengan seksama bahwa tidak boleh minum minuman beralkohol pada malam sebelumnya. Bila perlu, gunakanlah air rebus atau air yang sudah disaring.
Apakah mungkin Minum 1.5 Liter Air Sekaligus?
Untuk permulaan, mungkin akan terasa sulit meminum 1.5 liter air sekaligus, tapi lambat laun akan terbiasa juga. Mula-mula, ketika latihan, anda boleh minum 4 gelas dulu dan sisanya yang 2 gelas diminum dua menit kemudian. Awalnya anda akan buang air kecil 2 sampai 3 kali dalam satu jam, tapi setelah beberapa lama, akan normal kembali. Menurut penelitian dan pengalaman, penyakit-penyakit berikut diketahui dapat disembuhkan dengan terapi ini, dalam waktu seperti tertulis di bawah ini:
Sembelit - 1 Hari TBC Paru-Paru - 3 Bulan Kencing Manis - 7 Hari Asam Urat - 2 Hari Tekanan Darah - 4 Minggu Kanker - 4 Minggu
Catatan : Disarankan agar penderita radang / sakit persendian dan rematik melaksanakan terapi ini tiga kali sehari, yaitu pagi, siang, dan malam satu jam sebelum makan-selama satu minggu, setelah itu dua kali sehari sampai penyakitnya sembuh.
Kami mohon dengan sangat, metode di atas dibaca dan dipraktekkan dengan seksama. Sebar luaskanlah pesan ini kepada teman-teman, sanak saudara dan tetangga karena hal ini merupakan persembahan pada kemanusiaan. Dengan rahmat Tuhan, setiap orang hendaknya menjalani hidup sehat
" BILAMANA ANDA BERPARTISIPASI DALAM PENEBARAN INFORMASI INI ANDA BAGAIKAN SEORANG DOKTER YANG TELAH MENYEMBUHKAN BERIBU-RIBU BAHKAN BERJUTA-JUTA MANUSIA
Bank "halal" pertama di Rusia
Perusahaan Rusia telah melaunching pertama layanan keuangan Islam yang memfasilitasi muslim Rusia untuk mengelola dana mereka sesuai dengan hukum syariah.
Di saat yang sama, umat Islam mendorong untuk mengakhiri berinteraksi dengan perusahaan-perusahaan yang memproduksi khamer, daging babi, dan film permissif dan amoral juga menentang berinteraski dengan riba.
Vladimir S. kepala bagian administrasi mangatakan, “Inilah layanan keuangan baru, yaitu dengan label “Halal” karena di sini tidak ada keuntungan atau kelebihan yang “dipatok” sebelumnya. Atau layanan pengembangan keuangan yang bertentangan dengan syariat Islam, sebagaimana disebarkan oleh canel TV “Rusia Today”.
Layanan keuangan yang menginduk pada perusahaan “Broker Kredit Ciprus” yang dikelola oleh Lembaga Pertimbangan Islam ini menolak berinteraksi dengan perusahaan-perusahaan yang menjual atau memproduksi khamer, daging babi, atau media massa yang permisif dan amoral atau materi-materi yang tidak sesuai dengan syariat Islam.
Layanan keuangan terus akan mengusahakan mengembangkan dana-dana tidak hanya bergerak pada pemberian hutang atau mengambil manfaat yang diberikan.
Vladimir S. berkata, “Para nasabah mendapatkan keuntungan dengan jalan usaha-usaha yang dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam.”
Perusahaan “Broker Kredit Ciprus” telah meraih “omset” dari layanan keuangan Islami “Halal’ ini sebanyak empat puluh (40) juta milyar dollar. Dan jumlah umat Islam yang tergabung dalam layanan keuangan ini sebanyak 10% dari total lima ratus (500) ribu nasabah di Rusia.
Islam Peradaban
Layanan keuangan ini didirikan setelah sebuah Yayasan Dakwah Islamiyah Malaysia (YADIM) melaunching kegiatan yang disebut “Islam Peradaban” di kalangan umat Islam Rusia, dengan didukung penuh oleh koran harian Malaysia “The Star”.
Perdana Menteri Malaysia, Abdullah Badawi melaunching kegiatan “Islam Peradaban” tahun 2004 dengan target terwujudnya beberapa prinsip; yaitu terwujudnya pengembangan ekonomi berkeseimbangan konfrehensif, dan memajukan taraf hidup.
Ketua Yayasan Dakwah Islamiyah Malaysia (YADIM), H Mohammad Nakhaie Haji Ahmad, berkata, “Kita berpacu dengan lembaga-lembaga keuangan Rusia dalam hal ini, dan hari-hari ke depan merupakan penyesuaian dan penerimaan dari para nasabah.” Ia mengisyaratkan bahwa umat Islam di Rusia sangat bangga dan bersemangat menerapkan Islam peradaban.
Di Rusia ada dua puluh tiga (23) juta muslim, mereka representasi 15% dari total jumlah penduduk Rusia, yang berjumlah seratus empat puluh lima (145) juta jiwa. Agama Islam menempati urutan kedua setelah agama Kristen Ortodhok.
Canel TV Rusia “Rusia Today” mensinyalir bahwa jumlah umat Islam di Rusia pada tahun 2050 separuh dari total penduduk di sana. Subhanallah!
Di saat yang sama, umat Islam mendorong untuk mengakhiri berinteraksi dengan perusahaan-perusahaan yang memproduksi khamer, daging babi, dan film permissif dan amoral juga menentang berinteraski dengan riba.
Vladimir S. kepala bagian administrasi mangatakan, “Inilah layanan keuangan baru, yaitu dengan label “Halal” karena di sini tidak ada keuntungan atau kelebihan yang “dipatok” sebelumnya. Atau layanan pengembangan keuangan yang bertentangan dengan syariat Islam, sebagaimana disebarkan oleh canel TV “Rusia Today”.
Layanan keuangan yang menginduk pada perusahaan “Broker Kredit Ciprus” yang dikelola oleh Lembaga Pertimbangan Islam ini menolak berinteraksi dengan perusahaan-perusahaan yang menjual atau memproduksi khamer, daging babi, atau media massa yang permisif dan amoral atau materi-materi yang tidak sesuai dengan syariat Islam.
Layanan keuangan terus akan mengusahakan mengembangkan dana-dana tidak hanya bergerak pada pemberian hutang atau mengambil manfaat yang diberikan.
Vladimir S. berkata, “Para nasabah mendapatkan keuntungan dengan jalan usaha-usaha yang dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip syariat Islam.”
Perusahaan “Broker Kredit Ciprus” telah meraih “omset” dari layanan keuangan Islami “Halal’ ini sebanyak empat puluh (40) juta milyar dollar. Dan jumlah umat Islam yang tergabung dalam layanan keuangan ini sebanyak 10% dari total lima ratus (500) ribu nasabah di Rusia.
Islam Peradaban
Layanan keuangan ini didirikan setelah sebuah Yayasan Dakwah Islamiyah Malaysia (YADIM) melaunching kegiatan yang disebut “Islam Peradaban” di kalangan umat Islam Rusia, dengan didukung penuh oleh koran harian Malaysia “The Star”.
Perdana Menteri Malaysia, Abdullah Badawi melaunching kegiatan “Islam Peradaban” tahun 2004 dengan target terwujudnya beberapa prinsip; yaitu terwujudnya pengembangan ekonomi berkeseimbangan konfrehensif, dan memajukan taraf hidup.
Ketua Yayasan Dakwah Islamiyah Malaysia (YADIM), H Mohammad Nakhaie Haji Ahmad, berkata, “Kita berpacu dengan lembaga-lembaga keuangan Rusia dalam hal ini, dan hari-hari ke depan merupakan penyesuaian dan penerimaan dari para nasabah.” Ia mengisyaratkan bahwa umat Islam di Rusia sangat bangga dan bersemangat menerapkan Islam peradaban.
Di Rusia ada dua puluh tiga (23) juta muslim, mereka representasi 15% dari total jumlah penduduk Rusia, yang berjumlah seratus empat puluh lima (145) juta jiwa. Agama Islam menempati urutan kedua setelah agama Kristen Ortodhok.
Canel TV Rusia “Rusia Today” mensinyalir bahwa jumlah umat Islam di Rusia pada tahun 2050 separuh dari total penduduk di sana. Subhanallah!
Cendekiawan Eropa bela Islam
Hari demi hari peristiwa-peristiwa yang terjadi di Barat menguatkan bahwa Islam datang disambut oleh masyarakat Barat. Islam ajaran yang mengumpulkan dan menghimpun berbagai tokoh ilmuwan, pemikir, cendekiawan, ahli bahasa di Eropa. Sebagian dari mereka masuk Islam, yang lain mendekat pada Islam dan sebagian lagi menunggu waktu untuk masuk Islam. Allahu Akbar.
Bahkan mereka berdiri tegak membela ajaran Islam dan mengkanter setiap usaha untuk menghinakan Islam.
Penulis, sekaligus seorang dokter Perancis, Luci Skaldi telah meluncurkan bukunya dengan judul “Yang Terbebas”. Buku ini berisikan nasehat terhadap putrinya yang juga seorang penulis yang memusuhi Arab dan Islam di banyak tulisannya. Salah satu tulisan Skalidi adalah, “Setiap saat saya disodorkan berita tentang pejuang Palestina yang tewas, anak Palestina yang terbunuh, atau wanita hamil dibrondong senjata di Gaza, itu yang menjadikan hati ini tergerakkan untuk membela.”
Prancis Terdepan
Prancis termasuk Negara yang paling banyak ilmuwan, penulis, cendekiawan yang membela Islam.
Salah satu mereka adalah, Cendekiawan Prancis, George Afrah, yang mendorong didirikannya musium ilmu-ilmu Arab-Islam tingkat Dunia. Musium yang mengkoleksi dan mengadakan seluruh tulisan, gambar, peninggalan atau turats dan berbagai karya-karya ilmuwan muslim dari berbagai penjuru dunia yang terkenal. Sehingga menunjukkan peranan penting Islam dan umat Islam dalam percaturan peradaban dunia.
Salah seorang professor Prancis disela-sela kegiatan muktamar wartawan dunia yang diadakan oleh ikatan wartawan Prancis yang berdomisili di Abu Dhabi tentang peran Arab-Islam dalam perkembangan peradaban manusia mengeskan, “Barat dan Dunia sekarang ini masa bodoh terhadap penemuan dan kemajuan yang dipelopori cendekiawan Arab-Muslim di berbagai bidang keilmuan, pemikiran dan filsafat. Dan karena itu kewajiban kita adalah menjelaskan pada dunia risalah kemanusiaan agung ini, di mana penemuan dan kemajuan Arab-Islam memiliki kelebihan yang tidak dimilliki oleh yang lainnya.”
Penulis Prancis lainya, Andriah Klau salah seorang yang getol membela Islam di Barat. Ia menulis sebuah buku, “Harun Ar Ar Rasyid dan Percaturan Umat-Umat” di mana ia menghadirkan dalam bukunya gambaran Islam dan umatnya dengan objektif, dan ia mampu meluruskan persepsi dan penilaian yang salah terhadap pribadi Ar Rasyid. Ia memaparkan pemimpin Ar Rasyid dengan sebenarnya, perannya dalam perang melawan penjajahan Inggris terhadap dunia Islam.
Penulis Spayol
Penulis dan cendekiawan Spayol menempati urutan kedua setelah Prancis di dalam membela Islam. Salah staunya adalah Dr. Khawakin Kausta, yang membidangi kajian Arab di Universitas “Qadis” Spayol, mempunyai banyak karya yang meluruskan sejarah Arab dan Umat Islam di Eropa, peranan mereka dalam memimpin kebangkitan di kawasan ini.
Di antara bukunya adalah, “Al I’arat Al Arabiyah Lil Mu’jam Al Latini fi majalil At Thib” Tahun 1992, “Harakat Al Isti’rab fi Majali ‘Ilmin Nabat wa ilmi hayawanat” Tahun 1996.
Cendekiawan lainnya, Dr. Khausiah Luis Barsilo menulis dalam bukunya “Pengaruh Ilmu-ilmu Islam dalam Perkembangan Dunia Kedoketeran” bahwa tujuan dari kajian ini adalah mengumpulkan silsilah peninggalan yang menunjukkan pengaruh yang hebat dari ilmu-ilmu Islam dalam perkembangan dunia kedokteran.
Adakah yang lebih membanggakan selain menjadi muslim taat setelah itu semua?
Bahkan mereka berdiri tegak membela ajaran Islam dan mengkanter setiap usaha untuk menghinakan Islam.
Penulis, sekaligus seorang dokter Perancis, Luci Skaldi telah meluncurkan bukunya dengan judul “Yang Terbebas”. Buku ini berisikan nasehat terhadap putrinya yang juga seorang penulis yang memusuhi Arab dan Islam di banyak tulisannya. Salah satu tulisan Skalidi adalah, “Setiap saat saya disodorkan berita tentang pejuang Palestina yang tewas, anak Palestina yang terbunuh, atau wanita hamil dibrondong senjata di Gaza, itu yang menjadikan hati ini tergerakkan untuk membela.”
Prancis Terdepan
Prancis termasuk Negara yang paling banyak ilmuwan, penulis, cendekiawan yang membela Islam.
Salah satu mereka adalah, Cendekiawan Prancis, George Afrah, yang mendorong didirikannya musium ilmu-ilmu Arab-Islam tingkat Dunia. Musium yang mengkoleksi dan mengadakan seluruh tulisan, gambar, peninggalan atau turats dan berbagai karya-karya ilmuwan muslim dari berbagai penjuru dunia yang terkenal. Sehingga menunjukkan peranan penting Islam dan umat Islam dalam percaturan peradaban dunia.
Salah seorang professor Prancis disela-sela kegiatan muktamar wartawan dunia yang diadakan oleh ikatan wartawan Prancis yang berdomisili di Abu Dhabi tentang peran Arab-Islam dalam perkembangan peradaban manusia mengeskan, “Barat dan Dunia sekarang ini masa bodoh terhadap penemuan dan kemajuan yang dipelopori cendekiawan Arab-Muslim di berbagai bidang keilmuan, pemikiran dan filsafat. Dan karena itu kewajiban kita adalah menjelaskan pada dunia risalah kemanusiaan agung ini, di mana penemuan dan kemajuan Arab-Islam memiliki kelebihan yang tidak dimilliki oleh yang lainnya.”
Penulis Prancis lainya, Andriah Klau salah seorang yang getol membela Islam di Barat. Ia menulis sebuah buku, “Harun Ar Ar Rasyid dan Percaturan Umat-Umat” di mana ia menghadirkan dalam bukunya gambaran Islam dan umatnya dengan objektif, dan ia mampu meluruskan persepsi dan penilaian yang salah terhadap pribadi Ar Rasyid. Ia memaparkan pemimpin Ar Rasyid dengan sebenarnya, perannya dalam perang melawan penjajahan Inggris terhadap dunia Islam.
Penulis Spayol
Penulis dan cendekiawan Spayol menempati urutan kedua setelah Prancis di dalam membela Islam. Salah staunya adalah Dr. Khawakin Kausta, yang membidangi kajian Arab di Universitas “Qadis” Spayol, mempunyai banyak karya yang meluruskan sejarah Arab dan Umat Islam di Eropa, peranan mereka dalam memimpin kebangkitan di kawasan ini.
Di antara bukunya adalah, “Al I’arat Al Arabiyah Lil Mu’jam Al Latini fi majalil At Thib” Tahun 1992, “Harakat Al Isti’rab fi Majali ‘Ilmin Nabat wa ilmi hayawanat” Tahun 1996.
Cendekiawan lainnya, Dr. Khausiah Luis Barsilo menulis dalam bukunya “Pengaruh Ilmu-ilmu Islam dalam Perkembangan Dunia Kedoketeran” bahwa tujuan dari kajian ini adalah mengumpulkan silsilah peninggalan yang menunjukkan pengaruh yang hebat dari ilmu-ilmu Islam dalam perkembangan dunia kedokteran.
Adakah yang lebih membanggakan selain menjadi muslim taat setelah itu semua?
3 strategi tentara setan menjerat manusia
Sesungguhnya Allah swt. telah mengambil persaksian tentang Rububiyah-Nya dari setiap manusia. Dan setiap manusia telah mengatakan, “Balaa syahidnaa.” Namun dalam realitas kita tetap menyaksikan tidak sedikit manusia mengingkari Allah swt., menentang Rasul, dan memerangi para dai pengajur kebaikan.
Sehingga kita dapati manusia terbagi menjadi dua golongan. Golongan pertama adalah mereka yang sangat tunduk dan patuh pada setiap seruan Nabi dan Rasul. Mereka membenarkan ayat-ayat Allah yang dibacakan dan diajarkan kepada mereka. Bahkan, mereka tampil menjadi pembela kebenaran dan senantiasa berjuang dengan segala bentuk pengorbanan demi tegaknya kalimat “Laa ilaaha illallah, Muhammadar rasulullah.” Mereka inilah yang disebut Al-Qur’an sebagai Hizbullah, tentara Allah.
Sedangkan kelompok kedua, mereka adalah kebalikan dari golongan pertama. Mereka disebut Al-Qur’an dengan label Hizbush-syaithan, tentara setan. Kelompok ini senantiasa menebar kebatilan dan mengajak kepada kesesatan. Mereka secara terus menerus mempengaruhi manusia untuk mengikuti keyakinan mereka dan menikmati setiap kemasiatan yang dapat mereka lakukan.
Kesimpulan di atas kita dapat dari tiga ayat berikut ini.
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada setiap umat (untuk menyerukan): ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu’, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kalian di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).” [QS. An-Nahl (16): 36].
“Setan telah mengusai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah tentara setan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya tentara setan itulah golongan yang merugi.” [QS. Al-Mujadilah (58): 19].
“Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hati akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak, atau saudara-saudara, atau pun keluarga mereka. Mereka itu orang-orang yang Allah telah tanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari-Nya. Mereka itulah tentara Allah. Ketahuilah bahwa sesungguhnya tentara Allah itu golongan yang beruntung.” [QS. Al-Mujadilah (58): 22].
Hizbusy-syaithan tidak pernah diam dan bekerja secara terus menerus dan sistematis untuk mewujudkan keinginan dan impian-impian Iblis: semua manusia tergelincir ke dalam neraka. Mereka berusaha menghimpun manusia agar ada dalam pengaruhnya. Strategi apa yang mereka pakai?
Ada tiga strategi. Pertama, mereka berusaha keras mengeluarkan manusia dari cahaya Allah dan ikatan nilai-nilai keimanan. “Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” [QS. Al-Baqarah (2): 257].
Strategi kedua, mereka melakukan tazyiin. Tazyiin adalah memandang bagus kemaksiatan. Mereka menampakkan kemasiatan sebagai ketaatan, melakukan kemungkaran adalah hak asasi, dan meyakini kemaksiatan sebagai jalan untuk dekat dan perenungan atas karunia Allah.
Tazyiin adalah fenomena kekinian yang kita saksikan sehari-hari. Syubhan dijadikan diamalkan dengan dilengkapi berbagai dalil yang menyesatkan yang seakan-akan logis. Syahwat diumbar dengan tameng ini hak asasi setiap manusia yang tidak bisa diatur oleh negara. Memakai fasilitas dan uang negara untuk kepentingan pribadi boleh, asal dibuatkan aturan yang membuat masyarakat tidak bisa menggugat.
“Dan kami tetapkan bagi mereka teman-teman yang menjadikan mereka memandang indah apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka dan tetaplah atas mereka keputusan azab pada umat-umat yang terdahulu sebelum mereka dari kalangan jin dan manusia. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi.” [QS. Fushshilat (41): 25].
Strategi ketiga Hizbusy-syaithan adalah taswis. Taswis adalah membisikan kejahatan dan membangun keraguan dalam hati manusia. Tentara-tentara setan selalu membangun isu, pikiran-pikiran, dan slogan-slogan yang bertujuan membuat manusia ragu dengan kebenaran Islam. Manusia tidak yakin bahwa masa depan mereka ada dalam naungan Islam. Sementara ajaran-ajaran Liberalisme telah memberi begitu banyak kebebasan syahwati dan bendawi tanpa ikatan moral.
“… dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. Dari golongan jin dan manusia.” [QS. An-Naas (114): 4-6].
Karena itu menjadi penting bagi kita untuk mengenali ciri-ciri tentara setan agar kita menghindari dari berteman bersama mereka. Ciri pertama, mereka selalu lupa dari mengingat Allah (ghaflah). “Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah tentara setan. Ketahuilah, sesungguhnya tentara setan itulah golongan yang merugi.” [QS. Al-Mujadilah (58): 19]
Tentara setan dari golongan manusia bisa siapa saja, dengan status apa pun, dan strata sosial mana pun. Mereka lupa dengan Allah. Karena lupa, mereka dengan mudah melakukan banyak pelanggaran. Bayangkan jika orang-orang ini adalah para pemimpin masyarakat, pemegang tampuk kekuasaan dan pemerintahan. Tentu derajat kerusakan yang diperbuatnya demikian luas.
Ciri yang kedua, mengikuti hawa nafsu. Tentang hal ini Allah swt. mengungkapnya di surat Maryam (19) ayat 59. “Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang buruk) yang menyia-nyiakan shalat dan mengikuti hawa nafsu, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.”
Ciri yang ketiga, mereka menjauhi Al-Qur’an. Mereka memilih kesesatan sebagai jalan hidupnya. “Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya; tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya.” [QS. Al-A'raf (7): 146].
Ciri keempat, mereka dikuasi oleh setan. “Setan telah mengusai mereka lalu menjadikan mereka lupa dari mengingat Allah; mereka itulah tentara setan. Ketahuilah, sesungguhnya tentara setan itu golongan yang merugi.” [QS. Al-Mujadilah (59): 19].
Ciri yang kelima, mereka loyal kepada musuh-musuh Allah. “Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” [QS. Al-Baqarah (2): 257].
Sehingga kita dapati manusia terbagi menjadi dua golongan. Golongan pertama adalah mereka yang sangat tunduk dan patuh pada setiap seruan Nabi dan Rasul. Mereka membenarkan ayat-ayat Allah yang dibacakan dan diajarkan kepada mereka. Bahkan, mereka tampil menjadi pembela kebenaran dan senantiasa berjuang dengan segala bentuk pengorbanan demi tegaknya kalimat “Laa ilaaha illallah, Muhammadar rasulullah.” Mereka inilah yang disebut Al-Qur’an sebagai Hizbullah, tentara Allah.
Sedangkan kelompok kedua, mereka adalah kebalikan dari golongan pertama. Mereka disebut Al-Qur’an dengan label Hizbush-syaithan, tentara setan. Kelompok ini senantiasa menebar kebatilan dan mengajak kepada kesesatan. Mereka secara terus menerus mempengaruhi manusia untuk mengikuti keyakinan mereka dan menikmati setiap kemasiatan yang dapat mereka lakukan.
Kesimpulan di atas kita dapat dari tiga ayat berikut ini.
“Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul pada setiap umat (untuk menyerukan): ‘Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut itu’, maka di antara umat itu ada orang-orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang telah pasti kesesatan baginya. Maka berjalanlah kalian di muka bumi dan perhatikanlah bagaimana kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul).” [QS. An-Nahl (16): 36].
“Setan telah mengusai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah tentara setan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya tentara setan itulah golongan yang merugi.” [QS. Al-Mujadilah (58): 19].
“Kamu tidak akan mendapati suatu kaum yang beriman kepada Allah dan hati akhirat, saling berkasih sayang dengan orang-orang yang menentang Allah dan Rasul-Nya, sekalipun orang-orang itu bapak-bapak, atau anak-anak, atau saudara-saudara, atau pun keluarga mereka. Mereka itu orang-orang yang Allah telah tanamkan keimanan dalam hati mereka dan menguatkan mereka dengan pertolongan yang datang dari-Nya. Mereka itulah tentara Allah. Ketahuilah bahwa sesungguhnya tentara Allah itu golongan yang beruntung.” [QS. Al-Mujadilah (58): 22].
Hizbusy-syaithan tidak pernah diam dan bekerja secara terus menerus dan sistematis untuk mewujudkan keinginan dan impian-impian Iblis: semua manusia tergelincir ke dalam neraka. Mereka berusaha menghimpun manusia agar ada dalam pengaruhnya. Strategi apa yang mereka pakai?
Ada tiga strategi. Pertama, mereka berusaha keras mengeluarkan manusia dari cahaya Allah dan ikatan nilai-nilai keimanan. “Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” [QS. Al-Baqarah (2): 257].
Strategi kedua, mereka melakukan tazyiin. Tazyiin adalah memandang bagus kemaksiatan. Mereka menampakkan kemasiatan sebagai ketaatan, melakukan kemungkaran adalah hak asasi, dan meyakini kemaksiatan sebagai jalan untuk dekat dan perenungan atas karunia Allah.
Tazyiin adalah fenomena kekinian yang kita saksikan sehari-hari. Syubhan dijadikan diamalkan dengan dilengkapi berbagai dalil yang menyesatkan yang seakan-akan logis. Syahwat diumbar dengan tameng ini hak asasi setiap manusia yang tidak bisa diatur oleh negara. Memakai fasilitas dan uang negara untuk kepentingan pribadi boleh, asal dibuatkan aturan yang membuat masyarakat tidak bisa menggugat.
“Dan kami tetapkan bagi mereka teman-teman yang menjadikan mereka memandang indah apa yang ada di hadapan dan di belakang mereka dan tetaplah atas mereka keputusan azab pada umat-umat yang terdahulu sebelum mereka dari kalangan jin dan manusia. Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang merugi.” [QS. Fushshilat (41): 25].
Strategi ketiga Hizbusy-syaithan adalah taswis. Taswis adalah membisikan kejahatan dan membangun keraguan dalam hati manusia. Tentara-tentara setan selalu membangun isu, pikiran-pikiran, dan slogan-slogan yang bertujuan membuat manusia ragu dengan kebenaran Islam. Manusia tidak yakin bahwa masa depan mereka ada dalam naungan Islam. Sementara ajaran-ajaran Liberalisme telah memberi begitu banyak kebebasan syahwati dan bendawi tanpa ikatan moral.
“… dari kejahatan (bisikan) setan yang biasa bersembunyi. Yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia. Dari golongan jin dan manusia.” [QS. An-Naas (114): 4-6].
Karena itu menjadi penting bagi kita untuk mengenali ciri-ciri tentara setan agar kita menghindari dari berteman bersama mereka. Ciri pertama, mereka selalu lupa dari mengingat Allah (ghaflah). “Setan telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah tentara setan. Ketahuilah, sesungguhnya tentara setan itulah golongan yang merugi.” [QS. Al-Mujadilah (58): 19]
Tentara setan dari golongan manusia bisa siapa saja, dengan status apa pun, dan strata sosial mana pun. Mereka lupa dengan Allah. Karena lupa, mereka dengan mudah melakukan banyak pelanggaran. Bayangkan jika orang-orang ini adalah para pemimpin masyarakat, pemegang tampuk kekuasaan dan pemerintahan. Tentu derajat kerusakan yang diperbuatnya demikian luas.
Ciri yang kedua, mengikuti hawa nafsu. Tentang hal ini Allah swt. mengungkapnya di surat Maryam (19) ayat 59. “Maka datanglah sesudah mereka, pengganti (yang buruk) yang menyia-nyiakan shalat dan mengikuti hawa nafsu, maka mereka kelak akan menemui kesesatan.”
Ciri yang ketiga, mereka menjauhi Al-Qur’an. Mereka memilih kesesatan sebagai jalan hidupnya. “Aku akan memalingkan orang-orang yang menyombongkan dirinya di muka bumi tanpa alasan yang benar dari tanda-tanda kekuasaan-Ku. Mereka jika melihat tiap-tiap ayat(Ku), mereka tidak beriman kepadanya. Dan jika mereka melihat jalan yang membawa kepada petunjuk, mereka tidak mau menempuhnya; tetapi jika mereka melihat jalan kesesatan, mereka terus menempuhnya.” [QS. Al-A'raf (7): 146].
Ciri keempat, mereka dikuasi oleh setan. “Setan telah mengusai mereka lalu menjadikan mereka lupa dari mengingat Allah; mereka itulah tentara setan. Ketahuilah, sesungguhnya tentara setan itu golongan yang merugi.” [QS. Al-Mujadilah (59): 19].
Ciri yang kelima, mereka loyal kepada musuh-musuh Allah. “Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya adalah setan, yang mengeluarkan mereka dari cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” [QS. Al-Baqarah (2): 257].
3 cara menjadi manusia terbaik
Ada hadits pendek namun sarat makna dikutip Imam Suyuthi dalam bukunya Al-Jami’ush Shaghir. Bunyinya, “Khairun naasi anfa’uhum linnaas.” Terjemahan bebasnya: sebaik-baik manusia adalah siapa yang paling banyak bermanfaat bagi orang lain.
Derajat hadits ini ini menurut Imam Suyuthi tergolong hadits hasan. Syeikh Nasiruddin Al-Bani dalam bukunya Shahihul Jami’ush Shagir sependapat dengan penilaian Suyuthi.
Adalah aksioma bahwa manusia itu makhluk sosial. Tak ada yang bisa membantah. Tidak ada satu orangpun yang bisa hidup sendiri. Semua saling berketergantungan. Saling membutuhkan.
Karena saling membutuhkan, pola hubungan seseorang dengan orang lain adalah untuk saling mengambil manfaat. Ada yang memberi jasa dan ada yang mendapat jasa. Si pemberi jasa mendapat imbalan dan penerima jasa mendapat manfaat. Itulah pola hubungan yang lazim. Adil.
Jika ada orang yang mengambil terlalu banyak manfaat dari orang lain dengan pengorbanan yang amat minim, naluri kita akan mengatakan itu tidak adil. Orang itu telah berlaku curang. Dan kita akan mengatakan seseorang berbuat jahat ketika mengambil banyak manfaat untuk dirinya sendiri dengan cara yang curang dan melanggar hak orang lain.
Begitulah hati sanubari kita, selalu menginginkan pola hubungan yang saling ridho dalam mengambil manfaat dari satu sama lain. Jiwa kita akan senang dengan orang yang mengambil manfaat bagi dirinya dengan cara yang baik. Kita anggap seburuk-buruk manusia orang yang mengambil manfaat banyak dari diri kita dengan cara yang salah. Apakah itu menipu, mencuri, dan mengambil paksa, bahkan dengan kekerasan.
Namun yang luar biasa adalah orang lebih banyak memberi dari mengambil manfaat dalam berhubungan dengan orang lain. Orang yang seperti ini kita sebut orang yang terbaik di antara kita. Dermawan. Ikhlas. Tanpa pamrih. Tidak punya vested interes.
Orang yang selalu menebar kebaikan dan memberi manfaat bagi orang lain adalah sebaik-baik manusia. Kenapa Rasulullah saw. menyebut seperti itu? Setidaknya ada empat alasan. Pertama, karena ia dicintai Allah swt. Rasulullah saw. pernah bersabda yang bunyinya kurang lebih, orang yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Siapakah yang lebih baik dari orang yang dicintai Allah?
Alasan kedua, karena ia melakukan amal yang terbaik. Kaidah usul fiqih menyebutkan bahwa kebaikan yang amalnya dirasakan orang lain lebih bermanfaat ketimbang yang manfaatnya dirasakan oleh diri sendiri. Apalagi jika spektrumnya lebih luas lagi. Amal itu bisa menyebabkan orang seluruh negeri merasakan manfaatnya. Karena itu tak heran jika para sahabat ketika ingin melakukan suatu kebaikan bertanya kepada Rasulullah, amal apa yang paling afdhol untuk dikerjakan. Ketika musim kemarau dan masyarakat kesulitan air, Rasulullah berkata membuat sumur adalah amal yang paling utama. Saat seseorang ingin berjihad sementara ia punya ibu yang sudah sepuh dan tidak ada yang merawat, Rasulullah menyebut berbakti kepada si ibu adalah amal yang paling utama bagi orang itu.
Ketiga, karena ia melakukan kebaikan yang sangat besar pahalanya. Berbuat sesuatu untuk orang lain besar pahalanya. Bahkan Rasulullah saw. berkata, “Seandainya aku berjalan bersama saudaraku untuk memenuhi suatu kebutuhannya, maka itu lebih aku cintai daripada I;tikaf sebulan di masjidku ini.” (Thabrani). Subhanallah.
Keempat, memberi manfaat kepada orang lain tanpa pamrih, mengundang kesaksian dan pujian orang yang beriman. Allah swt. mengikuti persangkaan hambanya. Ketika orang menilai diri kita adalah orang yang baik, maka Allah swt. menggolongkan kita ke dalam golongan hambanya yang baik-baik.
Pernah suatu ketika lewat orang membawa jenazah untuk diantar ke kuburnya. Para sahabat menyebut-nyebut orang itu sebagai orang yang tidak baik. Kemudian lewat lagi orang-orang membawa jenazah lain untuk diantar ke kuburnya. Para sahabat menyebut-nyebut kebaikan si mayit. Rasulullah saw. membenarkan. Seperti itu jugalah Allah swt. Karena itu di surat At-Taubah ayat 105, Allah swt. menyuruh Rasulullah saw. untuk memerintahkan kita, orang beriman, untuk beramal sebaik-baiknya amal agar Allah, Rasul, dan orang beriman menilai amal-amal kita. Di hari akhir, Rasul dan orang-orang beriman akan menjadi saksi di hadapan Allah bahwa kita seperti yang mereka saksikan di dunia.
Untuk bisa menjadi orang yang banyak memberi manfaat kepada orang lain, kita perlu menyiapkan beberapa hal dalam diri kita. Pertama, tingkatkan derajat keimanan kita kepada Allah swt. Sebab, amal tanpa pamrih adalah amal yang hanya mengharap ridho kepada Allah. Kita tidak meminta balasan dari manusia, cukup dari Allah swt. saja balasannya. Ketika iman kita tipis terkikis, tak mungkin kita akan bisa beramal ikhlas Lillahi Ta’ala.
Ketika iman kita memuncak kepada Allah swt., segala amal untuk memberi manfaat bagi orang lain menjadi ringan dilakukan. Bilal bin Rabah bukanlah orang kaya. Ia hidup miskin. Namun kepadanya, Rasulullah saw. memerintahkan untuk bersedekah. Sebab, sedekah tidak membuat rezeki berkurang. Begitu kata Rasulullah saw. Bilal mengimani janji Rasulullah saw. itu. Ia tidak ragu untuk bersedekah dengan apa yang dimiliki dalam keadaan sesulit apapun.
Kedua, untuk bisa memberi manfaat yang banyak kepada orang lain tanpa pamrih, kita harus mengikis habis sifat egois dan rasa serakah terhadap materi dari diri kita. Allah swt. memberi contoh kaum Anshor. Lihat surat Al-Hasyr ayat 9. Merekalah sebaik-baik manusia. Memberikan semua yang mereka butuhkan untuk saudara mereka kaum Muhajirin. Bahkan, ketika kaum Muhajirin telah mapan secara financial, tidak terbetik di hati mereka untuk meminta kembali apa yang pernah mereka beri.
Yang ketiga, tanamkan dalam diri kita logika bahwa sisa harta yang ada pada diri kita adalah yang telah diberikan kepada orang lain. Bukan yang ada dalam genggaman kita. Logika ini diajarkan oleh Rasulullah saw. kepada kita. Suatu ketika Rasulullah saw. menyembelih kambing. Beliau memerintahkan seoran sahabat untuk menyedekahkan daging kambing itu. Setelah dibagi-bagi, Rasulullah saw. bertanya, berapa yang tersisa. Sahabat itu menjawab, hanya tinggal sepotong paha. Rasulullah saw. mengoreksi jawaban sahabat itu. Yang tersisa bagi kita adalah apa yang telah dibagikan.
Begitulah. Yang tersisa adalah yang telah dibagikan. Itulah milik kita yang hakiki karena kekal menjadi tabungan kita di akhirat. Sementara, daging paha yang belum dibagikan hanya akan menjadi sampah jika busuk tidak sempat kita manfaatkan, atau menjadi kotoran ketika kita makan. Begitulah harta kita. Jika kita tidak memanfaatkannya untuk beramal, maka tidak akan menjadi milik kita selamanya. Harta itu akan habis lapuk karena waktu, hilang karena kematian kita, dan selalu menjadi intaian ahli waris kita. Maka tak heran jika dalam sejarah kita melihat bahwa para sahabat dan salafussaleh enteng saja menginfakkan uang yang mereka miliki. Sampai sampai tidak terpikirkan untuk menyisakan barang sedirham pun untuk diri mereka sendiri.
Keempat, kita akan mudah memberi manfaat tanpa pamrih kepada orang lain jika dibenak kita ada pemahaman bahwa sebagaimana kita memperlakukan seperti itu jugalah kita akan diperlakukan. Jika kita memuliakan tamu, maka seperti itu jugalah yang akan kita dapat ketika bertamu. Ketika kita pelit ke tetangga, maka sikap seperti itu jugalah yang kita dari tetangga kita.
Kelima, untuk bisa memberi, tentu Anda harus memiliki sesuatu untuk diberi. Kumpulkan bekal apapun bentuknya, apakah itu finansial, pikiran, tenaga, waktu, dan perhatian. Jika kita punya air, kita bisa memberi minum orang yang harus. Jika punya ilmu, kita bisa mengajarkan orang yang tidak tahu. Ketika kita sehat, kita bisa membantu beban seorang nenek yang menjinjing tak besar. Luangkan waktu untuk bersosialisasi, dengan begitu kita bisa hadir untuk orang-orang di sekitar kita.
Derajat hadits ini ini menurut Imam Suyuthi tergolong hadits hasan. Syeikh Nasiruddin Al-Bani dalam bukunya Shahihul Jami’ush Shagir sependapat dengan penilaian Suyuthi.
Adalah aksioma bahwa manusia itu makhluk sosial. Tak ada yang bisa membantah. Tidak ada satu orangpun yang bisa hidup sendiri. Semua saling berketergantungan. Saling membutuhkan.
Karena saling membutuhkan, pola hubungan seseorang dengan orang lain adalah untuk saling mengambil manfaat. Ada yang memberi jasa dan ada yang mendapat jasa. Si pemberi jasa mendapat imbalan dan penerima jasa mendapat manfaat. Itulah pola hubungan yang lazim. Adil.
Jika ada orang yang mengambil terlalu banyak manfaat dari orang lain dengan pengorbanan yang amat minim, naluri kita akan mengatakan itu tidak adil. Orang itu telah berlaku curang. Dan kita akan mengatakan seseorang berbuat jahat ketika mengambil banyak manfaat untuk dirinya sendiri dengan cara yang curang dan melanggar hak orang lain.
Begitulah hati sanubari kita, selalu menginginkan pola hubungan yang saling ridho dalam mengambil manfaat dari satu sama lain. Jiwa kita akan senang dengan orang yang mengambil manfaat bagi dirinya dengan cara yang baik. Kita anggap seburuk-buruk manusia orang yang mengambil manfaat banyak dari diri kita dengan cara yang salah. Apakah itu menipu, mencuri, dan mengambil paksa, bahkan dengan kekerasan.
Namun yang luar biasa adalah orang lebih banyak memberi dari mengambil manfaat dalam berhubungan dengan orang lain. Orang yang seperti ini kita sebut orang yang terbaik di antara kita. Dermawan. Ikhlas. Tanpa pamrih. Tidak punya vested interes.
Orang yang selalu menebar kebaikan dan memberi manfaat bagi orang lain adalah sebaik-baik manusia. Kenapa Rasulullah saw. menyebut seperti itu? Setidaknya ada empat alasan. Pertama, karena ia dicintai Allah swt. Rasulullah saw. pernah bersabda yang bunyinya kurang lebih, orang yang paling dicintai Allah adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain. Siapakah yang lebih baik dari orang yang dicintai Allah?
Alasan kedua, karena ia melakukan amal yang terbaik. Kaidah usul fiqih menyebutkan bahwa kebaikan yang amalnya dirasakan orang lain lebih bermanfaat ketimbang yang manfaatnya dirasakan oleh diri sendiri. Apalagi jika spektrumnya lebih luas lagi. Amal itu bisa menyebabkan orang seluruh negeri merasakan manfaatnya. Karena itu tak heran jika para sahabat ketika ingin melakukan suatu kebaikan bertanya kepada Rasulullah, amal apa yang paling afdhol untuk dikerjakan. Ketika musim kemarau dan masyarakat kesulitan air, Rasulullah berkata membuat sumur adalah amal yang paling utama. Saat seseorang ingin berjihad sementara ia punya ibu yang sudah sepuh dan tidak ada yang merawat, Rasulullah menyebut berbakti kepada si ibu adalah amal yang paling utama bagi orang itu.
Ketiga, karena ia melakukan kebaikan yang sangat besar pahalanya. Berbuat sesuatu untuk orang lain besar pahalanya. Bahkan Rasulullah saw. berkata, “Seandainya aku berjalan bersama saudaraku untuk memenuhi suatu kebutuhannya, maka itu lebih aku cintai daripada I;tikaf sebulan di masjidku ini.” (Thabrani). Subhanallah.
Keempat, memberi manfaat kepada orang lain tanpa pamrih, mengundang kesaksian dan pujian orang yang beriman. Allah swt. mengikuti persangkaan hambanya. Ketika orang menilai diri kita adalah orang yang baik, maka Allah swt. menggolongkan kita ke dalam golongan hambanya yang baik-baik.
Pernah suatu ketika lewat orang membawa jenazah untuk diantar ke kuburnya. Para sahabat menyebut-nyebut orang itu sebagai orang yang tidak baik. Kemudian lewat lagi orang-orang membawa jenazah lain untuk diantar ke kuburnya. Para sahabat menyebut-nyebut kebaikan si mayit. Rasulullah saw. membenarkan. Seperti itu jugalah Allah swt. Karena itu di surat At-Taubah ayat 105, Allah swt. menyuruh Rasulullah saw. untuk memerintahkan kita, orang beriman, untuk beramal sebaik-baiknya amal agar Allah, Rasul, dan orang beriman menilai amal-amal kita. Di hari akhir, Rasul dan orang-orang beriman akan menjadi saksi di hadapan Allah bahwa kita seperti yang mereka saksikan di dunia.
Untuk bisa menjadi orang yang banyak memberi manfaat kepada orang lain, kita perlu menyiapkan beberapa hal dalam diri kita. Pertama, tingkatkan derajat keimanan kita kepada Allah swt. Sebab, amal tanpa pamrih adalah amal yang hanya mengharap ridho kepada Allah. Kita tidak meminta balasan dari manusia, cukup dari Allah swt. saja balasannya. Ketika iman kita tipis terkikis, tak mungkin kita akan bisa beramal ikhlas Lillahi Ta’ala.
Ketika iman kita memuncak kepada Allah swt., segala amal untuk memberi manfaat bagi orang lain menjadi ringan dilakukan. Bilal bin Rabah bukanlah orang kaya. Ia hidup miskin. Namun kepadanya, Rasulullah saw. memerintahkan untuk bersedekah. Sebab, sedekah tidak membuat rezeki berkurang. Begitu kata Rasulullah saw. Bilal mengimani janji Rasulullah saw. itu. Ia tidak ragu untuk bersedekah dengan apa yang dimiliki dalam keadaan sesulit apapun.
Kedua, untuk bisa memberi manfaat yang banyak kepada orang lain tanpa pamrih, kita harus mengikis habis sifat egois dan rasa serakah terhadap materi dari diri kita. Allah swt. memberi contoh kaum Anshor. Lihat surat Al-Hasyr ayat 9. Merekalah sebaik-baik manusia. Memberikan semua yang mereka butuhkan untuk saudara mereka kaum Muhajirin. Bahkan, ketika kaum Muhajirin telah mapan secara financial, tidak terbetik di hati mereka untuk meminta kembali apa yang pernah mereka beri.
Yang ketiga, tanamkan dalam diri kita logika bahwa sisa harta yang ada pada diri kita adalah yang telah diberikan kepada orang lain. Bukan yang ada dalam genggaman kita. Logika ini diajarkan oleh Rasulullah saw. kepada kita. Suatu ketika Rasulullah saw. menyembelih kambing. Beliau memerintahkan seoran sahabat untuk menyedekahkan daging kambing itu. Setelah dibagi-bagi, Rasulullah saw. bertanya, berapa yang tersisa. Sahabat itu menjawab, hanya tinggal sepotong paha. Rasulullah saw. mengoreksi jawaban sahabat itu. Yang tersisa bagi kita adalah apa yang telah dibagikan.
Begitulah. Yang tersisa adalah yang telah dibagikan. Itulah milik kita yang hakiki karena kekal menjadi tabungan kita di akhirat. Sementara, daging paha yang belum dibagikan hanya akan menjadi sampah jika busuk tidak sempat kita manfaatkan, atau menjadi kotoran ketika kita makan. Begitulah harta kita. Jika kita tidak memanfaatkannya untuk beramal, maka tidak akan menjadi milik kita selamanya. Harta itu akan habis lapuk karena waktu, hilang karena kematian kita, dan selalu menjadi intaian ahli waris kita. Maka tak heran jika dalam sejarah kita melihat bahwa para sahabat dan salafussaleh enteng saja menginfakkan uang yang mereka miliki. Sampai sampai tidak terpikirkan untuk menyisakan barang sedirham pun untuk diri mereka sendiri.
Keempat, kita akan mudah memberi manfaat tanpa pamrih kepada orang lain jika dibenak kita ada pemahaman bahwa sebagaimana kita memperlakukan seperti itu jugalah kita akan diperlakukan. Jika kita memuliakan tamu, maka seperti itu jugalah yang akan kita dapat ketika bertamu. Ketika kita pelit ke tetangga, maka sikap seperti itu jugalah yang kita dari tetangga kita.
Kelima, untuk bisa memberi, tentu Anda harus memiliki sesuatu untuk diberi. Kumpulkan bekal apapun bentuknya, apakah itu finansial, pikiran, tenaga, waktu, dan perhatian. Jika kita punya air, kita bisa memberi minum orang yang harus. Jika punya ilmu, kita bisa mengajarkan orang yang tidak tahu. Ketika kita sehat, kita bisa membantu beban seorang nenek yang menjinjing tak besar. Luangkan waktu untuk bersosialisasi, dengan begitu kita bisa hadir untuk orang-orang di sekitar kita.
Langganan:
Postingan (Atom)